Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Runtuhnya Persekongkolan Jahat Ferdy Sambo Cs dan Harga Diri Hukum yang Dipertaruhkan

14 Agustus 2022   21:23 Diperbarui: 14 Agustus 2022   21:28 1750
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar Eks Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo dalang utama pembunuhan Brigadir Joshua|Dokumen foto Kompas.com

Kasus kejahatan tindak pidana pembunuhan berencana Brigadir Joshua atau kasus Brigadir J yang didalangi oleh Irjen Ferdy Sambo masih jadi perhatian dan perbincangan publik.

Ya, wajar saja, kan memang juga sudah jadi konsumsi dan perhatian publik, apalagi kasusnya masih belum tuntas, jadi ya enggak salah kalau kasus Brigadir J ini masih seperti "Bola Panas" menggelinding liar di khalayak publik.

Penulis pun sampai tak habis pikir, entah setan apa yang merasuki FS Cs, sehingga dengan begitu kejamnya bersekongkol untuk berkomplot dan membuat skenario konspirasi jahat, untuk menghabisi nyawa Brigadir Joshua.

Sangat nengherankan juga memang, kenapa sih kok Brigadir Joshua ini sampai harus dibunuh dengan kejam dan sadis seperti itu oleh FS dan komplotannya beserta para kroninya yang lain tersebut.

Apa mungkin, Brigadir Joshua mengetahui suatu rahasia besar atau memegang "kartu As"  para komplotan ataupun sindikat penjahat ini (FS cs), yang kalau sampai terbongkar "ke atas" akan membahayakan dan menghancurkan reputasi FS Cs?

Sehingga sampai sangat sebegitu kejamnya bersekongkol sampai membuat skenario pembunuhan berencana untuk memfitnah Brigadir Joshua dan menghabisi nyawa Brigadir Joshua.

Yang lebih mencengangkan lagi itu adalah, persekongkolan jahat ini didalangi oleh seorang Pati Polri alias FS, bayangkan itu Pati Polri! Kok bisa-bisanya bertindak sejahat sekejam itu!

Rasa-rasanya enggak mungkin bangetlah kalau enggak ada sesuatu yang jadi rahasia besar atau ada "sesuatu banget" yang diketahui oleh Brigadir Joshua, pasti ada apa-apanya yang krusial ataupun kunci yang di pegang oleh Brigadir Joshua.

Almarhum Brigadir Joshua, korban pembunuhan berencana Irjen Ferdy Sambo Cs|Dokumen foto via Suaramerdeka.com
Almarhum Brigadir Joshua, korban pembunuhan berencana Irjen Ferdy Sambo Cs|Dokumen foto via Suaramerdeka.com

Ya, Tuhan, penulis sampai tak tega banget membayangkan apa yang di alami dan dirasakan oleh Brigadir Joshua yang saat itu sedang tidak berdaya di antara hidup dan mati, atau saat hidupnya saat itu sedang diujung kematian dan pada akhirnya meregang nyawa.

Betapa sakit dan menderitanya Brigadir Joshua, apalagi lagi kalau pada akhirnya memang terbukti benar saat sebelum dieksekusi oleh FS dan komplotannya, ternyata Brigadir Joshua dianiaya atau disiksa terlebih dahulu.

Betapa Kasihan banget Brigadir Joshua, sedih banget, ternyata Brigadir Joshua difitnah dengan kejam dan keji, dan pada akhirnya dibunuh dengan sadis oleh FS bersama Komplotannya.

Namun, memang Tuhan itu tidak tidur, sepandai-pandainya FS Cs, menyimpan kebusukan atas kejahatan yang diperbuat mereka, pada faktanya kemudian kejahatan FS Cs akhirnya terungkap juga, dan runtuhlah persekongkolan jahat mereka.

Kebohongan demi kebohongan yang diskenariokan untuk merekayasa kasus dalam rangka konspirasi jahat akhirnya terbongkar juga, maka runtuhlah konspirasi jahat FS Cs tersebut, membunuh Brigadir Joshua untuk motif tertentu dalam rangka mengamankan reputasi, justru yang terjadi kebalikannya, apa yang direncanakan berbalik 180 derajat, senjata makan tuan.

Lantas bagaimana dengan Putri Candrawati (PC)?

Ilustrasi gambar Putri Candrawathi Sambo | Dokumen Foto Via Pikiran Rakyat.co.id
Ilustrasi gambar Putri Candrawathi Sambo | Dokumen Foto Via Pikiran Rakyat.co.id

Ya, PC harus diinvestigasi ataupun diperiksa, meskipun belum ada pencabutan oleh Polri soal dua laporannya yang menuduh Brigadir Joshua soal pelecehan seksual dan ancaman pembunuhan terhadap dirinya, namun penulis yakin dua laporan awal PC tersebut pasti akan dicabut oleh Polri 

Karena pada faktanya juga Polri telah secara resmi menghentikan pemrosesan dua laporan awal yang dilaporkan oleh PC tersebut, yang artinya di sini, PC telah memberikan keterangan palsu.

Bahkan, keterangan palsunya tersebut bermotif fitnah untuk mempidanakan atau mentersersangkakan Brigadir Joshua, sehingga kalau melihat fakta ini, maka sudah seharusnya PC disidik oleh Timsus atas dasar apa PC kok sampai berani membuat laporan palsu tersebut.

