#saveperawatindonesia | Bersatunya Simpati Netizen Ketika Perawat Siloam Dianiaya dan Pertanda Positif Algoritma Medsos.
Tanda pagar #saveperawatindonesia bergaung dan trending di jagat dunia maya, hal ini didasari ketika video penganiayaan perawat RS Siloam viral dan menjadi sorotan warganet.
Seperti yang diketahui bersama seorang pria dengan inisial JT menganiaya perawat perempuan berinisial CRS di RS Siloam Palembang.
Emosi sesaat yang tak mampu dibendung oleh JT terkait kondisi anaknya, akhirnya merasuki JT sehingga begitu tega menganiaya CRS.
Tanpa memberi kesempatan CRS untuk menjelaskan permasalahan terkait kondisi anaknya dan tanpa memandang yang di hadapannya adalah seorang wanita, JT dengan arogan dan beringas memukul dan menendang CRS hingga babak belur.
Dan parahnya lagi, JT merasa tidak bersalah dan berdosa sedikit pun atas perbuatannya, tak ada itikad baiknya sedikit pun ketika video penganiannya telah viral, justru JT melengos pulang begitu saja dari RS Siloam tanpa beban.
Untung saja peristiwa penganiayaan perawat CRS ini sempat ada yang memvideokannya dan memviralkannya, sehingga ada bukti yang kuat untuk dibawa ke ranah hukum. Ceritanya mungkin bisa berbeda kalau peristiwa tersebut tidak sempat terekam.
Viralnya video penganiaayaan JT terhadap perawat CRS akhirnya mendapat respon warganet. Dukungan simpati terhadap perawat CRS pun mengalir, bahkan dorongan agar pihak berwenang mengusut dan menangkap pelaku bergema.
Ya, inilah sebenarnya tanda-tanda positif algoritma medsos, karena bukan kali ini saja warganet bersatu ketika ada hal-hal yang menyentuh ranah simpati sosial yang sifatnya keindonesiaan.
Karena di tengah ganasnya perilaku netizen Indonesia yang bahkan keganasan tersebut sampai di akui oleh dunia, namun sikap keindonesiaan masih tetap dijunjung tinggi bila ada ranah simpati sosial yang harus dijunjung.