Jangan takut kalau kerja itu ujung-ujungnya jadi nggak sesuai dengan ijazah sarjana Anda, jalani saja, karena seiring waktu berjalan kalau Anda bisa menerima dengan ikhlas dan mampu menjiwainya, seiring itu juga ke depan, Anda akan tahu bagaimana akhirnya lelah Anda bekerja yang nggak sesuai ijazah sarjana itu akan bikin Anda bahagia.
Lho kok bisa? Apa buktinya?
Bisa dong, penulis buktinya.
Ah masa iya sih? Gimana ceritanya tuh bisa begitu?
Sabar dong, tenang dulu, jangan keburu, pelan-pelan ya saya ceritakan.
Jadi begini ceritanya, saya kan lulusan Strata 1 Akuntansi nih, jelas bangetkan saya seharusnya kerja itu ya yang ada sangkut pautnya dengan Anggaran dan keuangan kan, pokoknya yang ada akuntansi-akuntansi begitulah.
Memang waktu saya keterima jadi PNS tahun 2003 silam, awal-awalnya sih saya memang di tempatkan sesuai dengan latar belakang ijazah sarjana saya, Â yaitu di bidang Anggaran dan Keuangan kantor.Â
Akan tetapi ternyata nggak lama, hanya sampai dua tahun saja, karena pada akhirnya, saya di tempatkan ke bidang lain yang enggak ada kaitannya sama sekali dengan Akuntansi dan Anggaran.
Bahkan sebenarnya, waktu masih menjabat di bidang Anggaran dan Keuangan, seiring itu juga untuk mendukung job desc saya, maka akhirnya saya juga punya akta Profesi Akuntan, dan bisa lulus Strata 2 ilmu manajemen. Jadi kalau mau di sematkan gelarnya ya cukup mentereng juga sih, SE, Ak, M.M.
Namun ternyata semua itu jauh dari yang saya bayangkan, karena pada akhirnya saya justru lebih lama di tempatkan di bidang yang nggak ada kaitannya dengan bidang Anggaran, karena ternyata saya justru lama menjabat di bidang Humas dan Media, mulai dari Pimred Website Kantor, Kepala Tim Peliputan, Kepala Tim Humas, Kepala Tim Media, hingga mencapai top posisi jadi Kabid Humas dan Media.
Jauh dari ekspektasi saya yang seharusnya kalau sesuai spesifikasi ijazah Sarjana saya, maka sebenarnya rotasi jabatan saya seharusnya ya di seputaran bidang Anggaran dan Keuangan kan, tapi apa, realitanya ternyata nggak begitu.
Memang benar banget, kalau sesuatu itu belum di jalani kerap bikin overthinking, kepikiran yang enggak-enggak, seperti takut nggak bisa lah, takut nggak kompeten lah, jadi kepikiran yang macam-macam pokoknya.
Ya begitulah yang sempat saya alami ketika akhirnya saya harus di tempatkan di bidang Humas dan Media, dan itu wajar karena saya memang enggak ada dasar spesifikasi dan sertifikasi jabatannya sama sekali.
Namun ternyata, saya salah, ketika saya jalani, betapa banyak rezeki, manfaat dan pengalaman berharga yang saya peroleh, dan bahkan ternyata, di luaran pekerjaan kantor, saya bisa dapat rezeki sampingan.
Yang pertama, saya memperoleh rezeki, dengan beberapa kali di sekolahkan oleh kantor untuk menempuh pendidikan dan pelatihan di bidang Kehumasan dan Media di Kodiklat Pusdik, dalam rangka memperoleh sertifikasi profesi sesuai jabatan.
Yang kedua, dengan jujur akhirnya saya harus mengakui, akhirnya pekerjaan bidang Humas dan Media ini jadi salah satu passion saya, sehingga saya kerja kantor itu ya sekaligus jadi hobi.
Karena apa, ya pada akhirnya saya juga jadi hobi menulis, dan hobi foto, hobi video, bahkan akhirnya dari pekerjaan sesuai tugas pokok ini, saya bisa dapat rezeki sampingan.
Yang ketiga, saya sering diminta jadi Conten Writer, lalu sering juga diminta jadi Fotografer dan Videografer Even Wedding, Even Musik, Even Gathering dan berbagai Even lainnya.
Ya, sesuatu yang tidak akan pernah bisa saya dapatkan kalau saya tidak pernah di rotasi di bidang Humas dan Media ini.
Meskipun awalnya saya sempat enggak terima dan sering komplain dengan kenyataannya, karena saya harus berjibaku jatuh bangun hingga kelelahan, tapi seiring berproses, ternyata apa yang saya tempuh hingga lelah kepayahan ketika saya bekerja di bidang humas dan Media ini, pada akhirnya bisa membuat saya bahagia.
Bahkan mungkin saya akan sangat menyesal, kalau dulu saya menampik atau berargumen keras untuk tidak menerima rotasi pekerjaan ini, mungkin selamanya saya tidak akan pernah bisa menulis, tidak akan pernah bisa teknik foto dan video, dan tidak akan pernah bisa jadi pembicara di depan publik.
Ya, 2 tahun di bidang Anggaran (2003-2005), dan 15 tahun dibidang Humas dan Media (2005-2020), sudah saya rasa cukup untuk saya jalani.
Karena pada akhirnya, dengan sangat berat hati saya memutuskan untuk menerima tawaran berpindah tugas di bidang Seni dan Hiburan di Kesatuan lain di luar kantor Saya.
Meskipun saya harus meninggalkan rekan sejawat saya yang sudah saya anggap sebagai kerabat dan juga harus meninggalkan pekerjaan saya yang sudah saya lakoni belasan tahun ini, tapi bukan berarti saya harus melupakan segalanya, apa yang sudah saya peroleh tentunya tetap akan saya bermanfaatkan dan berdayakan.
Nah, inilah yang jadi pengalaman saya yang saya bisa bagikan kepada Anda, ketika saya harus bekerja tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan kesarjanaan saya.
Jadi, kalau sekiranya Anda ke depan harus berhadapan dengan keadaan yang kurang lebihnya sama dengan penulis, jangan pernah mundur selangkah pun, maju saja, percayalah, kalau Anda ikhlas menerimanya dan segera menjiwainya, pada akhirnya lelah Anda saat berjibaku, akan melahirkan kebahagiaan.
Demikian artikel ini, semoga dapat bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H