Masih dalam kaitannya dengan Kasus tindak pidana pembunuhan berencana Brigadir Joshua, ternyata pihak Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mengeluarkan pernyataan yang mengejutkan terkait orang-orang yang ikut menembak Brigadir Joshua.
Dalam hal ini, secara intinya Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik menyatakan, jika mengacu pada hasil uji balistik peluru di tubuh Brigadir Joshua, maka ada orang ketiga, selain tersangka Richard Eliezer dan tersangka Ferdy Sambo, yang ikut menembak Brigadir Joshua pada saat kejadian di rumah Duren Tiga
"Terbuka peluang ibu Putri atau Kuat juga ikut nembak." kata Ahmad Taufan Damanik. Tribun Jakarta.com
Ya, begitulah pernyataan mengejutkan yang dibeberkan langsung oleh Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik, dalam pusaran kasus Brigadir J ini.
Wah, kalau begini, ya pihak Polri melalui Timsus harus merespon dan perhatian dong, harus ada tindak lanjutnya ini, jangan hanya di diamkan saja, jelas ini tidak main-main.
Apalagi dugaan keterlibatan pihak ketiga yang turut menembak Brigadir Joshua ini dikuatkan dengan fakta hasil uji balistik yang dilakukan oleh pihak Komnas HAM.
Artinya, berdasar fakta hasil uji balistik tersebut, maka besar kemungkinan dugaan pihak Komnas HAM ini memang benar adanya, bahwa ada kemungkinan fakta adanya pihak ketiga yang turut menembak Brigadir Joshua, yang bisa di mungkinkan di sini adalah tersangka Kuat Maruf ataupun tersangka Putri Candrawathi.
Ya, kalau kedepan dapat terbukti, jelas super kejam banget ini kalau Kuat Maruf ataupun tersangka Putri Candrawathi, ternyata ikut menembak Brigadir Joshua.
Lantas di antara tersangka Kuat Maruf dan tersangka Putri Candrawathi seperti yang di beberkan oleh Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik, maka siapakah kira-kiranya pihak ketiga yang ikut tembak Brigadir Joshua?
Sepertinya kalau merunut pada kronologis rekonstruksi kejadian di Magelang, pihak ketiga yang ikut tembak Brigadir Joshua bisa dimungkinkan atau malah besar kemungkinannya adalah tersangka Kuat Maruf.
Sebab secara faktanya, kalau berdasar dari rekonstruksi kejadian di Magelang ada adegan tersangka Kuat Maruf mengancam Brigadir Joshua dengan pisau.
Jadi, bisa dikatakan di sini sebelum kejadian di duren tiga, ada fakta terjadinya konflik antara Kuat Maruf dan Brigadir Joshua, bahkan terkait konflik ini pun dikuatkan juga berdasar keterangan tersangka Bripka Ricky Rizal.
Termasuk juga ketika ada adegan tersangka Kuat Maruf menyerahkan pisau yang digunakannya untuk mengancam Brigadir Joshua kepada saksi Bharatu Prayogi.
Jadi, sedari awal memang sudah ada masalah ataupun konflik yang terjadi antara tersangka Kuat Maruf dan Brigadir Joshua di Magelang.
Sehingga patut diduga dari rentetan masalah yang terjadi di Magelang tersebut lah yang mendasari motif tersangka Kuat Maruf untuk turut menembak Brigadir Joshua, sehingga di Duren Tiga lah jadi tempat pelampiasan tersangka Kuat Maruf terkait masalah yang terjadi di Magelang.
Sehingga, kalau berdasar runutan dan urutan secara kronologisnya peristiwa kasus Brigadir J ini, maka besar kemungkinan tersangka Kuat Maruf lah pihak ketiga yang turut menembak Brigadir Joshua.
Lantas, bagaimana dengan tersangka Putri Candrawathi, apakah ada kemungkinan turut menembak Brigadir Joshua seperti yang didugakan oleh Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik?
Ya iya sih, memang tidak menutup kemungkinan juga sih kalau tersangka Putri Candrawathi ini ikut terlibat juga menembak Brigadir Joshua.
Sebab, kalau berdasar alibinya yang kekeh menuding Brigadir Joshua bertindak asusila kepada dirinya, maka bisa jadi juga jadi motif tersangka Putri Candrawathi ikut tembak Brigadir Joshua.
Yang bisa dimungkinkan juga hal ini dilakukannya adalah untuk memberi kesan meyakinkan kepada suaminya tersangka Ferdy Sambo, bahwa apa yang dilakukan Brigadir Joshua benar.
Tapi, masa iya sih, masa sih tersangka Putri Candrawathi ada keberanian pegang pistol dan ada keberanian untuk menembak. Kalau tersangka Kuat Maruf sih ya bisa jadi lah.
Yah, entahlah, karena segala kemungkinan itu tetaplah ada, apalagi memang kasus Brigadir Joshua ini memang sedari awal rumit dan pelik serta penuh kebohongan dan rekayasa.
Jadi, apakah tersangka Kuat Maruf kah yang ikut menembak Brigadir Joshua atau justru tersangka Putri Candrawathi kah yang ikut menembak Brigadir Joshua? Atau malah justru keduanya yaitu tersangka Kuat Maruf dan tersangka Putri Candrawathi ikut menembak Brigadir Joshua?
Nah, yang jelas, apa yang menjadi dugaan pihak Komnas HAM ini sangat patut jadi pertimbangan mendalam oleh pihak Polri dan pihak pengadilan untuk mendalaminya, siapa tahu dugaan tersebut benar adanya, dan tentunya hal ini janganlah dianggap sepele. Karena kasus Brigadir Joshua ini adalah kejahatan besar yang terjadi dilingkup Polri, dan jadi perhatian publik.
Namun yang pasti secara faktanya, sedari awal kasus Brigadir Joshua ini sudah diawali dengan kebohongan-kebohongan busuk yang diskenariokan dan dikonspirasikan secara jahat terstruktur sistematis dan masif serta berkomplot.
Secara faktanya juga, semua kebohongan tersebut sudah terungkap, bahwa faktanya kematian Brigadir Joshua adalah pembunuhan berencana dan kedepan akan segera disidangkan.
Jadi untuk kepastiannya, maka kita tunggu saja bagaimana dipersidangan nanti, semoga saja hukum dapat ditegakkan dengan seadil-adilnya dan kebenaran sejati akan terungkap, serta para pelaku kejahatan pembunuhan berencana Brigadir Joshua mendapat vonis hukuman yang setimpal dengan perbuatannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H