Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

5 Tanda Kedewasaan dan Kematangan Kamu di Tempat Kerja

6 Agustus 2022   11:23 Diperbarui: 7 Agustus 2022   12:45 1556
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar Karyawan Kantor | (sumber: Shutterstock.com via kompas.com)

Pekerjaan kantor itu memang bergerak dinamis dan penuh dengan tantangan, bahkan persaingan pun semakin selektif dan keras.

Meskipun begitu, kantor tetaplah mengutamakan nilai mutu dan kualitas sebagai tolok ukur terkait bagaimana menilai, mengawasi dan mengendalikan karyawannya.

Sehingga kamu tidak perlu khawatir soal tolak ukur kantor terkait nilai mutu dan kualitas ini, apalagi berkaitan dengan perkembangan karier kamu, pasti kantor akan berlaku fair.

Tapi tentunya ini bisa berlaku kalau memang kamu memenuhi syarat yang ditentukan soal nilai mutu dan kualitas ini, apalagi dapat melebihi ekspektasi yang dipersyaratkan kantor.

Maka kamu bakal tetap jadi keutamaan kantor untuk promosi jabatan misalnya, dapat kenaikan gaji misalnya, disekolahkan oleh kantor misalnya, dan lain sebagainya.

Namun terkadang, seiring waktu berjalan, dengan dihadapkan kondisi persaingan yang semakin keras dan ketat dalam dunia kerja, justru yang seringkali terjadi itu adalah saling "sikut-menyikut" dan menghalalkan berbagai cara agar selalu menjadi yang terdepan dan terkuat dalam rangka mendapat perhatian kantor.

Padahal, perilaku tersebut justru menunjukkan bahwa karyawan itu bukannya semakin beranjak dewasa atau semakin matang, bahkan yang terjadi justru semakin parah perilaku malahnya semakin jadi kekanak-kanakan banget.

Apakah kamu termasuk yang seperti itu? Enggak semakin beranjak dewasa atau semakin matang, dan justru semakin kekanak-kanakan banget di kantor?

Padahal, kematangan dan kedewasaan diri dalam menjalani dinamika pekerjaan di kantor itu menjadi penentu juga bagi perkembangan karier.

Lantas juga, berkaitan soal kematangan dan kedewasaan diri dalam menjalani dinamika pekerjaan di kantor itu yang seperti bagaimana sih?

1. Kamu berhenti membanding-bandingkan diri dengan rekan kantor.

Ya, hilangkan sikap seperti ini, justru ini malah membuatmu semakin down dan akhirnya malah sikap selalu mengutamakan ketidakberterimaanlah yang sering kamu keluhkan.

Tak perlu lah kamu membandingkan diri dengan rekan kerja kamu yang lain, sebab setiap orang itu punya bakat dan potensinya, punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing, termasuk kamu juga kan.

Nah, daripada kamu terus membandingkan dirimu dengan yang lain, maka lebih baik kamu fokus pada penguatan bakat dan potensimu serta mengevaluasi kekuranganmu sebagai instrospeksi.

2. Kamu tidak lagi merasa yang paling expert dan tidak berdebat merasa berlaku sok pintar.

Ya, sikap ini terkadang tanpa disadari tersemat dalam diri, biasanya karena persepi ingin menonjol tapi malah jadinya merasa paling expert dan sok pintar.

Sebaiknya pakai prinsip "Padi", semakin berisi semakin merunduk, tak perlulah serasa "paling" tadi, karena kantor itu tahu kok dan bisa membedakan, mana yang kinerja tulus dan mana yang hanya sekedar cari muka.

3. Kamu Berhenti mengurusi urusan rekan kerja dan mengomentari minor kerjaan rekan.

Ilustrasi gambar via freepik.com
Ilustrasi gambar via freepik.com

Kadang juga tanpa disadari sikap "ngomongin dan ngurusin alias ngepoin" apa yang dikerjakan rekan kerja tersemat dalam diri.

Padahal, ini merupakan gejala awal dari iri dan dengki, sehingga kalau terus berlaku maka pantaslah sudah dikatakan sikap iri dan dengki ini menempel pada diri.

Lebih baik tetap fokus pada jobdesc dan berbuat yang terbaik pada jobdesc serta bertindak yang wajar saja di kantor.

4. Kamu berhenti menuntut dan mengeluh, baik itu soal kerjaan, pujian dan atensi.

Ilustrasi gambar via freepik.com
Ilustrasi gambar via freepik.com

Selalu menuntut dan mengeluh harus begini lah, harus begitu lah, memberi atensi tapi jarkoni alias apa yang diatensikan enggak konsisten dengan omongan dan perilaku diri, hingga berharap pujian lah, padahal kerjaan sendiri juga enggak beres.

Begitulah juga yang seringkali tanpa disadari turut tersematkan dalam diri, sehingga lebih baik itu ya low profile saja lah, akan kelihatan kok mana kinerjamu yang layak dapat apresiasi kalau kamu mengedepankan low profile ini.

Enggak usah banyak menuntut dan mengeluh, lebih baik itu kerjakan jobdesc dengan bertanggung jawab, niscaya sedikit demi sedikit dampak positif untuk perkembangan karier itu akan datang dengan sendirinya.

5. Kamu berhenti menyalahkan dan menghakimi rekan kerja.

Padahal kerjaan jadi enggak beres adalah gara-gara kamu sendiri, tapi malahnya kamu melampiaskannya pada rekan kerja kamu. Bahkan parahnya, menghakimi bahwa rekan kerja kamu yang enggak becus kerja.

Lebih parah lagi itu adalah ketika kamu menimpakan kesalahan kamu dengan berbagai alasan pembenaran kepada atasan agar rekan kerja kamulah yang dipersalahkan atasanmu.

Jelaskan di sini, letak dimananya ketidak dewasaan diri itu, jadi ya enggak usahlah begitu, kalau sekiranya kesalahan ada pada diri ya pertanggung jawabkanlah. Jangan salahkan orang lain.

-----

Nah, inilah kiranya terkait soal bagaimana kamu mulai beranjak dewasa dikantor atau semakin matang dalam menyikapi dinamika dunia kerja di kantor.

Ilustrasi gambar via freepik.com
Ilustrasi gambar via freepik.com

Jadi, ya hilangkan hal-hal yang penulis sampaikan tadi di atas, lebih baik itu menjunjung tinggi kerja secara teamwork, mau adaptif, mau fleksibel, mau kolaborasi dan hal positif lainnya yang menunjang teamwork.

Percayalah, kedewasaan diri dan kematangan diri ini kalau selalu kamu sematkan pada diri dalam mengarungi dinamika dunia kerja dan selalu konsisten kamu terapkan, maka inilah yang akan mengantarkan datangnya rezekimu ke depan kepadamu.

Demikian artikel ini, semoga bermanfaat.

Sigit Eka Pribadi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun