Soal ban mobil ini, jujur saja penulis pernah memiliki pengalaman yang tidak menyenangkan, yaitu saat meremehkan batas toleransi layak pakai atau usia pakai ban mobil dan salah cara pola penerapan terkait penggantian ban.
Ya, kalau menurut referensi dari berbagai pihak dealer dan literasi otomotif, maka usia yang ideal untuk ban mobil adalah 3 tahun. Meskipun ulirnya atau kembangnya masih tebal dan dirasa masih bagus karena mobil jarang dipakai.
Sebabnya, ban mobil yang usianya sudah lebih dari 3 tahun, biasanya sudah mengeras atau tidak lagi lentur, sehingga tidak lagi nyaman untuk tetap dipakai, termasuk juga mempengaruhi daya cengkeram saat mengerem.
Nah, di sinilah kesalahan penulis, kalau penulis sih soal ganti ban mobil ini selama ulirnya atau kembangnya masih tebal dan masih bagus, ya penulis anggap ya ban mobilnya ya masih bagus, belum waktunya diganti.
Maksudnya begini, penulis mengganti ban itu ngeliat dulu, manakah yang kira-kira sudah perlu harus diganti, misalkan yang kanan depan sudah gundul dan mulai keliatan kawat/benang bannya ya yang ban kanan aja yang diganti, yang sebelah kirinya enggak, dan yang sepasang di belakang ya juga enggak, soalnya kalau dilihat-lihat masih bagus sih. Alias ilmu kira-kira begitulah.
Terus salahnya lagi, ganti bannya beli second pula, terus enggak tahu juga itu usia bannya dan kualitas bannya, yang penting kelihatan masih tebal aja dan kembangannya bagus aja, ya sudah langsung aja penulis deal.
Begitulah seterusnya, kalau berikutnya yang kiri depan menurut penulis sudah enggak bagus ya penulis ganti, giliran yang ban belakang yang sudah enggak bagus ya ganti, muter-muter gitu aja lah pokoknya, dan terus begitu, maksudnya penulis sih ya biar irit gitu kan, bukannya pelit sih, tapi penulis pikir cara seperti itu ya lebih hemat gitu loh.
Eh ternyata, cara yang penulis terapkan ini salah, dan malahnya dapat berbahaya, sebab kondisi ban mobil jadi enggak konstan, baik itu secara usia ideal, usia pakai, dan kualitas bannya.
Nah, suatu ketika ada suatu peristiwa yang cukup membuat penulis syok ketika harus berjibaku begitu hebatnya untuk menghindari emak-emak yang mengendarai sepeda motornya retingnya kanan tapi tiba-tiba beloknya malah kiri.
Waduh hampir aja penulis saat itu gagal menghindar agar si emak enggak sampai tertabrak dan hampir pula mobil penulis terguling, padahal penulis sudah berusaha mengerem optimal loh, sampai bunyi ciiit, eh kok mobilnya malah melambung kanan kiri kanan kiri dan oleng dan malah hampir aja terguling, terus juga kok direm mobilnya masih ngeloyor aja.