Terlepas juga nanti Moeldoko, Gatot Nurmantyo, Prabowo Subianto akan berpasangan atau dipasangkan dengan siapa sebagai kandidat Presiden ataupun Wapres, yang jelas segala kemungkinannya masih bisa terjadi, karena bisa saja terjadi di antara Parpol yang dulunya kawan jadi lawan, yang dulunya lawan justru jadi kawan.
Ini karena politik di negeri ini adalah berlaku memang seperti begitu, tidak ada kawan yang abadi dalam politik, yang ada hanyalah kepentingan abadi demi hasrat ataupun birahi untuk berkuasa.
Meskipun tidak menutup mata terkait banyak figur lainnya di Pilpres 2024 ke depan, yang tentunya mereka juga sudah memiliki investasi politik di mata masyarakat, dengan ukuran kinerja yang telah mereka lakukan di daerahnya masing-masing masih punya peluang juga ikut serta dalam kontestasi Pilpres 2024 Mendatang.
Mereka di antaranya seperti Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Ridwan Kamil, Puan Maharani, Risma, Khofifah, dan mungkin lainya seperti, Agus Harimurti Yudhoyono, Sandiaga Uno, Giring dan lain-lain, tapi sepertinya "perang bintang" di antara Moeldoko, Gatot, dan Prabowo kemungkinan tidak bisa terhindarkan, dan bahkan kemungkinan besar akan terjadi di Pilpres 2024.
Ya, bukan tidak mungkin figur-figur yang penulis sebutkan tersebut semakin memanaskan suhu politik Indonesia dan bukan tidak mungkin juga di antara mereka ada yang jadi kuda hitam memenangkan Pilpres 2024.
Lalu, apakah nanti akan terbukti bakal terjadi perang bintang, dan apakah Gatot Nurmantyo bakal jadi kuda hitam dan memenangkan Pilpres 2024, apakah Prabowo yang akan menang, atau justru Moeldoko kuda hitamnya, yang justru naik tahta jadi Presiden.
Atau mungkin malah kandidat lainnya ataupun figur lainnya yang memenangkan Pilpres 2024, mungkin Puan Maharani, Ridwan Kamil, Anies Baswedan, Ganjar, Khofifah, Risma, AHY hingga Sandiaga Uno?
Ya, kita lihat dan tunggu saja bagaimana ke depannya nanti perkembangan kancah drama dan sandiwara perpolitikan di negeri ini di jelang hingga Pilpres 2024 mendatang.
Demikianlah artikel receh analisa dan dugaan penulis terkait pilpres 2024, yang jelas analisa dan dugaan bisa meleset dan bisa juga benar, jadi kalaupun sekiranya jauh dari kata tepat sasaran dan analisa ini dianggap awam dan dangkal, ya harap dimaklumi saja, kan berpendapat itu dilindungi konstitusi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H