Menkopolhukam RI Mahfud MD, dalam pernyataannya mengungkapkan hal yang mengejutkan bahwa ternyata ada Kerajaan Ferdy Sambo di tubuh internal Mabes Polri.
Ditegaskannya juga bahwa Kerajaan Ferdy Sambo ini, layaknya Sub-Mabes dan sangat berkuasa di institusi Polri, sehingga menghambat penuntasan kasus tindak pidana pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau kasus Brigadir J.
Sementara itu di ruang publik, telah beredar juga skema konsorsium 303 yang bila di kaitkan dengan apa yang diungkapkan oleh Menkopolhukam Mahfud MD, maka sedikit banyaknya boleh dikata ada hubungannya.
Sehingga soal beredarnya skema konsorsium 303 di ruang publik ini, tentunya juga perlu ditanggapi juga oleh pihak Polri untuk didalami ataupun diselidiki, siapa tahu memang ada kaitannya dengan Kerajaan Ferdy Sambo dan jaringannya terkait bisnis haram yang dijalankan.
Yang pasti, pernyataan Menkopolhukam Mahfud MD jelas dapat dipertanggung jawabkan, enggak mungkin seorang Menteri apalagi bidangnya sangat penting dan strategis memberikan pernyataan abal-abal.
Jadi, apa yang diungkap oleh Mahfud tersebut, pasti sudah berdasar informasi yang sahih, ada dasar yang kuat, sehingga Mahfud sampai sebegitu beraninya membuka kepada khalayak publik.
Lantas, dengan adanya Kerajaan Ferdy Sambo di internal Polri ini, apa yang menjadi harapan publik?
Ya. Babak demi babak Kasus Brigadir J ini ternyata memunculkan babak baru lagi, yang ternyata ada babak baru soal Kerajaan Ferdy Sambo dan semakin menambah beban berat Kapolri dalam menuntaskan Kasus Brigadir J ditambah lagi harus mendalami soal Kerajaan Ferdy Sambo ini.
Yang jelas berdasar fakta yang diungkap oleh Mahfud MD, maka Kerajaan Ferdy Sambo ini harus dihancurkan apalagi jelas ada itikad menghalangi penuntasan Kasus Brigadir J dan jelas juga dengan adanya Kerajaan Ferdy Sambo ini, adalah suatu bentuk rongrongan yang terhadap Struktur Organisasi Polri.
Padahal sesuai Orgas Polri kan sudah jelas siapa berbuat apanya, dan Kapolri dalam hal ini Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo adalah pucuk pimpinan tertinggi di instansi Polri, tapi ternyata ada Kaisar Ferdy Sambo yang pengaruhnya ternyata sangat kuat dan merongrong kepemimpinan Jenderal Pol Listyo Sigit.
Ternyata selama ini ada dua kubu di tubuh Polri, ternyata selama ini terjadi dualisme di tubuh Polri, ada Polri pimpinan Jenderal Pol Listyo Sigit dan ada Polri pimpinan Irjen Pol Ferdy Sambo, ada loyalis Kapolri Listyo Sigit dan ada loyalis Kaisar Ferdy Sambo.
Jadi kalau begini siapa sebenarnya Kapolrinya, Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo kah atau Kaisar Ferdy Sambo?
Jelas saja ini tidak bisa dibiarkan, kalau di Mabes Polri, ternyata ada Sub-Mabes Polri seperti yang diungkapkan Mahfud MD, akan sangat berbahaya dan jelas akan berdampak pada kinerja Polri.
Dan ini artinya dalam menjalankan tupoksinya ternyata selama ini Kapolri Jenderal Listyo Sigit telah dirongrong oleh kelompok Kerajaan Ferdy Sambo, atau dalam artian Kapolri Listyo sigit diremehkan atau diinjak-injak secara kurang ajar oleh Kaisar Ferdy Sambo, padahal jelas siapa Kapolrinya, tapi Ferdy Sambo justru berani melebihi wewenang Kapolri.
Apalagi kalau melihat fakta Kasus Brigadir J yang bila dirunut dari awal secara kronologis, dan dikaitkan dengan Kerajaan Ferdy Sambo ini, maka ternyata kejahatan Ferdy Sambo dalam Kasus Brigadir J ini, telah dilakukan secara Tersruktur, Masif, dan Sistematis (TSM) karena semuanya telah terorganisir oleh jaringannya dalam kerajaannya.
Dan ini membuktikan, bahwa betapa kuatnya rongrongan Kaisar Ferdy Sambo dalam memimpin Kerajaannya di lingkup institusi Polri, bahkan pengaruhnya sangat kuat dan berdampak pada kepemimpinan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo jangan sampai kalah.
Ya, dengan adanya Kerajaan Ferdy Sambo ini, maka Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo jangan sampai kalah, dan harus berani menindak lanjutinya dengan melakukan reformasi besar-besaran ditubuh Polri dan membersihkan tubuh Polri dari rongrongan Kerajaan Ferdy Sambo.
Yang jelas, Presiden Jokowi pasti akan memberikan dukungan penuh atau berpihak kepada Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit, apalagi juga Presiden Jokowi sudah berkomitmen terkait bagaimana menjaga citra Polri dan kepercayaan masyarakat terhadap Polri.
Jadi, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo jangan ragu, agar dapatnya runtuhkan dan hancurkan Kerajaan Ferdy Sambo yang menggerogoti tubuh Polri ini sampai ke akar-akarnya, reformasi besar-besaran untuk membersihkan tubuh Polri dari komplotan Ferdy Sambo yang merongrong Organisasi Polri harus dilakukan.
Sehingga Organisasi Polri kembali utuh seperti sedia kala dan dapat mengembalikan citra Polri di mata khalayak publik, dapat mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap Polri dan demi menjunjung tinggi Marwah Polri seutuhnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H