Desakan publik dan berbagai pihak kompeten lainnya terkait tuntutan penonaktifan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo dari jabatannya akhirnya terwujud juga.
Ya, pada akhirnya Irjen Pol Ferdy Sambo dinonaktifkan dari jabatannya sebagai Kadiv Propam oleh Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit.
Dalam hal ini Listyo Sigit menjelaskan, bahwa penonaktifan Ferdy Sambo dari jabatannya ini adalah dalam rangka objektifitas dan percepatan terkait pengusutan kasus Brigadir J.
Ya, akhirnya Irjen Pol Ferdy Sambo nonjob dan dicopot juga, babak baru kasus Brigadir J pun dimulai, ada cerita apakah pada episode selanjutnya?
Apakah dengan pencopotan ini, adakah keterkaitannya baik itu secara langsung ataupun tidak langsung dari Ferdy Sambo soal kasus Brigadir J ini? Mudahan saja keterkaitannya adalah semakin membantu dan mendukung terungkapnya kasus, mudahan pikiran jelek yang ada tersirat dikhalayak publik secara liar tidaklah benar.
Apalagi diperparah juga ada laporan dan tuntutan dari keluarga Brigardir J terkait kejanggalan kematian Brigadir J, bahwa sebenarnya Brigadir J dibunuh secara terencana.
Dalam hal ini Kamaruddin Simanjuntak Dkk, selaku kuasa hukum pihak keluarga Brigadir J telah menemukan sejumlah bukti, bahwa terdapat fakta-fakta ke janggalan kematian Brigadir J, sehingga disimpulkan bahwa brigadir J dibunuh secara terencana dan dalam hal ini juga pihaknya meminta untuk otopsi ulang.
Apakah yang dituduhkan pihak keluarga Brigadir J ini benar, entahlah juga?
Yang jelas juga, dengan posisi Ferdy Sambo yang nonjob ini, maka pihak-pihak pengusut soal kasus Brigadir J akan lebih leluasa melakukan investigasi atau pendalaman, baik meminta keterangan pada Ferdy Sambo dan pihak lainnya yang masih ada sangkut pautnya dengan kasus ini.
Ya, kalau mencermati dan menyimak berbagai tanggapan dan statemen para pakar ahli soal kasus Brigadir J ini di berbagai media, semuanya intinya sama kasus Brigadir J ini timbul dugaan adanya kejanggalan.
Apalagi soal kasus Brigadir J ini barulah berdasar versi Polisi, sementara kasus ini diusut juga oleh berbagai pihak lainnya, mulai dari tim khusus pimpinan Wakapolri yang diantaranya juga ada Kompolnas, dan termasuk Komnasham yang memilih diluar tim khusus dalam rangka independen.
Artinya di sini bisa dimaknai bahwa laporan dari pihak polisi sendiri soal kasus Brigadir J masih butuh dukungan data dan fakta dari pihak lainnya.
Karena masih ada kemungkinan-kemungkinan lain dan dugaan-dugaan lainnya.
Serta juga di sini adalah, dalam rangka menjawab dan muruskan sejumlah pertanyaan dan spekulasi liar dan awam dan kejanggalan lainnya soal kasus Brigadir J ini oleh khalayak publik seperti di antaranya;
1. Apakah ada upaya ataupun indikasi konsolidasi, rekayasa, dan menutup-nutupi kasus Brigadir J ini dengan tujuan tertentu?
2. Apakah ada upaya ataupun indikasi penghilangan berbagai barang bukti?
3. Apakah Brigadir J tewas terbunuh, dan ada penganiayaan sebelumnya yang dilakukan oleh lebih dari satu orang sebelum akhirnya Brigadir J tewas diberondong tembakan?
4. Apakah mungkin sebenarnya, insinden baku tembak tidak pernah terjadi, tapi Brigadir J terbunuh dengan terberondong tembakan, yang bisa terjadi di tempat lain ataupun di Rumdis Kadiv Propam?
5. Apakah memang benar ada permufakatan dan perencanaan dalam upaya menghilangkan nyawa Brigadir J dan seperti yang didugakan atau dituduhkan pihak keluarga Brigadir J?
6. Apakah, memang ada indikasi bahwa Brigadir J ada hubungan khusus dengan Istri Kadiv Propam, sehingga Brigadir J akhirnya sampai harus terbunuh dan dilaporkan sedemikian rupa?
7. Apakah memang ada keterkaitan Ferdy Sambo terkait kasus kematian Brigadir J, entah terkaitnya dimananya? entahlah, tapi yang jelas segala kemunginan dan dugaan ini bisa saja terjadi.
Dan termasuk kemungkinan-kemungkinan dan dugaan lainnya.
Ya, yang jelas ini bukanlah tuduhan, tapi inilah yang jadi spekulasi dugaan menjadi semakin liar tersebut dan kalau bicara soal dugaan kan itu ya wajar saja kan.
Apalagi juga soal ini mayoritas pakar ahli banyak yang berstatemen senada bahwa adanya sejumlah kejanggalan kasus Brigadir J ini, termasuk Menkopolhukam Mahfud MD, jadi ya wajar saja ada dugaan dan kemungkinan lainnya soal kasus Brigadir J ini dan bahkan pertanyaan awam dari berbagai khalayak publik.
Lalu, apakah berbagai misteri dan kejanggalan-kejanggalan yang didugakan akan terungkap sesuai dengan fakta yang sebenarnya?
Apakah berbagai kemunginan seperti yang beredar dipublik dan tuduhan pihak keluarga Brigadir J seperti yang penulis jabarkan sebelumnya dapat terjawab dengan kebenaran soal kasus Brigadir J ini?
Entahlah, yang jelas, dengan dinonaktifkannya atau dicopotnya Ferdy Sambo dari jabatannya tersebut, harapannya adalah semakin mendukung objektifitas dan memperlancar terungkapnya kasus ini.
Mudahan saja soal kasus Brigadir J ini benar-benar dapat diusut secara objektif dan transparan, serta mudahan seiring waktu kasus dapat terungkap dan kebenaran yang sebenarnya akan terungkap. Mudahan. AMIN.
