Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Ketika Atasan Tidak Mengapresiasi Kinerjamu, Harus Bagaimanakah?

9 Juli 2022   11:55 Diperbarui: 9 Juli 2022   22:45 1606
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar atasan yang tidak apresiatif terhadap kinerja bawahan | Dokumen gambar via lifehack.org

Kamu sudah bekerja tulus sampai pontang-panting kesana kemari, bahkan hingga kepontal-pontal terkait pekerjaan yang didelegasikan oleh atasanmu, eh ternyata setelah kerjaanmu selesai tidak ada apresiasi sedikit pun dari atasanmu.

Kecewakah kamu karenanya? Menyesalkah kamu karenanya?

Ya, kalau kamu kecewa boleh saja sih, tapi janganlah sampai kamu menyesali atas ketulusan yang sudah kamu lakukan dengan kinerja kamu terkait pekerjaan kamu yang tidak dapat apresiasi tersebut.

Memang sih kekecewaan kamu itu masih wajar, masa sih atasan kok pelit amat, masa hanya untuk sekedar memberi apresiasi enggak sudi, bahkan ucapan terima kasih pun sama sekali enggak.

Memang juga sih, seharusnya seorang atasan yang punya tingkatan leadership yang baik itu adalah tahu arti penting bagaimana dampak berharga dari memberi apresiasi kepada kinerja bawahan.

Kamu kecewa boleh, tapi jangan kamu sampai terundung penyesalan, sebabnya kalau kamu sampai dirundung penyesalan yang mendalam, maka terang saja kondisi ini akan menggoyahkan mental kamu, sehingga ke depannya, kamu jadi tidak semangat bekerja, bahkan kamu kerja hanya untuk formalitas untuk jobdesk saja.

Yang jelas, dalam hal ini, janganlah kamu berkecil hati bila atasan kamu tidak mengapresiasi Kinerja tulus kamu terkait pekerjaan kamu.

Karena apa?

Karena bisa saja di depan sana atau di sekitaranmu, ada sesuatu yang invisible ataupun luput dari perkiraanmu terkait apa saja yang sudah kamu kerjakan di kantor.

Ilustrasi gambar atasan yang tidak apresiatif terhadap kinerja bawahan | Dokumen gambar via lifehack.org
Ilustrasi gambar atasan yang tidak apresiatif terhadap kinerja bawahan | Dokumen gambar via lifehack.org

Ada masa depan karir yang sedang menunggu waktunya untuk kamu raih bila kamu tetap gigih dan memegang teguh prinsip diri terkait kegigihan kinerjamu di kantor.

Kenapa bisa begitu?

Ya, karena bisa saja tanpa kamu harus tahu, ada secret admirer yang memperhatikan kinerja kamu, ada yang diam-diam tidak kentara menilai mutu dan kualitas kinerjamu.

Bisa saja secret admirer itu adalah atasan dari atasan kamu, bisa saja itu bagian HRD, atau mereka-mereka yang punya pengaruh besar di kantor kamu.

Lalu, untuk kamu terus tangguh dan mumpuni terkait tugas pokok kamu ketika atasan tidak mengapresiasi kinerjamu, harus bagaimanakah?

1. Tetap fokus dalam tugas pokok.

Kamu harus tetap fokus pada tugas pokokmu, kerjamu harus tetap terorganisir sesuai jadwal setiap pekerjaan yang harus kamu lakukan di tempat kerja.

Dengan begitu, kamu akan tetap bisa menjaga komitmen kamu terkait apa yang menjadi target visi dan misimu dalam meniti karirmu di kantor.

2. Jangan ragu akan bakat dan potensi diri.

Terkadang apa yang diharapkan itu tidak bisa berjalan mulus sesuai keingunan karena berbagai sebab. Tapi karenanya janganlah sampai kamu meragukan bakat dan potensi diri.

Sebab, setiap individu itu dilahirkan memiliki bakatnya masing-masing, punya potensinya masing-masing, dan yakinlah suatu saat ke depan, bakat dan potensimu itu akan terbukti berharga bila kamu tetap eksis dan mumpuni dalam tugas pokokmu.

3. Jangan kapok kepada atasan, dan tetap loyal kepada atasan.

Biar bagaimanapun juga, atasan yang tidak mengapresiasi kinerjamu tersebut tetaplah atasanmu, kesehariannya kamu akan sering berinteraksi dengannya dalam hubungan kerja.

Oleh karenanya, anggaplah saja sikap atasan kamu yang tidak apresiatif kepada kamu itu sebagai ujian bagi kamu untuk menjadikan dirimu semakin naik kelas dan jadi berkelas.

Tetaplah loyal padanya, tunjukan dan buktikan bahwasanya mentalmu tangguh dan mumpuni, tunjukan bahwa kamu tidak terpengaruh akan sikapnya yang tidak apresiatif terkait kerja keras dan kinerjamu kepadanya.

-----

Yang jelas, mutu dan kualitas kinerjamu adalah kompetensimu, jangan terpengaruh hanya karena atasanmu tidak mengapresiasi kinerjamu, jangan biarkan atasan kamu menurunkan moral bekerja kamu.

Jangan biarkan atasan kamu menurunkan mutu dan kualitas kamu akibat kekecewaan dan penyesalan kamu atas tidak apresiatifnya atasan kamu dengan memandang rendah kinerja kamu.

Yang paling penting untuk kamu ketahui juga adalah, terkait kinerja tulus kamu tersebut, tentu ada secret admirer yang tidak akan pernah tidur terkait apa yang sudah kamu lakukan terkait bagaimana kerja keras kamu di kantor.

Ya, atasanmu boleh saja tidak mengapresiasi kinerja tulusmu soal kerja kerasmu di kantor, tapi ingatlah, Tuhan tidak akan pernah tidur untuk selalu mengapresiasi kinerjamu kalau kamu selalu bersyukur.

Oleh karenanya, kinerja kamu harus tetap tangguh dan mumpuni, untuk selalu memberi kesempatan bagi kamu sendiri meraih sesuatu di depan sana, yang bisa saja menjadi buah keberhasilan kamu untuk sukses dalam berkarir.

Percayalah, emas tetaplah emas, mutiara tetaplah mutiara, biarpun harus dibuang ke selokan paling kotor sekalipun, atau dibuang ke mana saja sekali pun itu di tempat terpencil.

Maka, cepat atau lambat akan ada yang memungut emas ataupun mutiara itu dan akan kembali mendapat tempat yang semestinya, cepat atau lambat kamu akan dicari ataupun ditemukan oleh orang yang tahu mutu dan kualitasmu.

Jadi, ketika atasan kamu tidak mengapresiasi kinerjamu, tetaplah tangguh dan mumpuni, karena waktulah yang akan membuktikan, bagaimana nanti akan ada tiba saatnya bagi kamu, untuk menjemput rezekimu.

Demikian artikel ini, semoga bermanfaat.
Sigit Eka Pribadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun