Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

ASN (Saya) Pensiun Dibayarkan Fully Funded, Kenapa Tidak?

28 Agustus 2022   19:07 Diperbarui: 28 Agustus 2022   22:30 629
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menkeu Sri Mulyani | Dokumen gambar via Pikiran Rakyat

Ya, kira-kira begitulah hitungan sederhananya soal dana pensiun yang diterima kedua orangtua penulis yang diterima setiap bulannya.

Jadi, kalau kedepan memang benar skema fully funded ini diterapkan seperti yang diusulkan oleh Menkeu RI Sri Mulyani, maka penulis sangat setuju banget.

Penulis yang juga ASN | Dokpri.
Penulis yang juga ASN | Dokpri.

Semisal nanti penulis pensiun Golongan IV terus langsung dibayar full sampai Rp. 1.5 Miliar misalnya, jelas ini akan lebih efektif dan efisien, serta lebih bermanfaat bagi penulis, bahkan jumlah diterimanya bisa lebih besar daripada nunggu setiap bulan dengan skema pay as you go.

Bahkan, kalau begini, masa tua penulis, bisa bikin usaha, atau investasi bisnis apalah gitu, atau bahkan bisa sangat bermanfaat kedepannya buat investasi pendidikan bagi anak-anak dan investasi-investasi lainnya.

Coba bandingkan secara logika sederhana saja, bagaimana pay as you go gaji pensiun yang diterima oleh ibu penulis dan almarhum ayah penulis, setelah pensiun dengan 30 tahun masa dinas, terima pensiun enggak sampai Rp. 1 miliar.

Lantas bandingkan kalau kedepan penulis terima langsung melalui skema fully funded yang kalau memenuhi syarat usia pensiun dan masa dinas 30 tahun, penulis bisa terima sampai Rp. 1,5 Miliaran misalnya.

Jelas bukan, lebih bagus dan lebih besar kalau dana pensiun diterima secara skema fully funded bukan!

Bayangkan saja ya, coba kalau ayah dan ibu penulis bisa terima fully funded, mungkin ayah dan ibu saya justru sangat merasa diapresiasi pengabdiannya selama ini kepada Negara. 

Mungkin ayah dan ibu saya bisa investasi bisnis misalnya, atau menikmati hari tua dengan bahagia dari hasil jerih payahnya selama mengabdi pada Negara dari dana pensiun yang diterimanya.

Jadi, kalau Ibu Menkeu RI RI Sri Mulyani ingin mengubah skema pembayaran pensiun jadi fully funded, maka penulis sangat mendukung buk. Kalau bisa segera buk, bikin segera payung hukumnya ataupun Undang-undangnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun