Sehingga sikap suara perlu diadaptasikan berdasarkan pada jenis informasi yang akan disampaikan kepada khalayak publik.
Voice over talent harus selalu siap dengan kekhususan suara, atau dengan kata lain dapat bermain peran dalam suatu narasi dalam suatu produksi.
Ini karena voice over talent juga sering diminta untuk membuat suara khusus dan unik ketika membaca suatu naskah seperti untuk karya fiksi, thriler film, teaser film dan lainnya yang sejenis.
Hal ini dimaksudkan untuk penciptaan jenis karakter dan suara tertentu, sehingga seorang voice over talent dituntut juga mampu berperan ganda ataupun berbeda peran dalam karakter suara.
Nah, untuk selanjutnya, menjadi seorang voice over talent, juga harus memiliki beberapa skill atau kemampuan berbicara yang baik dan kemampuan membaca naskah dengan nada, emosi, intonasi, dan pengucapan.
Nah, setidaknya ada empat skill yang wajib dimiliki di antaranya adalah sebagai berikut:
Pengartikulasian atau Pelafalan suara di sini adalah merupakan tindakan mengucapkan kata-kata sesuai narasi yang tertera pada naskah.
Kedua skill ini sangat berpengaruh pada kejelasan kebulatan suara dan modulasi suara, sehingga pengucapan huruf, baik itu huruf vokal dan konsonan harus tetap diucapkan secara tegas dan lugas, agar tidak menimbulkan ketaksaan makna.
2. Memiliki skill pitching and ritmetisasi tempo suara
Skill berikutnya yang harus dimiliki sebagai voice over talent adalah memiliki kemampuan pitching suara dan meritmetisasi tempo suara ketika berbicara.
Pada saat membacakan narasi harus memahami, saat dimanakah harus mempercepat tempo suara dan saat di manakah harus memperlambat tempo serta saat dimanakah harus mengontrol suara.
3. Memiliki skill intonasi dan penekanan suara yang tepat
Skill selanjutnya yang harus dimiliki untuk seorang voice over talent adalah memiliki intonasi dan penekanan suara yang tepat ketika menyampaikan pesan.
Sebab, intonasi suara adalah elemen suara yang vital dalam hal mengatur tinggi dan rendahnya nada suara untuk mencapai titik yang equal.