Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Sound of Borobudur, The Soul Music of Future Past

11 Mei 2021   19:10 Diperbarui: 11 Mei 2021   19:13 1579
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Betapa megahnya Candi Borobudur ini, bagaimana caranya orang-orang yang hidup pada ratusan abad yang silam ini bisa membuat candi Borobudur ini yah?

Takjub, tertegun, terpana, dan terpesona, keheranan hingga membuncahkan rasa penasaran dan keingintahuan.

Ya, begitulah kiranya yang menjadi kesan mendalam saya ketika melihat dan pernah mengunjungi Candi Borobudur ini.

Borobudur di mata saya adalah mengambarkan nilai spiritualitas nan agung dan hakiki akan kepercayaan dan ketaatan kepada Tuhan pencipta semesta alam.

Stupa-stupanya menunjuk ke langit, seperti mengatakan, bahwa ada sesuatu di atas sana, ada suatu pengejawantahan ada yang maha menciptakan semesta ini. Ada Tuhan pencipta semesta alam ini.

Ketika juga saya memandangi dinding-dinding ukiran relief Borobudur secara saksama, theatre of mind saya berkreasi dan alam bawah sadar saya membawa pikiran saya untuk melukiskan kehidupan peradaban seperti yang terukir pada relief-relief yang terdapat di Borobudur.

Bahkan, ketika saya terpaku fokus memandangi berbagai jenis alat musik yang terukir pada relief Borobudur, saya mencoba membunyikan alunan nada dari berbagai jenis alat musik tersebut sesuai bunyi nada yang ada di alam pikiran dan kedalaman jiwa saya.

Sungguh luar biasa, betapa saya seperti mendengar orkestra simfoni yang indah nan harmonik, begitulah kiranya, bunyi-bunyian alunan nada tersebut sesuai alam pikiran dan jiwa saya. 

Ya, saya pun merasakan betapa terasa begitu amat nyatanya sound of borobudur versi dari alam pikiran dan kedalaman jiwa saya sendiri.

Betapa juga ukiran relief-relief gambaran aspek kehidupan yang terukir di Borobudur, serasa hidup secara nyata dalam alam pikiran dan kedalaman jiwa saya.

Ilustrasi gambar Sound of Borobudur | Dokumen Pixabay.com
Ilustrasi gambar Sound of Borobudur | Dokumen Pixabay.com

Saya pun jadi semakin mendalamkan pikiran saya dan jadi mempunyai keyakinan yang kuat, benar adanya bahwa Borobudur Pusat Musik Dunia.

Bahwa Borobudur dulunya adalah pusat peradaban dan kebudayaan dunia, serta sebagai titik pertemuan para pembawa budaya dari berbagai penjuru Nusantara dan dunia.

Borobudur adalah merupakan fakta dan bukti sejarah masa lampau yang tak terbantahkan, bahwa ternyata pada beratus-ratus abad yang lalu, yaitu khususnya pada abad ke-8 Masehi, di Indonesia sudah ada peradaban dan kebudayaan manusia yang mencakup seluruh aspek ruang kehidupan.

Baik itu aspek fisik maupun aspek non-fisik, berikut juga dengan nilai-nilai keagamaan dan spiritual, tatanan hidup, seni dan budaya maupun ilmu pengetahuan dan teknologi.

Ilustrasi gambar Candi Borobudur | Dokumen Pixabay.com
Ilustrasi gambar Candi Borobudur | Dokumen Pixabay.com

Saya pun jadi salut dan sangat mengapresiasi serta sangat mendukung apa yang menjadi upaya dan daya cipta karsa para penggiat Sound of Borobudur.

Termasuk tentunya di dalamnya para peneliti, para arkeolog, para seniman dan para musisi serta orang-orang kompeten lainnya yang terlibat dalam Sound of Borobudur dalam rangka menciptakan dan membunyikan kembali, simfoni nada dan alat musik pada dinding relief Borobudur.

Apa yang ada dalam alam pikiran dan kedalaman jiwa saya dalam membunyikan simfoni nada dan alat musik pada dinding relief Borobudur versi saya, dapat terejawantahkan ataupun terwakilkan melalui perwujudan nyata cipta karsa dalam Sound of Borobudur yang sesungguhnya.

Apa yang sekiranya selama ini hanya ada dalam alam pikiran dan kedalaman jiwa saya dalam membunyikan relif-relif alat musik di Borobudur menurut versi saya, ternyata bisa juga terwakilkan dan terwujudkan secara nyata, atau setidaknya saya merasa apa yang ada di alam pikiran dan kedalaman jiwa tersebut bukan hanyalah khayal saya semata.

Seperti dalam youtube berikut : 

"Sound of Borobudur, The Soul Music of Future Past"

Ya, Begitulah kira-kiranya atau mungkin kurang lebihnya menurut pengayaan ataupun pengejawantahan dari alam pikiran kedalaman jiwa saya.

"Suara Borobudur adalah suara jiwa, suara spiritual dari kedalam hati dan jiwa yang terlahir dari peradaban sejarah. Alunan nada dan alat musik yang terlahir kembali dari peradaban masa lampau ke masa depan. Terlahir kembalinya instrumen harmonik dari ratusan abad yang silam. Musik masa depan yang terlahir dari perspektif masa lampau"

Ya, Sound of Borobudur adalah sebagai bukti nyata bahwa suatu budaya tentang musik modern zaman dulu, ternyata bisa dihidupkan dan terlahir kembali dengan melalui penelitian-penelitian panjang dan mengulik informasi dari seniman dan orang-orang kompeten lainnya yang tersebar di seluruh penjuru nusantara.

Jadi, adalah sangatlah tepat, kalau dalam hal ini Kemenparekraf RI menjadikan Borobudur sebagai salah satu andalan "Pesona Indonesia" ataupun "Wonderful Indonesia" dalam rangka meningkatkan kepariwisataan Indonesia.

Jelas sekali Borobudur adalah sebuah kekuatan besar bagi peningkatan pariwisata Indonesia dan bagi kesejahteraan bangsa Indonesia.

#WonderfulIndonesia
#SoundofBorobudur
#Borobudurpusatmusikdunia
.

Sigit Eka Pribadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun