Nah, kalau beginikan ada lawan bicaranya kan, jadi ajak mereka untuk membantu Anda, serahkan CV, Cover Letter, dan resume, lalu presentasikan diri Anda.
Jangan lupa mereka juga harus menanyai Anda layaknya interviewer sungguhan, terus kalau soal list pertanyaan ini, Anda bisa membaca berbagai literasi terkait apa saja yang sering ditanyakan interviewer, lalu buat list-nya, setelahnya minta tolong kepada mereka untuk menanyai Anda sesuai list tersebut.
4. Latihkan terus, rekam, dan evaluasi.
Nah, untuk mengetahui sampai sejauh mananya bisa Anda mengevaluasi terkait hasil latihan interview Anda, ya harus di rekam lah.
Kalau sekiranya masih kurang pas, atau dirasa masih ada yang belum optimal, maka latihkan lagi sampai Anda yakin bisa, dan benar-benar menguasai materi diri dan menguasai diri.
5. Interviewer itu adalah customer dan Anda adalah Sales ataupun Marketing.
Ya, kembali meminjam istilah soal pemasaran dan promosi produk, maka agar bisa dapat closing-an, maka dalam hal ini posisi Anda adalah sales atau marketing, sehingga Anda harus bisa memuaskan dan meyakinkan customer atau si imterviewer untuk tertarik membeli produk Anda.
Tadi kan Anda sudah menerapakan 4 tahap sebelumnya, maka optimalkan semuanya, promosikan dan "jual diri" Anda sebaik-baiknya, dan ingat, sekali lagi penulis ingatkan, ketika Anda sudah di sini, ini artinya Anda sudah "bertempur", jadi jangan sampai blank atau stuck.
Kemudian, yang tak boleh terlupa juga adalah attitude Anda, baik itu etika bicara, etika menjawab, etika berpakaian, dan termasuk peralatan pendukung lainnya, pulpen misalnya, buku agenda misalnya, siapa tahu ada yang perlu Anda catat. Sehingga Anda tidak kelimpungan saat disuruh mencatat akibat enggak bawa perlengkapan alat tulis.
Ya, yang namanya masih pemula bahkan tampil perdana ketika akan di interview itu memang bukan perkara mudah, tapi bukan sulit juga kalau Anda punya semangat juang untuk mematangkannya dengan persiapan yang optimal.