Yah, namanya juga masih kecil, yang begitu itu rasanya sudah bikin seneng dan bahagia banget, pokoknya asyik gimana gitu. Hohoho.
3. Sahur Sambil Mendengarkan Sandiwara Radio.
Yang tak terlupa juga adalah, pas lagi sahur sambil dengerin sandiwara radio, waktu itu pas lagi tren sandiwara radio misteri gunung merapi.
Ya, radio pada zaman itu memang jadi teman setia juga bagi orang tua kami saat waktu sahur, sambil menyiapkan santap sahur radio AM sudah dibunyikan, "sahur-sahur" terdengar juga suara penyiar radio turut menyemangati para pendengarnya.
Ya, begitulah kiranya secuil kenangan tradisi sahur masa kecil saya yang bisa saya ingat, bahkan saya jadi merindukannya, karena sekarang ini sudah jarang saya lihat lagi.
Sebab, seiring waktu memanglah tidak dimungkiri, semakin kesini tradisi membangunkan orang untuk sahur semakin tergerus juga oleh zaman.
Bagi saya, kebiasaan seperti ini sudah mulai jarang ditemukan terlebih di lingkungan komplek di sekitaran rumah saya. Sudah tak ada lagi garebek sahur seperti yang dahulu pernah kami lakukan.
Dan rupanya ini tidak hanya berlaku di lingkungan kompleks rumah saya, karena secara umumnya tradisi membangunkan sahur ini juga sudah mulai jarang ditemukan, terlebih lagi di kota-kota besar.
Meski juga sebagian daerah masih ada yang menjaga kebiasaan ini namun tak jarang juga di antara mereka, secara perlahan mulai meninggalkan tradisi sahur tersebut.
Perkembangan dan kemajuan teknologi tidaklah dimungkiri adalah menjadi faktor penyebabnya, apalagi sekarang ini setiap orang sudah memiliki telepon genggam yang memiliki sejumlah fitur seperti alarm, sehingga orang tak khawatir lagi kebablasan untuk sekadar bangun makan sahur cukup pasang alarm urusan bangun sahur beres.