Buktinya, para orangtua kita berhasil membesarkan anak-anaknya, termasuk penulis dan Anda sendiri, bukan. Jadi, ya jelas bukan, orangtua jelas jauh lebih berpengalaman soal MPASI ini.
Sekalian juga tentunya soal MPASI ini, harus dibarengi juga dengan konsultasi kepada pihak kesehatan yaitu kepada dokter anak, termasuk juga dari membaca literasi rekomendasi asupan MPASI dari situs kesehatan terpercaya.
MPASI ini sebenarnya menyoal apa sih?
Ya, kalau dari membaca berbagai literasi kesehatan maka soal MPASI ini adalah, terkait bagaimana sih sebenarnya soal pemenuhan asupan gizi bayi dengan takaran tertentu selain ASI.
MPASI merupakan makanan peralihan dari ASI ke makanan keluarga namun tidak serta merta langsung menggantikan peran ASI. Sehingga ASI tetaplah menjadi kebutuhan utama asupan gizi dalam rangka proses tumbuh kembangnya bayi.
Ternyata memang secara faktanya juga, berdasar pengalaman penulis, apa yang dikonselingkan oleh para orangtua kita soal MPASI ini, maka kalau dikombinasikan dengan hasil konseling kepada dokter anak dan literasi kesehatan soal MPASI ini, ya enggak bertentangan jauh kok.
Seperti soal bagaimana untuk mengetahui apakah bayi sudah mulai siap MPASI misalnya, ya kurang lebihnya apa yang dikonselingkan para orangtua kita ya sama sih dengan hasil konseling dari dokter anak.
Yang jelas secara intinya dari berbagai konseling ini adalah mewajibkan Parents harus mengetahui bagaimanakah tanda-tanda si kecil sudah siap MPASI, yang secara umumnya adalah sebagai berikut;
Pertama, ketika bayi sudah memiliki kontrol kepala dan leher yang baik, serta bayi sudah bisa duduk tegak saat ditopang.
Kedua, ketika bayi sudah mulai menunjukkan minatnya pada makanan, seperti ketika si kecil mulai berusaha menjangkau makanan orang dewasa misalnya.