Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Konsorsium 303 Merebak, Para Kroco Judi Darat dan Online Digerebek, Bandar Besarnya?

24 Agustus 2022   11:27 Diperbarui: 24 Agustus 2022   11:32 519
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar pendukung tentang judi online | Dokumen Gambar Via INewskalbar.id

Bermula dari kasus Brigadir J, ternyata tak lama kemudian entah dari mana sumbernya skema konsorsium 303 turut merebak.

Sejurus kemudian, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dalam suatau rapat yang diikuti oleh jajarannya di Mabes Polri dan diikuti seluruh jajaran Kapolda se-Indonesia memberi perintah tegas.

Bahwa soal judi online, judi darat, illegal logging, illegal mining, dan narkoba harus diberantas, dan bila ada keterlibatan anggota Polri didalamnya akan dicopot dan ditindak tegas sesuai Protap Kode Etik Polri.

Begitulah intinya yang bisa penulis tangkap soal perintah tegas Kapolri Jenderal Pol Lisyo Sigit Prabowo kepada jajarannya tersebut.

Yang secara intinya juga dalam rapat tersebut adalah terkait dengan upaya Polri dalam rangka mengembalikan citra Polri dan kepercayaan masyarakat kepada Polri, serta tentunya dalam rangka menjunjung tinggi marwah Polri.

Ilustrasi gambar jajaran Polda Jateng menggerebek Markas Judi online | Dokumen Foto Via Detik.com
Ilustrasi gambar jajaran Polda Jateng menggerebek Markas Judi online | Dokumen Foto Via Detik.com

Ya, tak butuh waktu lama, kabar demi kabar pengerebekan praktek perjudian, mulai dari judi darat dan judi online diberbagai tempat mulai serentak tersiar ke khalayak publik.

Bahkan, penggerebekan oknum anggota Polri yang terlibat penyalahgunaan narkoba juga mulai terdengar ke khalayak publik.

Entah ini ada hubungannya dengan merebaknya skema Konsorsium 303 atau tidak, tapi yang jelas Polri mulai On the Track menyikapi perintah Kapolri.

Tapi, tentunya soal merebaknya skema Konsorsium 303 ini patut juga di curigai, sebab Komisi III DPR RI pun dalam rapat dengar pendapat kasus Brigadir J, ternyata menyoal juga tentang skema Konsorsium 303 ini.

Artinya, ketika skema Konsorsium 303 ini turut diangkat dalam RDP Kasus Brigadir J, maka ada baiknya juga, soal isu keterlibatan anggota Polri yang tercantum dalam skema tersebut diperiksa atau diinvestigasi.

Ya, boleh dong publik curiga, siapa tahu itu memang benar, makanya supaya bikin publik percaya terkait benar atau tidaknya skema konsorsium 303 tersebut, ya perlu lah diusut dan didalami, lalu apapun hasilnya buka secara transparan kepada publik. Biar publik percaya gitu loh.

Lagipula juga, kok kayaknya seperti kebetulan juga sih, di tengah merebaknya Konsorsiun 303, marak juga penggerebekan praktek perjudian di masyarakat. Jadi, ya kalau bisa ya sekalian lah dalami juga Konsorsium 303 ini, biar jelas gitu loh.

Kemudian, terlepas dari merebaknya Konsorsium 303, dan kembali melihat secara nyata tindak lanjut perintah Kapolri di lapangan, maka tentunya publik sangat mengpresiasi kinerja Polri.

Jelas memang praktik judi online dan judi darat ini sangat meresahkan dan merugikan masyarakat, apalagi semakin banyak lapisan masyarakat yang tergiur dengan praktik judi ini, sehingga memang sangat perlu untuk diberantas.

Namun yang sedikit disayangkan itu adalah, penggerebekan judi darat dan judi online ini barulah menyasar pada level bawahnya atau kroco-kroconya saja.

Padahal jelas ada bandar besarnya atau bandar utamanya atau istilahnya "sang sengkuninya" yang menjadi penyokong utama praktik judi darat dan judi online ini.

Inilah yang dikritisi oleh masyarakat, masa hanya bisa menyasar para kroconya doang yang digrebek, masa sih mafia utamanya enggak bisa keciduk.

Bukannya enggak mengapresiasi kinerja yang sudah diterapkan sih, sudah keren dan mantap sih, tapi hanya masih dirasa kurang optimal, karena belum menyasar ke level atasnya.

Yang jelas, harapan masyarakat terkait pemberantasan praktik judi ini, ya jangan hanya kelas terinya saja, yang kelas kakapnya harus bisa diciduk.

Tidak ada alasan kata sulitlah melacak kelas kakapnya atau bagaimanalah caranya agar bisa menciduk kelas kakapnya, apalagi Siber Polri kan canggih, punya densus 88 pula, masa sih enggak bisa nyiduk kelas kakapnya. Bisa dong.

Tentunya yang tak boleh terlupa adalah, jangan hanya soal pemberantasan praktik judi saja yang diutamakan, satu paket perintah Kapolri soal judi online, judi darat, illegal logging, illegal mining, dan narkoba, ya harus ditindak lanjuti.

Sehingga apa yang dicita-citakan untuk mengembalikan citra polri dan kepercayaan masyarakat terhadap Polri dapat terwujud.

Maju terus Polri.

Sigit Eka Pribadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun