Orangtua kami pun sudah mengungkapkan kepada kami, bahwa sudah tidak mampu lagi untuk membiayai kuliah kami berlima, ya tentu saja kami berlima memahami hal itu.
Jujur, sebagai yang tertua, apalagi saya laki-laki satu-satunya, maka saya lah yang merasa paling bertanggung jawab, sempat saya ingin berkorban dulu untuk saya mengalah dengan cuti kuliah dan kerja paruh waktu dulu sambil mengumpulkan uang, untuk bantu biaya keempat adik perempuan saya, akan tetapi keempat adik perempuan saya menolak.
Kalau begitu bukan solusi kak namanya, kalau kayak gitu lebih baik kita semua sama kayak kakak, atau kalau mau drop out ya sama sama kita drop out, ya begitulah ungkapan keempat adik perempuan saya.Â
Sehingga dari sinilah kami berlima kompak dan sepakat untuk memburu beasiswa dan juga sama-sama cari kerja paruh waktu demi meringankan beban orangtua kami membiayai kuliah kami.
Oleh karenanya kami berlima memanfaatkan setiap adanya informasi beasiswa di kampus, di koran, di radio, dari bank, dan dari berbagai stakeholder lainnya yang menawarkan beasiswa bagi Mahasiswa.
Setelahnya dari apa yang dipersyaratkan dari Beasiswa yang ditawarkan tersebut, maka segeralah kami urus, meskipun ribet juga urusannya namun demi membantu orangtua kami, maka kami terus berupaya optimal demi mendapatkan Beasiswa-beasiswa yang ditawarkan tersebut.
Alhamdulillah seiring waktu, kabar baik datang, pengajuan Beasiswa kami ada yang diterima, meskipun di antara kami ada yang masih gagal dapat beasiswa tapi beberapa dari kami yang sudah dapat Beasiswa saling membantu.
Bahkan tidak sampai di situ, dari penghasilan kerja paruh waktu kami, maka kami juga saling membantu, ya kerjasama pun terbangun diantara kami berlima, di sinilah kami juga menyadari bagaimana kuliah itu di antara sesama saudara harus teamwork.
Nah, pada saatnya masa beasiswa ada yang habis periodenya, maka kembali kami kompak bersama mengejar Beasiswa-beasiswa yang ditawarkan berbagai pihak, dan seperti sebelumnya Alhamdulillah ada saja yang berhasil kami peroleh, bahkan Adik bungsu saya yang sebelumnya gagal, malah dapat Beasiswa plus-plus, alias sanpai lulus ditanggung beasiswa dari suatu perusahaan.
Ya. Mengetahui bagaimana kami berlima kompak begini dalam rangka kuliah ini, jelas orangtua kami bahagia, bangga, sedih, dan campur haru, ternyata anak-anaknya mengerti bagaimana kesulitan orangtuanya dalam membiayai kuliah ini.