Artinya, kamu introspeksi diri tapi hanyalah sebagai jarkoni saja, tapi introspeksi ini tidak dibarengi dengan langkah revolusi kamu untuk me-recovery diri dari kesalahan-kesalahan dari pekerjaan yang kamu perbuat.
Atau dengan kata lainnya, introspeksi diri soal kesalahan produk pekerjaan kamu harus seiring juga dengan langkah revolusi untuk me-recovery diri.
Sebab, hal ini menyangkut soal trust terkait kinerja kamu termasuk mutu dan kualitas kamu secara keseluruhan terhadap atasan dan juga terhadap rekan kerja kamu.
Apakah kamu mau, kalau kamu terus-terusan tidak lagi dipercaya oleh atasan dan rekan kerja kamu di kantor?
Jelas kamu enggak mau kan.
Oleh karenanya, introspeksi diri jangan sekadarnya saja, sehingga harus seiring juga ada upaya serius langkah revolusi kamu untuk me-recovery diri atas kesalahan kamu soal jobdesc.
Lantas, soal langkah revolusi untuk me-recovery diri ini, yang bagaimana sih sebenarnya?
1. Pahami apa kesalahan kamu, apa kesalahannya, kenapa bisa terjadi, bagaimana tingkat kesalahannya, dan siapa sajakah yang terdampak, lalu catat di buku agenda kerja.
Agar tidak terulang jatuh pada kesalahan yang sama atau kesalahan lainnya, maka pahami kesalahan tersebut, catat dalam buku agenda kerja kamu soal apa yang jadi kesalahan kamu.
Lalu, catat juga apa yang menjadi penyebabnya, catat tingkat toleran kesalahannya, dan catat akibat dari kesalahan tersebut siapa sajakah rekan kamu yang turut terdampak.