Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Pengalaman Kena GERD Hingga di Endoskopi

23 Juli 2022   09:16 Diperbarui: 23 Juli 2022   09:21 13116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengalaman Kena GERD Hingga di Endoskopi.

Sudah kurang lebih sebulanan lebih saya merasakan lambung saya terasa begitu sakit banget, rasa diremas-remas, kemudian sering diiringi mual dan akhirnya muntah.

Perkiraan saya sih ini sakit mag, jadi ya saya minum saja obat mag, tapi kok sakitnya terus datang berulang dalam hari-harinya dan sakitnya kok bukannya berkurang malah semakin sakit, malah juga tambah ada rasa sakit menekan didada diiringi rasa panas seperti terbakar, rasa pusing sakit kepala, lemas, mual dan muntah, tenggorokan pahit dan kayak ada yang nyangkut di kerongkongan.

Karena rasa sudah enggak tahan banget akhirnya saya dengan diantar istri memutuskan berobat ke rumah sakit, sampai di rumah sakit, saya ditangani oleh dokter spesialis penyakit dalam, yaitu dr. Andi Baji namanya, dan setelah memeriksa saya dengan saksama, maka dokter memutuskan saya harus diobservasi dulu alias dirawat inap.

Saat menjalani rawat inap di RS | Dokumen pribadi.
Saat menjalani rawat inap di RS | Dokumen pribadi.

Setelah menjalani rawat inap sehari dan ketika juga dr Andi Baji melakukan visit, dokter menginfokan bahwa saya kena penyakit GERD dan perlu dilakukan tindakan endoskopi untuk melihat dan memastikan kondisi penyakitnya.

GERD? Penyakit apa sih ini?

Ya, ternyata GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) adalah penyakit asam lambung yang disebabkan oleh melemahnya katup atau sfingter yang terletak di kerongkongan bagian bawah, yang secara normalnya, katup ini akan terbuka untuk pintu makanan dan minuman masuk menuju lambung dan kemudian dicerna, setelahnya katup ini akan tertutup kencang mencegah isi lambung kembali naik ke kerongkongan, namun pada penderita GERD, katup ini melemah, sehingga tidak dapat menutup dengan baik.

Inilah ternyata yang saya alami, artinya sakit sedari awal yang saya keluhkan selama ini, ternyata saya kena penyakit GERD dan sampai harus dilakukan tindakan endoskopi.

Endoskopi? Prosedur apa ya ini, baru tahu juga sih saya soal endoskopi ini.

Ya, ternyata endoskopi adalah tindakan memasukan selang kecil yang berisikan kamera menuju tenggorokan terus menuju lambung hingga usus dua belas jari.

Sebelum saya dilakukan tindakan endoskopi, Dokter Andi Baji menanyakan sekaligus mengonfirmasi apakah saya mau dan siap di lakukan prosedur endoskopi?

Saya sih sebenarnya mau saja sih, meskipun agak mikir tindakan ini sakit enggak ya, dan juga saya pikir pasti mahal ini kalau enggak ditanggug BPJS, ya mana kuat saya kalau biayanya yang mahal ditanggung pribadi, makanya saya juga menanyakan dulu apakah endoskopi ini ditanggung BPJS, wah ternyata Dokter Andi Baji bilang endoskopi ditanggung oleh BPJS.

Lega lah saya, sebab ternyata kalau enggak ditanggung BPJS biayanya mahal banget, kisaran biaya endoskopi, ternyata mulai dari Rp1.018.000 hingga lebih dari Rp22,3 juta, tergantung jenis endoskopinya dan tarif masing-masing dari RS-nya, untung saja BPJS menanggungnya. Trims ya BPJS.

Ya, sebelum tindakan endoskopi pihak RS melakukan prosedur memeriksa darah saya di labolatorium dan melakukan elektrocardiography terlebih dahulu, sebelumnya saya juga diharuskan untuk berpuasa dari pukul 4 dini hari.

Singkat kata, tindakan endoskopi saya di mulai jam 12 siang, mulai lah saya dijemput dari ruang rawat inap untuk diantar ke ruang endoskopi, agak gugup juga saya, tapi ya sudahlah berdoa saja, istri saya pun menguatkan saya agar jangan gugup dan tetap tenang, tadinya juga saya kira istri saya bisa ikut sampai ke dalam ruang endoskopi, eh ternyata enggak bisa ya sudahlah.

Saat diantar ke ruang Endoskopi | Dokumen Pribadi.
Saat diantar ke ruang Endoskopi | Dokumen Pribadi.

