Inilah yang sering sekali jadi acuan bagi para sales, bahwa jadi sales itu gampang banget, yang penting modalnya adalah "pintar ngomong", sehingga ketika dijalani dengan hanya bermodal sekedar "pintar ngomong", ternyata saat di lapangan banyaknya gagalnya, akhirnya karena sudah enggak tahan, terus resign, padahal baru sebentar jadi sales.
Ya, sales itu harus "pintar ngomong" sih memang iya benar, tapi tidaklah hanya sampai di situ saja, sebab jadi sales itu perlu juga wawas mendengar, menyimak dan punya trik maupun strategi dalam menawarkan, memasarkan, menjual produk dan berbagai teknik marketing lainnya.
Jadi yang benar itu adalah, sales harus punya sudut pandang yang luas, bahwa jadi sales itu bukan hanya sekedar "pintar ngomong" belaka, sehingga harus punya pandangan yang visioner jauh ke depan tentang teknik marketing.
2. Tidak benar bahwa jadi sales itu harus "pintar bohong."
Sales harus pintar bohong! ini sangatlah tidak benar, dan inilah juga yang kerap kali bikin jatuh kredibilitas profesi sales, sehingga sales justru sering tidak dipercaya oleh para customer.
Sales itu bukan bagaimana bisa menjerat ataupun memerangkap customer dengan cara "pintar bohong."
Tapi soal bagaimana sales itu harus pintar berstrategi dan punya trik untuk membuat customer loyal maupun interes terkait produk bisnis yang ditawarkan, dipasarkan, dan dijual, termasuk juga pintar mengembangkan teknik marketing lainnya.
Akan sangat memalukan bila sales hanya berdasarkan modal "pintar bohong", bila pada akhirnya ketahuan oleh customer, sehingga yang terjadi adalah customer jadi komplain, bahkan bisa jadi akan ada tuntutan hukum karena ternyata customer dibohongi oleh sales terkait produk yang dibeli.
3. Tidak benar bahwa jadi sales itu harus "pintar ngeless."
Ketika suatu kali ada komplain ataupun sengketa terkait produk yang dibeli oleh customer, maka sales harus tetap bertanggung jawab dan melayani apa yang jadi komplain ataupun bila ada sengketa.
Dan tentunya berperan juga untuk menjembataninya kepada pihak perusahaan, terkait komplain ataupun sengketa tersebut agar ada solusi yang terbaik.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!