Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Terkadang 4 Hal Ini Dianggap Toxic di Kantor, Padahal?

12 Juli 2022   10:42 Diperbarui: 12 Juli 2022   18:31 1401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustri gambar saat karyawan deadline pekerjaan | Dokumen Foto Via Istockphoto.com


Sebagai karyawan kantoran apakah beberapa hal di bawah ini seringkali masih Anda anggap hal yang toxic?

Hal tersebut di antaranya seperti, tuntutan untuk selalu ontime, tuntutan deadline produk pekerjaan yang ketat, tambahan beban kerja di luar jobdesk, bahkan soal pernah dapat punishment dan pernah dimarahi oleh atasan.

Apakah beberapa hal di atas memengaruhi keberterimaan Anda dalam bekerja, dan membuat Anda merasa tidak nyaman bekerja?

Kalau beberapa hal yang penulis sebutkan tadi Anda anggap hal yang toxic dan masih menjadi suatu ketidakberterimaan serta jadi beban banget buat Anda di kantor, maka ini artinya ada yang belum Anda maknai secara mendalam terkait dampak berharga dari tujuan dan kebermanfaatnya.

Ya begitulah, terkadang dari apa yang menjadi rutinitas kantor tersebut memang ada saja beberapa halnya yang menjadi suatu beban yang dirasa berat serta menjadi ketidakberterimaan oleh karyawan.

Bahkan yang lebih parah lagi adalah, beberapa hal rutinitas kantor ada yang sering dianggap hal yang toxic oleh karyawan.

Padahal kalau bisa diresapi dan dimaknai secara visioner, ada sisi tujuan dan kebermanfaatan berharga yang bisa menambah mutu dan kualitas kinerja karyawan.

Yang jelas, soal seluk beluk rutinitas kantor itu sudah pasti jadi bagian dari keseharian karyawan, baik itu soal aturan, soal jobdesk, soal produk kerja, soal kinerja dan sebagainya.

Nah, berkaitan dengan itu, dari merujuk pada apa yang seringkali dianggap sebagai hal toxic di kantor, maka penulis ingin berbagi referensi, apa sih sebenarnya keterkaitannya hal yang sering dianggap toxic tersebut pada sisi tujuan dan kebermanfaatannya yang berharga.

Lantas apa sih sisi tujuan dan kebermanfaatannya yang berharga tersebut?

1. Kenapa harus ada tuntutan untuk selalu ontime?

Ya, kenapa suatu kantor sering menekankan ataupun memberikan tekanan kepada karyawan agar jangan sampai terlambat datang kekantor dan selalu ontime dalam bekerja ini sebenarnya punya tujuan dan kebermanfaatan untuk melatih manajemen diri dan membiasakan disiplin karyawan.

Ya, memanajemen diri dalam artian bagaimana sih tepat mengelola waktu agar tidak terlambat ke kantor misalnya, mengelola waktu kapan sih pekerjaan sudah harus diawali dan diselesaikan misalnya.

Karena yang sering juga rutin terjadi itu adalah, sudah datang ke kantor terlambat, eh pekerjaan juga terlambat dimulai, seharusnya pekerjaan sudah dimulai jam 08.00 misalnya, eh tapi masih saja ada yang ngobrol ngalor ngidul sampai 08.30 bahkan bisa lebih.

Nah, jelas ada waktu yang terbuang percuma kan, dan ketika dituntut apakah pekerjaan sudah selesai, malahnya belum selesai, sudah jelaskan letak tidak disiplin dalam bekerja itu dimananya, padahal kalau ontime memulainya kerjaan sebenarnya bisa terselesaikan.

Itulah kenapa tuntutan ontime ini selau didengungkan oleh kantor, sebabnya kalau enggak begitu ya jadi amburadul.

Di sini pulalah sebenarnya yang seharusnya dimaknai sebagai kebermaanfaatan, artinya tuntutan ontime ini adalah hal yang positif dan mendidik bagi manajerial diri dari karyawan.

2. Kenapa harus ada tuntutan deadline produk pekerjaan yang Ketat?

Ilustrasi gambar via Nova.grid.id
Ilustrasi gambar via Nova.grid.id

Suatu hal yang wajar kalau suatu kantor itu meminta suatu kerjaan harus selesai sesuai dengan deadline, atau sebelum deadline, atau deadline yang begitu ketat.

Pada umumnya fenomena yang sering berlaku kenapa pekerjaan sampai harus lintas deadline dari yang ditetapkan itu gara-gara karyawan seringnya menunda pekerjaan atau belum memahami kerja secara skala prioritas.

Nah, di sinilah sebenarnya, kantor itu punya tujuan membangun komitmen diri bagi para karyawannya, membangun integritas karyawannya, serta mendidik bagaimana dan sejauh mana karyawan bisa mempertanggungjawabkan terkait pekerjaannya.

3. Tambahan beban kerja diluar jobdesk.

Lho, kan sudah punya jobdesk kok ada ada tambahan jobdesk lagi sih, kerjaan sendiri saja banyak, kok malahnya ditambahin, ya inilah yang sering juga dikeluhkan oleh karyawan.

Padahal sejatinya, kantor itu tidaklah sembarang juga mempercayakan untuk mendelegasikan jobdesk tambahan kepada karyawan, biasanya hanya yang bisa benar-benar dipercaya yang ditunjuk untuk menyelesaikan jobdesk tambahan tersebut.

Di sinilah sebenarnya kantor itu justru ingin semakin meningkatkan kompetensi dan menambah wawasan karyawan, termasuk juga ingin mengetahui nilai mutu dan kualitas karyawan terkait sejauh manakah sebenarnya kapasitas dan kemampuan karyawan kalau ditambah kerjaan.

Tangguhkah dan mampukah menyelesaikannya, jelas juga disini ada niatan kantor untuk menguji sejauh mana tingkatan loyal atau tidaknya karyawan kepada kantor.

4. Dapat punishment dan dimarahi atasan.

Ya, terkadang ada saja suatu kekhilafan yang membuat karyawan salah dalam pekerjaannya sehingga membuat atasan marah dan bahkan sampai kena punishment.

Tentu saja kan, yang namanya ada kesalahan dalam kerjaan itu ya harus siap menebusnya juga dong dengan risikonya, iya enggak.

Jadi, ya wajar kan, kalau sampai atasan harus marah atau memberi punishment bagi suatu kesalahan yang diperbuat oleh karyawannya.

Yang jelas, soal marahnya atasan dan punisment ini janganlah sampai disalah artikan seperti ini misalnya, punya bos kok toxic dan suka marah-marah sih, sudah dimarahin eh dihukum pula, nggak nyaman banget.

Padahal dalam hal ini kantor bertujuan untuk mendidik dan menguatkan mental karyawan, sekaligus memberi wejangan sebagai pengingat agar ke depannya kesalahan yang tidak perlu jangan sampai terulang karena ada konsekuensinya jika melanggar, termasuk juga untuk mendidik pendirian karyawan.

*****

Nah, itulah kira-kiranya beberapa yang bisa penulis referensikan terkait beberapa hal di kantor yang sering disalahartikan hingga dianggap sebagai hal yang toxic.

Jadi, ke depan tinggal bagaimana dari Anda saja, apakah tetap menganggap hal yang penulis sebutkan tadi diawal sebagai hal toxic, atau berpikir jauh lebih positif tentang maknanya, tujuannya dan kebermanfaatannya.

Demikian kiranya artikel ini, semoga dapat bermanfaat.
Sigit Eka Pribadi
.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun