Kini membayar zakat bisa dilakukan secara online, yaitu melalui aplikasi zakat yang di instal pada smartphone Anda. Urusannya pun jadi lebih mudah, ringkas, cepat, dan efisien waktu.
Dan memang tidak dimungkiri juga, dengan kemudahan bayar zakat secara online ini, semakin ke sini, ternyata seiring itu juga membuat masyarakat lebih memilih untuk membayar zakat secara online, apalagi bagi masyarakat yang memiliki mobilitas tinggi.
Namun demikian, membayar zakat secara online tidak boleh juga dilakukan sembarangan, apalagi membayar zakat secara online tidak dilakukan secara tatap muka.
Oleh karenanya, kewaspadaan dan kehati-hatian juga harus tetap diutamakan, agar tidak mengalami penipuan lembaga amil zakat online palsu dan aplikasi zakat online palsu atau abal-abal.
Nah berkaitan dengan itu, berikut ini ada beberapa tips yang bisa penulis bagikan terkait pentingnya hati-hati dan waspada dalam membayar zakat secara online, di antaranya adalah;
1. Teliti Dengan Cermat Legalitas Lembaga Amil Zakat Penyedia Layanan Aplikasi Zakat Online.
Kini penyedia aplikasi layanan pembayaran zakat secara online semakin menjamur, mulai dari lembaga resmi pemerintahan, organisasi nirlaba, toko online, mobile app, digital payment, hingga situs crowdfunding dan sebagainya.
Di sinilah letak dari kewaspadaan dan kehati-hatian tersebut, agar kiranya Anda memilih lembaga amil zakat yang telah memiliki izin resmi dan verifikasi dari Kementerian Agama.
Sehingga jangan sampai Anda tertipu dengan lembaga amil zakat penyedia aplikasi layanan pembayaran zakat online yang menyaru seolah-olah seperti aslinya.
Cari tahu dan teliti dahulu dengan benar izin resmi dan verifikasinya, termasuk juga website yang dimiliki lembaga amil zakat penyedia aplikasi layanan pembayaran zakat online tersebut.
Yang jelas, sebuah lembaga amil zakat penyedia aplikasi layanan pembayaran zakat online yang resmi, tentu akan mencantumkan berbagai macam informasi detail mengenai lembaganya melalui website.
Seperti misal, alamat jelas kantor yang dimiliki, kapan tahun berdiri lembaga, bagaimana organisasinya, hingga bagaimana manajemennya.
Jadi, kalau lembaga amil zakat penyedia aplikasi layanan pembayaran zakat online, tidak jelas legalitasnya, terkait bagaimana izinnya, verifikasinya, dan websitenya.
Harap Anda jangan bayar zakat melalui lembaga amil zakat tersebut, termasuk pada layanan aplikasi yang disediakannya, karena bisa jadi itu adalah modus untuk melakukan penipuan.
2. Jangan Sampai Anda Menginstal Aplikasi Zakat Online Duplikasi, Spaming ataupun Kloningan.
Hampir mirip sebenarnya dengan sebelumnya di atas, namun di sini yang jadi penekanannya adalah pada Aplikasi zakat onlinenya.
Sehingga Anda juga harus waspada dan hati-hati sebelum melakukan pengunduhan dan penginstalan aplikasi zakat online pada Smartphone Anda, teliti dengan benar keaslian dari aplikasi zakat online tersebut.
Jangan sampai terjebak mengunduh dan menginstal aplikasi duplikat, spaming ataupun kloningan, yang biasanya modusnya menggunakan nama yang tidak jauh berbeda atau hampir sama dengan aplikasi zakat online resmi.
Asli tidaknya sebuah aplikasi online itu bisa Anda ketahui dari ulasan atau review yang terdapat di dalam aplikasi tersebut. Bila Anda menemukan banyak ulasan yang negatif, termasuk pengunduhnya sedikit, maka jangan unduh aplikasi zakat online tersebut.
3. Teliti Rekening Bank Dari Lembaga Amil Zakat Penyedia Layanan Aplikasi Zakat Online.
Penting juga memperhatikan dengan wawas dan saksama, terkait rekening Bank dari lembaga amil zakat penyedia layanan aplikasi zakat online.
Sebaiknya Anda pilih lembaga amil zakat penyedia layanan aplikasi zakat online yang mencantumkan rekening bank atas nama lembaganya sendiri.
Hindari bila lembaga amil zakat penyedia layanan aplikasi zakat online tersebut mengatasnamakan nama rekening pribadi atau perorangan, karena bisa jadi ini adalah penipuan.
4. Teliti Transparansi Penyaluran Zakat.
Lembaga amil zakat penyedia layanan aplikasi zakat online legal tentu akan lebih transparan dalam menginformasikan penyaluran zakat.
Pada umumnya informasi mengenai bagaimana transparansi penyaluran zakat, terdapat juga pada sosial media dan website resmi yang dimiliki.
Jadi di sini, bila sekiranya lembaga amil zakat penyedia layanan aplikasi zakat online tersebut tidak mencantumkan informasi penyaluran zakat sedikit pun, maka Anda patut mencurigai keaslian lembaga amil zakat tersebut termasuk aplikasinya, bisa jadi ini adalah penipuan.
*****
Nah inilah kiranya empat tips penting yang bisa penulis sarankan kepada Anda agar tidak tertipu dalam membayar zakat secara online.
Semoga saja dengan menerapkan tips yang penulis sarankan tersebut, Anda nantinya akan jadi lebih hati-hati dan waspada dalam hal membayar zakat secara online.
Sehinga Anda terhindar dari adanya kasus penipuan ataupun penyalah gunaan dana zakat. Karena akan sangat disayangkan, kalau Anda sampai tertipu. Sudah ikhlas hati menunaikan zakat secara online, tapi justru Anda tertipu.
Oleh karenanya sebelum Anda membayar zakat secara online, maka pastikan dahulu dengan teliti dan cermat, Legalitas Lembaga Amil Zakat, Keaslian Aplikasi Zakat Online, Rekening Bank Dari Lembaga Amil Zakat Penyedia Layanan Aplikasi Zakat Online, dan Transparansi Penyaluran Zakatnya.
Demikianlah kiranya artikel singkat ini, semoga dapat bermanfaat.
Salam hangat.
Sigit Eka Pribadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H