Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Pulih Bersama Pilihan

Presidensi G20, Saatnya Indonesia Ukir Sejarah, Galang Dunia Cegah Tangkal Krisis Global

4 Juli 2022   13:34 Diperbarui: 4 Juli 2022   13:38 700
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar via G20.org

Krisis global sedang mengancam dunia, bahkan krisis global ini sudah hampir di depan mata, dan berpotensi menimbulkan dampak simultan kepada seluruh umat manusia di muka bumi ini.

Penyebabnya dipicu dari berbagai konflik perang dan krisis kemanusiaan yang terjadi pada beberapa negara dimuka bumi ini, dan termasuk juga berbagai macam bentuk tindakan terorisme.

Perang yang terus berlarut-larut antara Rusia dan Ukraina, konflik yang berlarut-larut antara Israel dan Palestina, konflik di Suriah, Konflik di Afganistan, dan berbagai konflik lainnya di beberapa negara lainnya, dan juga termasuk berbagai macam bentuk terorisme.

Maka secara keseluruhannya hal ini adalah merupakan bentuk ancaman serius yang akan membahayakan umat manusia dimuka bumi ini, ancaman jangka panjang yang bisa saja nyata terjadi bila tidak ada upaya negara di dunia ini dalam rangka cegah tangkal dan langkah solusi untuk mengatasinya.

Sebab, yang namanya perang, bisa saja akan berubah semakin pelik dan kompleks, bisa saja kalau diambil fakta dari apa yang terjadi antara Rusia dan Ukraina, dan termasuk konflik lainnya yang melibatkan berbagai negara, yang sebagian besarnya diakibatkan dari ego masing-masing negara, ditambah adanya kepentingan, dan kepentingan lainnya yang menungganginya, maka perang bisa saja menjurus pada perang dunia dan perang lainnya dari berbagai sektor atau lintas sektoral.

Karena bisa saja semakin ke depan, timbul aksi saling boikot dan saling embargo secara global sektoral, yang tentunya akan menambah situasi dan kondisi global semakin kompleks, dan secara jangka panjang ke depan dalam berbagai bidang ataupun sektor justru semakin memicu jenis perang yang semakin kompleks.

Yang jelas dalam hal ini, kalau tidak ada upaya dan kesadaran bersama dari negara-negara di dunia ini untuk bekerja sama dalam rangka mengatasinya, melakukan cegah tangkal, dan mencari langkah solusi, maka jelaslah sudah ke depan krisis global akan melanda seluruh dunia, dan akan mengorbankan jiwa raga umat manusia dimuka bumi ini.

Oleh karena itu, perhelatan pertemuan negara-negara G20 tahun 2022 ke depan di Indonesia, dan juga dengan posisi Indonesia sebagai pemegang Presidensi G20, maka sejatinya di sinilah momentum yang dinilai sangat tepat untuk memulai langkah-langkah bersama yang bisa menjadi solusi, dalam rangka cegah tangkal ancaman krisis global di muka bumi ini.

Ilustrasi gambar via G20.org
Ilustrasi gambar via G20.org

Langkah awal sudah dimulai oleh Indonesia dengan memprakarsai misi perdamaian dan misi kemanusiaan melalui diplomasi Presiden RI Joko Widodo ke Ukraina dan Rusia, dalam misi yang di usung inipun, Presiden Jokowi telah mengumumkan pada dunia, terkait ancaman krisis global ini, seperti soal ketahanan pangan dan termasuk juga soal krisis kemanusiaan.

Terlepas dampak setelahnya apakah berhasil mendamaikan kedua negara yang sedang bertikai tersebut, namun sejatinya kalau Negara-negara di dunia ini melihat dan membaca dengan cerdas, sejatinya ada makna mendalam dibalik misi diplomasi tersebut, bahwasanya Indonesia mengajak dunia untuk berjuang demi masa depan bersama, untuk pulih bersama, untuk berjibaku bersama terkait ancaman krisis global.

Terlepas dari itu juga, bahwa sebagai pemegang Mandat Presidensi G20, Indonesia telah membuka mata dunia, bahwa Indonesia selalu hadir dalam rangka ikut serta melaksanakan ketertiban dunia dan perdamaian dunia, Indonesia tidak tinggal diam.

Sekaligus juga, memberitahukan dan membangun kesadaran bersama kepada negara-negara dunia, bagaimana sejatinya prediksi situasi dan kondisi dunia ke depan bila tidak ada langkah solusi untuk mengatasinya dan melakukan cegah tangkal, terkait ancaman nyata krisis global ke depan.

Betapa memilukan kalau ke depan korban jiwa umat manusia harus berjatuhan akibat tidak ada kepedulian dunia mengatasi krisis global, betapa menyedihkan kalau akhirnya kelaparan melanda dunia, betapa menyedihkan kalau akhirnya ke depan satu-persatu negara jatuh dalam jurang kehancuran.

Tentu saja akan sangat miris dan ironis bila negara di dunia ini tidak tergugah dan hilang nurani untuk melihat dengan cermat terkait betapa mengerikannya ancaman krisis global ini ke depan.

Oleh karena itu, gelaran pertemuan Negara-negara G20 inilah sebenarnya timing yang sangat penting dan sangat tepat untuk memulai langkah bersama tersebut, di sinilah kiranya juga saatnya Indonesia mengukir sejarah, untuk memprakarsai dan menggalang kekuatan dunia, serta membangun kesadaran bersama untuk bersatu padu untuk pulih bersama dalam rangka mengatasi ancaman krisis global yang sudah mulai nampak di depan mata.

Semoga saja cita-cita luhur Indonesia dalam rangka menggalang kekuatan bersama dunia ini, dalam rangka mengatasi ancaman krisis global jangka panjang ke depan ini dapat diterima dengan bijak oleh seluruh dunia.

Semoga saja cita cita untuk menggalang dunia dalam rangka "Recover Together, Recover Stronger", Indonesia dapat mengajak seluruh dunia untuk sadar dan bergerak bersama dalam rangka pemulihan perekonomian global pasca pandemi Covid-19, dan mengatasai ancaman krisis global dengan berkoordinasi mengenai kebijakan ekonomi dan keuangan, serta berbagai sektor lainnya, sehingga dapat keluar dari krisis secara merata, serta menghasilkan pemulihan yang berkualitas dan berjangka panjang.

Semoga saja melalui pertemuan G20 ini, awal sejarah dunia terukir indah di Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai bersama ini.

Sigit Eka Pribadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pulih Bersama Selengkapnya
Lihat Pulih Bersama Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun