Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Sekolah Berbasis Asrama, Bagaimana Baiknya?

8 September 2022   13:56 Diperbarui: 10 September 2022   18:35 1199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penulis saat jadi Siswa Perwira/senior saat menjalin komunikasi dengan Siswa Bintara/junior | Dokumentasi Pribadi

Pada umumnya, konflik tersebut, ya enggak jauh dari status siapa junior siapa senior, grade pendidikan siapa yang berada dilevel bawah dan grade pendidikan siapa yang berada dilevel atas.

Penulis contohkan dari penulis sendiri misalnya, ketika penulis berstatus siswa perwira dengan level grade pendidikan tingkat ahli atau level tertinggi misalnya, maka siswa lainnya baik itu yang Militer atau PNS yang grade pendidikannya dibawah grade pendidikan penulis, maka sesuai aturan yang berlaku dalam protap Pusdik, mereka harus respek terhadap penulis.

Seperti begini misalnya, ketika penulis yang siswa perwira sedang berjalan dilingkungan Pusdik kemudian berpapasan dengan siswa bintara berpangkat Sersan Satu misalnya, maka siswa tersebut wajib memberi hormat kepada penulis.

Kalau dalam hal ini siswa Bintara ini tidak melakukan penghormatan, bukan berarti penulis bisa menindak langsung karena alasan siswa tersebut melakukan pelanggaran, tapi penulis harus melaporkannya kepada satuan pendidikan.

Nah, di sinilah yang terkadang itu terjadi konflik, karena merasa siswa senior dan grade pendidikannya paling atas, ketika siswa junior enggak respek pada siswa senior, justru mengambil tindakan sendiri, maksudnya sih mengingatkan tapi ujung-ujungnya juga tindakan kekerasan juga jadinya.

Jadi, jelas terlihat bukan, bagaimana kerentanan konflik antar siswa atau kasus kekerasan antar siswa kadang kala terjadi dalam lembaga pendidikan.

Jujur sih, selama penulis pernah menempuh pendidikan di lembaga Kemhan dan Pusdik TNI AD memang ada saja kasus konflik antar siswa tersebut, tapi ya jarang banget lah, semuanya bisa terselesaikan dengan baik, ini karena di Pusdik ini ketat banget aturannya.

Lantas, agar konflik antar siswa atau kekerasan antar siswa tidak terjadi dan antar siswa dalam satu asrama selalu harmonis, baiknya bagaimana?

Penulis saat jadi Siswa Perwira/senior saat menjalin komunikasi dengan Siswa Bintara/junior | Dokumentasi Pribadi
Penulis saat jadi Siswa Perwira/senior saat menjalin komunikasi dengan Siswa Bintara/junior | Dokumentasi Pribadi

Pentingnya Optimalisasi Bidang Satuan Siswa dalam Hal Pengawasan dan Pengendalian Melekat kepada para Siswa.

Nah, kalau dalam Pusdik TNI AD itu, ada yang namanya Bidang Satuan Siswa yang dipimpin oleh seorang Komandan Satuan Siswa (Dansatsis) Berpangkat Mayor senior, yang berperan melakukan pengawasan dan pengendalian melekat terhadap siswa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun