Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Follow Up Rekruter Setelah Interview, Kenapa Tidak?

8 Mei 2021   03:20 Diperbarui: 9 Mei 2021   15:39 866
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah interview kerja kamu tuntas, apakah yang kamu lakukan? Hanya menunggu jawaban dari rekruter sajakah atau malahnya kamu pasrah begitu saja?

Ya kalau begini caranya, ya kamu bakalan akan begitu-begitu saja. Menunggu dan selalu menunggu, dan akhirnya jadi kelamaan menunggu harapan yang hampa.

Terus harus apa dong?

Masa sih kamu enggak ada inisiatif sama sekali untuk mem-follow up hasil interview kamu sih?

Memangnya boleh mem-follow up rekruter?

Kenapa tidak, ya boleh-boleh saja dong, namanya juga usaha siapa tahu dengan mem-follow up hasil interview kamu ini, dari pihak rekruter setidaknya jadi mengingat kamu.

Follow up interview kerja itu bukanlah hal yang tabu, karena kamu berhak mendapatkan jawaban yang pasti dari hasil interview kerja kamu tersebut.

Bahkan mem-follow up rekruter ini setidaknya juga dapat memberi kejelasan dan perhatian kepada rekruter bahwa kamu memang benar-benar tertarik bekerja pada posisi yang kamu lamar.

Sejatinya juga follow up rekruter ini merupakan bagian yang cukup penting dalam pencarian kerja, karena jika dilakukan dengan benar, follow up interview kerja ini bisa menjadi nilai tambah di mata rekruter.

Dengan begini juga peluang kamu untuk diterima bekerja pun bisa jadi meningkat, namun demikian kamu juga tidak bisa sembarangan mem-follow up rekruter ini.

Lantas bagaimana caranya dong?

Ilustrasi gambar rencana memfollow up rekruter | Dokumen via Frepik.com
Ilustrasi gambar rencana memfollow up rekruter | Dokumen via Frepik.com

1. Kontak kembali rekruter melalui surat elektronik (email).

Umumnya setelah kamu usai interview, rekruter akan memberikan tenggat waktu kapan kamu akan dikabari jawabannya. Ada yang dalam seminggu ataupun bisa juga dua minggu.

Yang jelas sebelum kamu mengontak kembali rekruter, di sini kamu juga jangan langsung menghubungi rekruter kurang dari waktu yang ditentukan oleh rekruter dalam memberi jawaban hasil interview kamu.

Hal ini justru akan membuat kamu kehilangan kesempatan untuk bekerja, sebaiknya tunggu hingga waktu satu minggu atau dua minggu itu lewat sehari, baru setelahnya kamu bisa mengirimkan pesan melalui surel untuk menanyakan kembali nasib kamu setelah interview.

2. Hindari pesan melalui chat telepon atau menghubungi langsung via telepon.

Tidak semua rekruter berkenan dihubungi via telepon, baik itu secara pesan maupun dihubungi langsung, oleh karenanya kamu harus hindari banget hal ini.

Dan yang tidak boleh terlupa juga adalah jangan sampai kamu mengirim surel di luar jam kerja, tapi jangan juga pas di jam-jam sedang sibuk bekerja.

Cari waktu aman yang kira-kira rekruter sedang tidak sibuk bekerja yaitu di jam istirahat ataupun sore sebelum pekerja kantoran pulang bekerja.

3. Perhatikan etika dalam menulis surel.

Saat kamu menghubungi rekruter melalui surel, gunakan etika menulis surel yang sebaik-baiknya, jaga dengan benar etika surel kamu agar konten pesannya selalu sopan dan etis.

Jangan langsung menanyakan apakah kamu diterima atau tidak, sebaiknya kamu membuat surel seperti halnya menulis surel formal di dunia kerja.

Lakukan perkenalan singkat di awal untuk mengingatkan rekruter tentang siapa kamu dalam rangka mengingatkan rekruter, setelahnya barulah tanyakan maksud dan tujuan dari pengiriman surel kamu dan jangan lupa tutup surel kamu dengan salam penutup.

4. Periksa kembali surel follow up interview kamu sebelum mengirimkannya.

Kekurangan mendasar dari sering tidak berkenannya rekriter di-follow up melalui surel ini adalah karena masih ditemukannya kesalahan ketik, kalimat yang tidak saling berkaitan, adanya tata bahasa tutur yang kurang etis dan kesalahan teknis lainnya.

Ini karena tindakan terburu-buru sering langsung kirim tanpa dicek dan ricek dulu, oleh karenanya agar menghindari berbagai kesalahan yang tidak diinginkan, maka memeriksa kembali dengan teliti surel follow up interview kamu sebelum mengirimkannya adalah penting untuk dilakukan.

Nah, inilah kiranya beberapa hal yang bisa dilakukan dan yang perlu diperhatikan dalam rangka follow up rekruter setelah kamu usai interview.

Memang, cara ini bukanlah menjamin 100 persen, bahwa kamu dapat jawaban yang kamu inginkan, namun daripada kamu hanya menunggu dan menunggu tanpa ada upaya, setidaknya dengan kamu follow up rekruter sudah ada upaya perduli terkait nasib kamu sendiri soal hasil interview kamu.

Demikianlah kiranya artikel singkat ini, semoga dapat bermanfaat.

Salam hangat.
Sigit Eka Pribadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun