Apalagi pengeluaran dan kebutuhan Ramadan jelas berbeda dengan kebutuhan rutin yang biasanya di anggarkan sehari-hari.
2. Menentukan apa yang sekiranya menjadi pos-pos pengeluaran selama Ramadan.
Nah, setelah di diskusikan bersama, umumnya akan tercapai kesepakatan terkait pos-pos penggeluaran selama Ramadan. Barulah setelahnya bisa di poskan sesuai keperluan ataupun kebutuhannnya masing-masing.
3. Menentukan pos budget belanja harian.
Menentukan berapa besaran budget belanja harian di sini yaitu, berapa sekiranya anggaran untuk buka puasa dan berapa untuk sahur dalam seharinya.
Dan harus ditentukan besarannya, misal dalam sehari seratus ribu, jadi ya cukup nggak cukup ya tetap harus seratus ribu, nggak boleh lebih dari itu.
Ini bermaksud untuk menghindarkan pemborosan dan godaan lapar mata, serta meneguhkan komitmen bersama untuk displin dalam mengelola keuangan rumah tangga.
4. Pos wajib budget untuk zakat dan sedekah.
Pengeluaran untuk zakat dan sedekah ini wajib dianggarkan terlebih dahulu, disendirikan, ataupun dipisahkan dari kebutuhan yang lain. Sebab kalau tidak disiplin menganggarkan terlebih dahulu, bisa kelupaan ikut terpakai.
5. Sisihkan budget seperlunya untuk buka puasa bareng keluarga besar.
Sesekali tentu saja boleh untuk menggelar bukber keluarga besar, ini pun dalam rangka merawat jalinan kebersamaan, kekeluargaan dan kekompakkan di antara keluarga.