Akhirnya proses endoskopi dimulai, saya disuruh naik ke tempat tidur dengan posisi disuruh tidur menyamping miring ke kiri. Sebuah perlak diletakkan di atas bantal, kemudian Dokter Andi Baji menyemprotkan cairan obat ke dalam tenggorokan saya, lalu perawat memberi suntikan di selang infusan ditangan saya.

Efek cairan obat yang disemprotkan membuat kerongkongan saya seperti mati rasa, dan efek suntikan pada infusan membuat saya agak sedikit pusing. Ya kata Dokter, inilah yang ternyata namanya bius lokal untuk tindakan endoskopi.

Setelah beberapa puluh menit bius lokal maka mulailah Dokter Andi Baji melalukan tindakan, mulut saya dipasangi suatu alat, sehingga membuat mulut saya mangap namun terkunci, setelahnya Dokter memasukkan selang berukuran mikro ke dalam mulut saya.

Proses memasukkan selang tersebut agak sedikit gimana gitu rasanya, sakit sih enggak, cuman tenggorokan saya seperti ketelan dan keganjel suatu benda yang segera saya ingin lepehkan dan muntahkan gitu sih.

Ya, proses endoskopi pun berlangsung, dan ternyata saya pun bisa menonton bagaimana proses endoskopi ini, saya memperhatikan dengan saksama mulai dari selang tersebut masuk melalui tenggorokan terus ke lambung bagian atas, lalu sesekali Dokter menyedot cairan yang ada di lambung saya dengan semacam alat penghisap pada selang tersebut.

Oh ternyata begini toh yang namanya endoskopi itu, oh ternyata begini toh keadaan organ dalam tubuh bagian dalam saya ini, ya saya jadi kayak orang katrok, karena memang baru ini saya menjalani endoskopi dan bisa langsung melihatnya secara live.

Akhirnya setelah 30 menitan, proses endoskopi pun selesai, saat selang di keluarkan, kerongkongan saya seperti rasa ditarik keluar, dan setelah alat yang membuat saya mangap dicopot, ternyata banyak banget air liur saya keluar di perlak yang sudah disiapkan tadi, wadauw banjir liur, alias beliuran juga ternyata. Hehehe.

Setelah proses endoskopi selesai, saya diharuskan berbaring selama 20 menitan untuk proses pemulihan, saya pun melihat Dokter Andi Baji mengetik laporan hasil endoskopi saya di komputer.

Setelah hasil laporan endoskopi selesai, ternyata Dokter memberitahu saya bahwa ada cairan dibotol kecil yang harus diteliti di laboratorium dan cairan tersebut dinamakan Biopsi.

Ya, singkatnya lagi dari hasil secara keseluruhan soal hasil endoskopi ini, ternyata saya menderita GERD dengan sedikit perdarahan pada lambung, ada sedikit luka pada lambung dan adanya beberapa polip kecil-kecil di esofagus pada kerongkongan.

Hasil endoskopi saya | Dokumen Pribadi.
Hasil endoskopi saya | Dokumen Pribadi.

Sehingga saya mesti benar-benar menjalani pengobatan dan perawatan intensif dan teratur agar tidak semakin menimbulkan risiko buruk dan dampak buruk pada lambung saya, sehingga mulai dari kontrol rutin, teratur minum obat dan pola makan, maka saya harus dengan pengawasan ketat dan memakan sesuai yang dianjurkan Dokter dan mematuhi pantangan yang disampaikan Dokter.

Ya, pasca keluar dari rawat inap rumah sakit, memang saya belum pulih sepenuhnya, dan sakit pada lambung saya memang masih saya rasakan, namun tidak seperti sebelumnya dan seiring waktu menjalani terapi pengawasan ketat ya mulai juga sedikit demi sedikit sakit lambung saya berkurang dan kondisi lambung membaik, tapi ya untuk sembuh total ya memang butuh waktu.

Nah, inilah kiranya pengalaman saya kena penyakit GERD hingga bagaimana saya baru tahu apa itu yang mamanya endoskopi.

Ya, "Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati" begitulah kira-kiranya yang juga bisa dipetik sebagai hikmah dan pembelajaran.

Semoga juga dari apa yang saya alami soal penyakit GERD ini dapat memberikan perubahan berarti bagi saya dan juga mungkin Anda yang sedang dalam kondisi seperti saya, dan semoga juga niat saya berbagi pengalaman ini bisa di maknai sebagai niat tulus kebajikan saya dalam berbagi manfaat bagi bersama dalam rangka menjaga kesehatan bersama.

#Kebajikan Mettasik.

#Maybank Finance.

Demikian artikel ini. Semoga dapat bermanfaat.

Sigit Eka Pribadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun