Introspeksi diri soal tanggung jawab pekerjaan kamu.
Dibelanya kamu oleh atasan kamu terkait kesalahan kamu soal pekerjaan maka artinya di sini atasan kamu telah memberikan kamu kesempatan kedua.
Bahkan, kamu masih mendapat kepercayaan darinya bahwa atasan kamu meyakini, bahwasanya kamu bisa memperbaiki dan menebus kesalahan kamu soal pekerjaan.
Dengan kata lain, kesempatan pengampunan soal kesalahan kamu dalam hal pekerjaan ini sangatlah jarang datang untuk kedua kalinya, apalagi kalau tingkat kesalahan kamu termasuk kategori tidak wajar ataupun cukup fatal.
Oleh karenanya kamu harus banyak instrospeksi diri, kamu harus lebih teliti dan cermat lagi soal pekerjaan kamu, agar ke depannya tidak lagi terjadi kesalahan yang berikutnya.
Semakin gigih bertanggung jawab soal pekerjaan yang berkaitan dengan atasan.
Kamu harus sadar, bahwasanya soal tanggung jawab pekerjaan kamu itu tentunya saling terkait juga dengan tanggung jawab pekerjaan atasan kamu.
Apalagi kalau atasan kamu memiliki tanggung jawab pekerjaan kepada atasannya juga, atau dengan kata lain, secara mekanisme kantor pekerjaan kamu dipertanggungjawabkan secara dua tingkat di atas kamu.
Di sinilah yang seharusnya menjadi catatan pengingat buat kamu, agar kamu semakin gigih dan lebih wawas terkait tanggung jawab kamu soal pekerjaan.
Menanamkan prinsip, bahwa kehormatan atasan kamu adalah kehormatan kamu.
Ya, nama baik atasan kamu terkait tanggung jawabnya terhadap pekerjaan kamu taruhannya adalah kehormatannya juga, pertaruhan citranya juga, bahkan secara keseluruhannya menjadi tanggung jawabnya secara mekanisme struktural organisasi.