"Itu si Putri, istri si Sambalado (Ferdy Sambo/FS) harusnya jadi tersangka juga dong, kan dia bikin laporan palsu modus aja tuh si ratu ngeprank, berarti kalau begitu fitnah pula kan namanya, harusnya jadi tersangka juga Dia itu"

"Gila, sadis bener mereka itu ya Dek Sigit, dikalangan mereka sendiri aja kelakuannya kayak gitu ya, gimana sama kita-kita yang masyarakat ini ya".

"Itulah Mas Wiwiel, saya sih sepakat dengan Mas Wiwiel, tapi kita luat aja entar Mas Wiwiel, pasti si PC itu bakalan jadi tersangka juga". Kita tunggu aja waktunya Mas"

Ya, begitulah yang di ungkapkan Pak Wiwiel, yang merupakan saudara penulis, dalam obrolan santai ngopi pagi di balkon rumah beliau yang kebetulan juga penulis memang sedang menginap dirumah beliau di Bogor, karena dalam rangka dinas luar tugas kantor.

Penulis sih sependapat dengan apa yang diungkapkan Pak Wiwiel, semestinya dengan telah disetopnya atau dihentikannya dua laporan Putri Candrawathi (PC), maka PC semestinya sudah bisa disidik atau diperiksa.

Apalagi, Kabareskrim Komjen Pol Agus, tegas menyatakan bahwa dua laporan PC tersebut adalah bagian yang tak terpisahkan dari skenario rekayasa FS, dan merupakan termasuk perbuatan Obstruction of Justice.

Nah, terkait soal apakah PC dipaksa atau ada tekanan dari FS untuk membuat dua laporan tersebut, makannya itu supaya jelas ya PC harus diperiksa, tapi meskipun juga PC dipaksa atau ditekan oleh FS, untuk memuluskan skenario jahat FS, yang jelas PC sudah boleh dikata turut bersekongkol dengan FS, apalagi kalau PC mengetahui kejadian yang sebenarnya saat itu.

Lebih parah itu adalah, kalau pada kenyataannya PC memang motifnya murni bersekongkol dengan FS Cs. Jadi yaitu tadi, supaya jelas PC ya harus diinvestigasi, karena bisa jadi Si PC ini memang sengaja membuat laporan "prank" untuk memfitnah Brigadir Joshua agar jadi tersangka demi membantu suaminya.

Kalau menurut penulis, dengan merujuk pada fakta yang ada seperti yang sudah penulis ulas soal PC, maka penulis yakin, PC bakal jadi tersangka pidana terlibat dalam pusaran kasus pembunuhan berencana Brigadir Joshua.

Yang jelas dan sudah pasti itu faktanya adalah:

1. Sudah jelas, bahwa Brigadir Joshua adalah korban, dan difitnah untuk ditersangkakan dan dipidanakan.

2.  Sudah jelas, bahwa Kasus Brigadir Joshua adalah pembunuhan berencana.

3. Sudah jelas ada 4 tersangka yaitu FS, RR, RE, dan KM.

4. Sudah jelas bahwa, FS berbohong dan mengaku mendalangi pembunuhan berencana Brigadir Joshua.

5. Sudah jelas bahwa, ada 31 personel Polri yang dimutasi untuk diperiksa soal pelanggaran kode etik, dan 10 di antaranya sudah ditahan secara khusus untuk disidik lebih lanjut.

6. Sudah jelas bahwa, kasus Brigadir Joshua adalah telah direkayasa sedemikian rupa dan ada obstruction of justice

7. Sudah jelas ada konspirasi jahat untuk merekayasa kasus Brigadir Joshua.

Oleh karenanya, agar dapatnya kasus Brigadir Joshua ini segera dituntaskan untuk dapat segera diproses lebih lanjut di pengadilan dan proses hukumnya.

Harga diri hukum dan muruah Polri sedang Dipertaruhkan.

Patut dicamkan, bahwa Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), sudah empat kali menyoal kasus Brigadir Joshua ini, bahkan pernah dibahas dalam Ratas Kabinet agar kasus ini segera dituntaskan secara transparan dan jangan ada yang ditutup-tutupi. Jadi, perintah ini sudah jelas, jangan dibijaksanai lagi.

Sebab, dalam kasus Brigadir Joshua ini harga diri hukum dan muruah Polri sedang dipertaruhkan, ada dampak kepercayaan publik terhadap muruah hukum dan muruah Polri kalau kasus Brigadir Joshua ini masih ada yang ditutup-tutupi, jangan ada kepentingan-kepentingan tertentu, jadi ya sesuaikan saja seperti yang sudah diperintahkan oleh Presiden Jokowi.

Maka demi harga diri hukum dan muruah Polri, agar dapatnya kelanjutan proses hukum kasus Brigadir Joshua ini harus sejalan dengan amanah sejati Konstitusi.

Jangan sampai terjadi, bahwa proses hukum dan putusan hukum kasus Brigadir Joshua ini justru kontroversi, harus diproses dan diputuskan secara hukum dengan seadil-adilnya demi menjunjung tinggi supremasi hukum dan amanah konstitusi.

Yang jelas, Kasus Brigadir J ini tengah menjadi sorotan publik, dan dalam hal inipun publik sudah sepakat untuk mengawalnya sampai tuntas, demi tegaknya keadilan dan supremasi hukum yang berlaku di Indonesia yang kita cintai bersama ini.

Sigit Eka Pribadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun