Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

4 Hal yang Terkadang Enggak Disadari Jadi Poin Penting Berkembangnya Karier

28 Agustus 2022   12:03 Diperbarui: 29 Agustus 2022   15:39 924
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dinamika dunia kerja, memang menuntut karyawan untuk selalu mengembangkan potensi diri, talenta diri, dan mengoptimalkan nilai mutu dan kualitas masing-masing.

Apalagi persaingan antar karyawan dalam meniti kariernya di kantor semakin kekinian amatlah ketat dan kian kompetitif.

Tak pelak, bagi karyawan yang kurang greget dalam mengembangkan potensi diri, talenta diri, nilai mutu dan kualitas diri, maka akan semakin tertinggal dengan yang lainnya.

Sebab, setiap karyawan kantor pasti akan berlomba-lomba menunjukkan gregetnya masing-masing dalam membangun sekuat mungkin terkait mutu dan kualitas diri masing-masing demi ke depannya bagi peningkatan dan perkembangan kariernya masing-masing.

Ya, wajar memang, namanya juga, dunia kerja, pasti persaingan itu ada, dan memang tinggal bagaimana power dan militansi masing-masingnya saja untuk saling bersaing ini.

Tapi sayangnya, ada beberapa hal yang nampaknya enggak disadari luput dari perhatian karyawan soal poin penting yang menjadi tolak ukur sejauh mana sebenarnya karier karyawan itu mulai berkembang.

Termasuk ketika mulai menjadi sorotan pihak kantor untuk jadi parameter penilaian mutu dan kualitas, terkait layak dan tidakkah ke depan karyawan dipercaya jadi andalan kantor, yang tentunya juga ke depan akan menjadi dasar pertimbangan kantor untuk menempatkan karyawan untuk promosi jabatan.

Lantas, apakah sih kiranya yang terkadang luput dari perhatian itu?

Nah, di sini penulis akan membocorkannya terkait apa sih yang terkadang hal-hal yang tanpa disadari itu ternyata jadi poin penting bagaimana sebenarnya karier karyawan mulai berkembang dan mulai jadi perhatian kantor.

Ilustrasi gambar tingkatan perkembangan karier karyawan | Dokumen gambar via Linovhr.com
Ilustrasi gambar tingkatan perkembangan karier karyawan | Dokumen gambar via Linovhr.com

1. Sering mendapat pendelegasian tugas di luar Jobdesc

Nah, ini dia salah satu bocoran paling pentingnya, ketika pihak kantor mulai sedikit demi sedikit mempercaya dan mengandalkan karyawannya mengerjakan tugas di luar jobdesc.

Maka, di sinilah pihak kantor mulai menguji kredibilitas dan kapabilitas karyawan, mulai dari sejauh mana respek bisa menerimanya, sejauh mana mampu menyelesaikannya, sejauh mana loyalitas dalam mengerjakannya, dan hasil yang dikerjakan.

Jelas di sini, tujuan kantor adalah sedang memprogram peningkatan skill, product knowledge, dan kompetensi karyawan, dan mengukur kinerja karyawan serta sedang mencari karyawan andal.

Biasanya, tidak hanya cukup sekali dua kali saja, kantor membebani tugas tambahan di luar jobdesc ini, bisa sering diterapkan, dan hal ini tentunya untuk semakin memastikan pantaskah karyawannya yang sedang diuji tersebut layak dipromosikan jabatan.

Ilustrasi karyawan dalam meniti karier | Dokumen gambar via Koinwork.com
Ilustrasi karyawan dalam meniti karier | Dokumen gambar via Koinwork.com

Nah, sekarang tinggal Anda saja, pernahkah secara tidak sadar justru Anda menolak tugas di luar jobdesc ini, atau malah sering menolaknya?

Waduh, kalau Anda termasuk karyawan yang keseringan menolak tugas di luar jobdesc ini, sementara ada rekan karyawan lainnya yang mampu mengerjakannya dan berlomba menerimanya, wah Anda bakalan lepas dari perhatian kantor.

Tentu pastinya, Anda akan jadi karyawan yang paling tertinggal soal perkembangan karier Anda. Jadi jangan lewatkan atau luputkan kesempatan emas ini ketika Anda mulai dipercaya kantor untuk mengerjakan tugas di luar jobdesc ini.

2. Sering mendapat delegasi tugas mem-backup jobdesc rekan kerja yang sedang cuti

Nah, yang satu ini juga sering berlaku di kantor, ketika ada karyawannya yang sedang cuti, kantor melimpahkan beberapa tugas rekan Anda yang sedang cuti kepada Anda.

Jelas di sini, jadi ujian berikutnya bagi karyawan, pasti kantor akan menilai sejauh mana tingkat reponsibilty dan militansi karyawannya ketika dimintai tolong untuk sementara waktu mem-back up tugas tersebut.

Nah, sekarang penulis tanyai Anda, pernahkah Anda mendapati situasional ini? Kalau pernah, Anda sering terima atau Anda sering tolak? Seberapa seringkah Anda menolaknya?

Wah, kalau Anda sering menolaknya sementara rekan kerja Anda yang lainnya ada yang menerimanya dengan penuh loyalitas, ya sudahlah, Anda akan semakin luput dari perhatian kantor. 

Jadi, ambil kesempatan ini, jangan sampai luput dari Anda, karena pasti situasional ini akan semakin menambah poin penting nilai mutu dan kualitas Anda.

3. Sering didaulat untuk menjadi utusan kantor

Suatu saat kantor pasti akan menugaskan karyawannya untuk dinas luar, seperti misal mengantarkan proposal ke rekanan misalnya, jadi duta negosiator kantor misalnya, jadi duta untuk mempresentasikan produk kantor misalnya, dan sebagainya.

Nah, tentu saja, tujuan kantor di sini adalah untuk semakin mengeksplor kompetensi karyawannya dan melihat tingkat tumbuh kembangnya, talenta, dan potensi karyawannya.

Terus, sekarang penulis kembalikan kepada Anda, pernahkan Anda mendapatkan situasional ini? Kalau pernah, seberapa kali Anda pernah menolaknya?

Yah, kalau Anda malahnya sering menolak amanah ini, sementara ada karyawan yang dengan gagah berani maju "bertempur",  waduh, Anda bakalan semakin jauh tertinggal dengan rekan kerja Anda yang lain.

Jadi, kalau Anda mulai dipercaya atau didaulat kantor untuk jadi utusan kantor dalam rangka menjalin relasi dengan rekanan kantor, maka ambil kesempatan ini seoptimalnya, kalau enggak ya sudahlah, Anda akan semakin kalah bersaing dengan yang lainnya.

4. Sering didaulat untuk mengikuti dan mengelola event-event kantor

Suatu saat kantor pastinya akan menggelar event-event, seperti family gathering misalnya, launcing produk misalnya, pameran produk misalnya, dan sebagainya.

Di sini tentunya, kantor bertujuan untuk meng-out of the box-kan karyawan, atau dalam artian, agar karyawannya dapat memperlebar wawasannya, termasuk mendidik karyawannya agar tidak terdampar dalam zona nyaman.

Sekarang, balik lagi kepada Anda, pernahkah Anda mendapati situasional ini? Kalau pernah, maka seberapa seringkah Anda pernah menghindarinya dan bahkan sering menolaknya?

Wah, kalau Anda justru lebih banyak melakukan penolakkan sementara rekan Anda lainnya justru berlomba-lomba menerimanya, aih, Anda bakal akan semakin jauh lagi tertinggal di belakang, bahkan jadi urutan paling bontot terkait nilai mutu dan kualitas.

Jadi, situsional tersebut jangan sampai luput dari Anda, ambil kesempatan emas ini, untuk semakin meningkatkan nilai mutu dan kualitas Anda, termasuk pengalaman Anda.

-----

Ya, seperti yang penulis katakan tadi sebelumnya, bahwa kompetisi antar karyawan di kantor itu kian kekinian amatlah ketat, bahkan cenderung semakin keras, atau dalam artian, "seleksi alam" lah yang berlaku.

Sehingga, yang enggak mampu bersaing dan jauh tertinggal serta tidak sesuai harapan kantor, maka bakalan akan tersingkir secara "seleksi alam".

Jadi, jangan sampai justu Anda yang jadi salah satunya kena "seleksi alam" ini. Oleh karenanya mulailah dari sekarang, ayo bangun dari "tidur" Anda, bangun kekuatan Anda untuk jadi yang terdepan dan jadi andalan kantor Anda.

Sigit Eka Pribadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun