Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Misteri Hilangnya HP Brigadir J dan Matinya CCTV di Rumdis Kadiv Propam?

15 Juli 2022   09:15 Diperbarui: 15 Juli 2022   09:17 1038
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar HP dan CCTV | Dokumen foto Via Mxbids.com


Tiga handphone milik Brigadir J hilang seusai insiden baku tembak, seluruh kamera CCTV di Rumdis Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo, mati karena decodernya rusak saat kejadian baku tembak.

Wah, kok bisa kebetulan begitu ya, kok sepertinya ada yang disembunyikan ya?

Ya, kejanggalan yang mengusik benak publik terkait kasus polisi tembak polisi tersebut, dan wajar saja kejanggalan ini berbuah jadi kecurigaan.

Bagaimana tidak, pasalnya dua jenis alat tersebut bisa menjadi alat bukti yang teramat penting untuk mengungkap dan memecahkan kasus, tapi malahnya jadi misteri.

Terang saja kan, kalau CCTV di Rumdis Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo berfungsi saat kejadian baku tembak, dan HP Brigadir J tidak hilang, maka kedua alat ini setidaknya akan dapat berbicara banyak menjelaskan fakta yang terjadi saat kejadian.

Tapi apa hendak dikata, entah juga kebetulan atau tidak, entah ini sengaja direkayasa atau tidak, berdasar rilis pihak Kepolisian ternyata seluruh CCTV mati akibat decodernya rusak, parahnya lagi tiga HP Brigadir J dinyatakan hilang.

Apakah sengaja di kondisikan begitukah, sengaja dibuat cerita kalau CCTV mati akibat decodernya rusak, padahal sebenarnya CCTV tersebut berfungsi demi menutupi kasus kah?

Apakah sengaja dikondisikan, dibuat cerita HP Brigadir J Hilang, padahal sebenarnya HP ada di tangan pihak kepolisian? Atau malah sengaja di hilangkan?

Yah, entalah, ini masih jadi sebuah misteri?

Sehingga karenanya, berdasarkan fakta kejanggalan tersebut, malah semakin membuat kecurigaan publik terkait adanya indikasi bahwa kasus ini ada upaya ditutup-tutupi dengan berbagai cara.

Ya, wajar sajakan, kalau akhirnya sampai ada kecurigaan begitu, ya memang janggal sih, dan misteri banget.

Bukannya menuduh sih, tapi curiga ada sesuatu yang silent, terkait hilangnya HP Brigadir J dan Matinya CCTV di Rumdis Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo.

Sekali lagi ini adalah kecurigaan bukannya menuduh, lagipula curiga kan boleh, iya enggak, curiga itu kan juga tanda kehati-hatian dan waswas, jadi tidak masalah toh kalau menyoal kasus polisi tembak polisi di Rumdis Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo ini, ada kecurigaan dari publik.

Maka dari itu supaya enggak bikin tambah curiga publik, sudahlah, apa adanya aja, beberkan saja fakta-fakta yang ada sesuai kasus. Enak toh sebenarnya.

Kalau boleh saran sih, kalau mau objektif banget, sebaiknya kasus polisi tembak polisi di Rumdis Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo ini adalah tim independen yang mengusutnya.

Independen maksudnya disini, tim independen ini murni tidak ada keterlibatan dan keterhubungan sama sekali dan sangkut pautnya didalamya terkait unsur instansi Kepolisian.

Sebab kalau tim independen ini masih ada keterhubungan atau keterkaitan dengan instansi kepolisian seperti tim khusus yang diketuai Wakapolri yang dibentuk oleh Kapolri, ya bisa saja masih ada kemungkinan terjadi intervensi ataupun parahnya lagi adanya kesepakatan merekayasa kasus, karena tim tersebut ternyata masih ada unsur kepolisian.

ini bukan menuduh loh ya, tapi ini curiga, kan di sini juga bicara kemungkinan, bisa jadi iya bisa jadi enggak kan.

Nah inilah, supaya tidak ada kecurigaan yang enggak-enggak begitu, yaitu tadi, kalau bisa sih, sebaiknya pengusutan kasus polisi tembak polisi di Rumdis Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo ini, ada tim independen yang murni.

Yah, namanya juga saran, lagipula sarannya juga konstruktif kok, boleh kan saran begitu.

Yang tak boleh terlupa dari kasus ini adalah, terkait misteri hilangnya tiga HP Brigadir J, ini harus jelas, dan bisa dipertanggungjawabkan oleh tim yang saat ini melakukan pengusutan.

Harus ada upaya bertanggungjawab menemukannya, harus dicari kemana rimbanya tiga HP Brigadir J tersebut, atau ada penjelasan secara fakta.

Oleh sebab kenapakah tiga HP Brigadir J bisa hilang? Dan kalau memang akhirnya tidak ditemukan juga dimana rimbanya, ya harus bisa dipertanggung jawabkan.

Sedangkan kalau soal matinya CCTV di Rumdis Kadiv Propam kalau boleh saran sih, penyebab kerusakan decodernya harus diteliti, atau dicek, benarkah terakhir tidak berfungsi adalah sudah dua minggu yang lalu, bisakah dari memorinya diteliti untuk mengecek kapan record terakhirnya atau bagaimanalah biar jelas.

Sehingga terkait hilangnya HP Brigadir J dan matinya CCTV Rumdis Kadiv Propam ini dapat menjawab berbagai kecurigaan publik. Begitulah kira-kiranya yang mungkin bisa jadi saran terkait kasus polisi tembak polisi di Rumdis Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo ini.

Ya, kasus polisi tembak polisi di Rumdis Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo ini memang pelik, mudahan saja berbagai pihak yang mengusut kasus ini dapat membuktikan kebenaran faktanya dan memutuskan dengan terang dan jelas, sehingga dapat menjawab berbagai kecurigaan dan berbagai spekulasi yang bergulir di khalayak publik.

Sigit Eka Pribadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun