Secara nasional, ternyata pusat -pusat perbelanjaan mulai dipadati oleh masyarakat untuk berbelanja kebutuhan lebaran.
Bahkan di DKI Jakarta, Pasar Tanah Abang sempat viral, karena masyarakat berduyun-duyun datang dan berdesak-desakan untuk berbelanja kebutuhan lebaran.
Padahal, dengan masih di tengah pandemi corona begini, kerumunanan massal seperti yang terjadi di Pasar Tanah Abang adalah sangat berisiko menularkan virus corona secara masif, bahkan sangat berpotensi memunculkan cluster maut corona.
Memang, berkaitan dengan Ramadan dan Lebaran tahun 2021 ini, pemerintah sedang menggenjot pergerakan roda ekonomi Negara, dengan menghimbau masyarakat agar belanja kebutuhan lebaran.
Seperti yang diungkapkan oleh Menkeu RI, Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN yang di gelar secara virtual pada tanggal 24 April 2021 lalu;
"Ada bagusnya saat Lebaran beli baju baru supaya walaupun bertemu lewat Zoom, pakai baju baru sehingga muncul aktivitas konsumsi"
Dalam hal ini, Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani mengimbau masyarakat agar berbelanja baju baru dan bingkisan Lebaran.
Hal ini tentunya juga dalam rangka menggerakkan dan mendongkrak ekonomi Negara dan mendorong konsumsi rumah tangga.
Ya, jelas di sini, ternyata pemerintah sedang butuh masyarakat untuk mendongkrak ekonomi negara dan daya beli masyarakat memang sangat berpengaruh dalam menggerakan roda perekonomian negara.
Namun tentunya, dengan masih dihadapan pandemi corona, sikap masyarakat terkait imbauan pemerintah untuk belanja lebaran ini, semestinya haruslah juga bijak dan dewasa. Bukan berarti masyarakat bebas begitu saja berdesakan di pusat-pusat perbelanjaan.