Jadi begini, sebelum penulis bagikan apa yang menjadi formulasinya, ada yang ingin penulis sampaikan terlebih dahulu.
Kamu tahu enggak, satu kesalahan presentasi virtual yang paling umum dilakukan oleh para pemateri saat presentasi virtual?
Ya, jawabannya adalah, pada umumnya mereka tidak tampil layaknya presentasi secara tatap muka, mentang-mentang hanya virtual, kebanyakan dari mereka tampil hanya duduk statis saja.
Hayooo, pasti kamu juga kan sama kayak begitu, sudahlah ngaku saja, enggak apa-apa kok, penulis enggak marah kok, soalnya penulis juga sempat kok begitu, hehehe.
Jadi ya begitulah, yang namanya presentasi materi kepada audiens itu kan, pasti yang dilihat adalah bagaimana penampilan orangnya dahulu, bagaimana performanya, termasuk tentang bagaimana pemateri itu bisa efektif untuk memvisualisasikan diri bersama materi yang disampaikan.
Nah begini dulu, kalau semisal Kamu yang jadi Audiensnya, lalu kamu melihat pemateri presentasi hanya duduk statis saja, monoton tanpa improvisasi terkait komunikasi verbal dan non verbal, kira-kira kamu bosan enggak?
Pasti kamu bosan juga kan, ah ngomong apa orang itu, ah enggak asyik banget presentasinya, garing banget dan enggak menarik, begitu-begitu saja.
Nah, ini dia yang jadi masalahnya, jadi disinilah juga yang jadi kuncinya, sekali pun presentasi Kamu diterapkan secara virtual, maka agar suasana presentasi kamu tetap hidup, Kamu harus tetap tampil layaknya presentasi tatap muka secara langsung.
Tampilkan seolah-olah Kamu seperti benar-benar atau sedang dalam satu ruangan bersama dengan audiens Kamu, impresikan diri Kamu layaknya secara nyata ada di tengah-tengah mereka layaknya tatap muka secara langsung.