Artinya, ketika skema Konsorsium 303 ini turut diangkat dalam RDP Kasus Brigadir J, maka ada baiknya juga, soal isu keterlibatan anggota Polri yang tercantum dalam skema tersebut diperiksa atau diinvestigasi.
Ya, boleh dong publik curiga, siapa tahu itu memang benar, makanya supaya bikin publik percaya terkait benar atau tidaknya skema konsorsium 303 tersebut, ya perlu lah diusut dan didalami, lalu apapun hasilnya buka secara transparan kepada publik. Biar publik percaya gitu loh.
Lagipula juga, kok kayaknya seperti kebetulan juga sih, di tengah merebaknya Konsorsiun 303, marak juga penggerebekan praktek perjudian di masyarakat. Jadi, ya kalau bisa ya sekalian lah dalami juga Konsorsium 303 ini, biar jelas gitu loh.
Kemudian, terlepas dari merebaknya Konsorsium 303, dan kembali melihat secara nyata tindak lanjut perintah Kapolri di lapangan, maka tentunya publik sangat mengpresiasi kinerja Polri.
Jelas memang praktik judi online dan judi darat ini sangat meresahkan dan merugikan masyarakat, apalagi semakin banyak lapisan masyarakat yang tergiur dengan praktik judi ini, sehingga memang sangat perlu untuk diberantas.
Namun yang sedikit disayangkan itu adalah, penggerebekan judi darat dan judi online ini barulah menyasar pada level bawahnya atau kroco-kroconya saja.
Padahal jelas ada bandar besarnya atau bandar utamanya atau istilahnya "sang sengkuninya" yang menjadi penyokong utama praktik judi darat dan judi online ini.
Inilah yang dikritisi oleh masyarakat, masa hanya bisa menyasar para kroconya doang yang digrebek, masa sih mafia utamanya enggak bisa keciduk.
Bukannya enggak mengapresiasi kinerja yang sudah diterapkan sih, sudah keren dan mantap sih, tapi hanya masih dirasa kurang optimal, karena belum menyasar ke level atasnya.
Yang jelas, harapan masyarakat terkait pemberantasan praktik judi ini, ya jangan hanya kelas terinya saja, yang kelas kakapnya harus bisa diciduk.
Tidak ada alasan kata sulitlah melacak kelas kakapnya atau bagaimanalah caranya agar bisa menciduk kelas kakapnya, apalagi Siber Polri kan canggih, punya densus 88 pula, masa sih enggak bisa nyiduk kelas kakapnya. Bisa dong.