Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Jangan Lupakan Atasan yang Pernah Rela Pasang Badan buat Kamu

5 Juli 2022   09:56 Diperbarui: 6 Juli 2022   03:26 1346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi relasi kantor} Dok Pressfoto/Freepik via Kompas.com

Pernahkah kamu dibela habis-habisan oleh atasan kamu dihadapan orang banyak ketika kamu salah soal pekerjaan?

Bahkan mungkin, atasan kamu malah rela pasang badan dihadapan atasannya soal kesalahan kamu karena kamu adalah merupakan tanggung jawabnya?

Padahal soal kesalahan pekerjaan kamu ini, bisa saja sebenarnya atasan kamu tidak peduli dengan kamu, bahkan justru semakin menyudutkan kamu, semakin mempersalahkan kamu, bahkan memberikan kamu punishment terkait kesalahan kamu.

Tapi yang berlaku ternyata justru sebaliknya, atasan kamu malah rela pasang badan buat kamu dan ikut bertanggung jawab soal kesalahan kamu dalam pekerjaan, bahkan bertanggung jawab soal kamu kepada atasannya.

Ilustrasi atasan kantor bertanggung jawab atas kesalahan bawahannya | Dokumen Foto Via Ekrut.com
Ilustrasi atasan kantor bertanggung jawab atas kesalahan bawahannya | Dokumen Foto Via Ekrut.com

Nah, kalau kamu pernah dalam situasi dan kondisi ini, maka janganlah pernah kamu lupakan dan sia-siakan terkait apa yang dilakukannya itu terhadap kamu.

Karena tidak sembarang atasan rela pasang badan atas kesalahan yang diperbuat oleh bawahannya, ataupun ikut bertanggung jawab atas kesalahan bawahannya dalam hal pekerjaan, kebanyakannya adalah Atasan justru menegur, enggak mau tahu, bahkan lebih parah lagi adalah murka oleh karena kesalahan bawahannya.

Artinya di sini, dengan rela pasang badan atasan kamu terhadap kesalahan kamu soal pekerjaan, maka kamu harus semakin respek ataupun loyal kepada atasan terkait tanggung jawab pekerjaan kamu.

Dengan cara apa?

Ilustrasi gambar Atasan membela karyawan bawahan | Dokumen gambar via Republika.co.id
Ilustrasi gambar Atasan membela karyawan bawahan | Dokumen gambar via Republika.co.id

Introspeksi diri soal tanggung jawab pekerjaan kamu.

Dibelanya kamu oleh atasan kamu terkait kesalahan kamu soal pekerjaan maka artinya di sini atasan kamu telah memberikan kamu kesempatan kedua.

Bahkan, kamu masih mendapat kepercayaan darinya bahwa atasan kamu meyakini, bahwasanya kamu bisa memperbaiki dan menebus kesalahan kamu soal pekerjaan.

Dengan kata lain, kesempatan pengampunan soal kesalahan kamu dalam hal pekerjaan ini sangatlah jarang datang untuk kedua kalinya, apalagi kalau tingkat kesalahan kamu termasuk kategori tidak wajar ataupun cukup fatal.

Oleh karenanya kamu harus banyak instrospeksi diri, kamu harus lebih teliti dan cermat lagi soal pekerjaan kamu, agar ke depannya tidak lagi terjadi kesalahan yang berikutnya.

Semakin gigih bertanggung jawab soal pekerjaan yang berkaitan dengan atasan.

Kamu harus sadar, bahwasanya soal tanggung jawab pekerjaan kamu itu tentunya saling terkait juga dengan tanggung jawab pekerjaan atasan kamu.

Apalagi kalau atasan kamu memiliki tanggung jawab pekerjaan kepada atasannya juga, atau dengan kata lain, secara mekanisme kantor pekerjaan kamu dipertanggungjawabkan secara dua tingkat di atas kamu.

Di sinilah yang seharusnya menjadi catatan pengingat buat kamu, agar kamu semakin gigih dan lebih wawas terkait tanggung jawab kamu soal pekerjaan.

Menanamkan prinsip, bahwa kehormatan atasan kamu adalah kehormatan kamu.

Ya, nama baik atasan kamu terkait tanggung jawabnya terhadap pekerjaan kamu taruhannya adalah kehormatannya juga, pertaruhan citranya juga, bahkan secara keseluruhannya menjadi tanggung jawabnya secara mekanisme struktural organisasi.

Artinya, bila kamu tidak mampu menjaga nama baiknya dengan pertanggungjawaban terhadap pekerjaan kamu, sejatinya kamu tidak menghargai atasan kamu. Bahkan untuk menghargai diri sendiri pun kamu justru tidak mampu.

Oleh karenanya, kamu juga harus memegang teguh prinsip, bahwasanya kehormatan atasan kamu adalah kehormatan kamu. Kamu buruk soal pekerjaan maka dampaknya turut simultan dengan citra atasan kamu.

-----

Yang jelas selain tiga hal di atas, dari keseluruhannya kamu harus belajar dari kesalahan kamu soal pekerjaan, kamu harus lebih wawas diri agar ke depan tidak jatuh dalam lubang yang sama.

Patut diingat, kesempatan kedua untuk menebus kesalahan soal pekerjaan itu sangatlah jarang datang untuk kedua kalinya.

Jadi, jangan pernah lupakan dan sia-siakan tanggung jawab atasan kamu soal kamu ketika atasan kamu rela pasang badan untuk menebus kesalahan kamu soal pekerjaan.

Sigit Eka Pribadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun