Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

5 Hal yang Wajib Dioptimalkan sebelum Interview bagi Pemula

25 Agustus 2022   16:56 Diperbarui: 26 Agustus 2022   05:05 526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi wawancara kerja di perusahaan. Sumber: Freepik/Yanalya via Kompas.com

Apakah Anda baru perdana mendapat panggilan untuk interview (wawancara kerja) di suatu kantor?

Lantas karenanya, Anda jadi bingung harus bagaimanakah nantinya saat berhadapan langsung dengan interviewer?

Apalagi secara faktanya di lapangan, Anda banyak melihat kenyataan, bahwa para teman Anda saja banyak yang gagal saat mereka tampil perdana saat wawancara kerja.

Terus harus bagaimana dong?

Ya, yang namanya serba perdana itu apalagi bagi pemula, memang memberikan rasa kurang percaya diri, bahkan semakin dihinggapi rasa gugup ataupun grogi, takut salah ngomong lah, takut salah jawab lah, takut interviewer-nya tersinggung lah, dan sebagainya.

Memang wajar sih, namanya juga baru akan tampil interview perdana (pemula), namun tentunya kalau Anda sebelumnya sudah membekali diri sebelumnya dengan persiapan matang dan optimal, ngapain harus takut, grogi, dan bingung.

Sebab, memang soal interview ini, bukan saja tentang kesesuaian skills dan kompetensi yang Anda miliki saja, tapi harus didukung juga dengan kemampuan publik speaking yang representatif saat interviewer mulai mengajak Anda berinteraksi.

Nah, berkaitan dengan itu penulis ingin membagikan kiat atau tips bagi Anda yang masih pemula atau baru akan tampil perdana saat nanti Anda interview.

Lantas, apa sajakah itu?

1. Kuasai materi diri.

Materi diri? Maksudnya apa? Memangnya mau presentasi? Kok harus menguasai materi diri? Materi apa sih yang harus dikuasai?

Ya, iya lah presentasi, yang jelas menguasai materi diri ini maksudnya adalah bagaimana Anda mampu mempresentasikan dengan lancar, CV, Cover Letter, dan resume yang Anda cantumkan tentang Anda.

Atau kalau bahasa marketing atau sales-nya itu, Anda sedang mempromosikan ataupun menjual suatu produk tapi dalam hal ini produknya ya diri Anda sendiri.

Jadi, pahami dan hapalkan benar-benar apa yang Anda tuangkan dalam CV, Cover Letter, dan resume Anda, jangan sampai ada yang terlewatkan satupun.

Sebab, saat di sinilah yang jadi kunci krusial penilaian interviewer terhadap Anda, ketika saat Anda macet atau blank satu kali saja pada saat Anda presentasi dan ditanyai soal CV, Cover Letter, dan resume Anda ini.

Ya sudahlah, interviewer bakalan enggak respek lagi pada momen berikutnya, sebab juga dalam hal ini, kesan pertama lah yang menjadi tolak ukur utama interviewer dalam rangka melihat sejauh mana Anda mampu "menjual kualitas diri Anda".

2. Latih kemampuan publik speaking Anda.

Ya, seperti yang penulis katakan tadi, kemampuan publik speaking dalam berinteraksi dengan interviewer sangatlah juga menentukan.

Jadi, supaya Anda lancar ataupun enggak macet atau blank saat berinteraksi dengan interviewer, latihlah cara perkenalan Anda dengan interviewer.

Loh, cara ngelatihnya gimana dong, kan saya perlu lawan bicara untuk melatih publik speaking ini? Nah, kalau begitu Anda bisa lanjut ke tips berikutnya dibawah ini.

3. Jadikan, teman, saudara, keluarga, atau boleh pacar Anda untuk bertindak seolah-olah jadi interviewer lalu latihkan.

Nah, kalau beginikan ada lawan bicaranya kan, jadi ajak mereka untuk membantu Anda, serahkan CV, Cover Letter, dan resume, lalu presentasikan diri Anda.

Jangan lupa mereka juga harus menanyai Anda layaknya interviewer sungguhan, terus kalau soal list pertanyaan ini, Anda bisa membaca berbagai literasi terkait apa saja yang sering ditanyakan interviewer, lalu buat list-nya, setelahnya minta tolong kepada mereka untuk menanyai Anda sesuai list tersebut.

Ilustrasi gambar wawancara kerja | Dokumen gambar via Freepik.com
Ilustrasi gambar wawancara kerja | Dokumen gambar via Freepik.com

4. Latihkan terus, rekam, dan evaluasi.

Nah, untuk mengetahui sampai sejauh mananya bisa Anda mengevaluasi terkait hasil latihan interview Anda, ya harus di rekam lah.

Kalau sekiranya masih kurang pas, atau dirasa masih ada yang belum optimal, maka latihkan lagi sampai Anda yakin bisa, dan benar-benar menguasai materi diri dan menguasai diri.

5. Interviewer itu adalah customer dan Anda adalah Sales ataupun Marketing.

Ya, kembali meminjam istilah soal pemasaran dan promosi produk, maka agar bisa dapat closing-an, maka dalam hal ini posisi Anda adalah sales atau marketing, sehingga Anda harus bisa memuaskan dan meyakinkan customer atau si imterviewer untuk tertarik membeli produk Anda.

Tadi kan Anda sudah menerapakan 4 tahap sebelumnya, maka optimalkan semuanya, promosikan dan "jual diri" Anda sebaik-baiknya, dan ingat, sekali lagi penulis ingatkan, ketika Anda sudah di sini, ini artinya Anda sudah "bertempur", jadi jangan sampai blank atau stuck.

Kemudian, yang tak boleh terlupa juga adalah attitude Anda, baik itu etika bicara, etika menjawab, etika berpakaian, dan termasuk peralatan pendukung lainnya, pulpen misalnya, buku agenda misalnya, siapa tahu ada yang perlu Anda catat. Sehingga Anda tidak kelimpungan saat disuruh mencatat akibat enggak bawa perlengkapan alat tulis.

Ya, yang namanya masih pemula bahkan tampil perdana ketika akan di interview itu memang bukan perkara mudah, tapi bukan sulit juga kalau Anda punya semangat juang untuk mematangkannya dengan persiapan yang optimal.

Bukan tidak mungkin kedepan, meskipun Anda baru pemula dan tampil perdana saat Anda interview justru berhasil berkat keseriusan persiapan Anda yang matang.

Tentunya, apa yang penulis referensikan ini bukanlah langsung menjamin Anda lulus wawancara kerja karena interviewer itu kan punya selera dan tolak ukurnya masing-masing.

Namun setidaknya, melalui referensi penulis ini, sedikit banyaknya bisa jadi bekal Anda untuk memantapkan langkah, sehingga tidak ada salahnya kalau Anda terapkan, siapa tahu rezeki melingkupi Anda.

Sigit Eka Pribadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun