Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Awas! "Sawang Sinawang" Bisa Merusak Mental

17 Februari 2021   13:01 Diperbarui: 17 Februari 2021   13:05 504
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar via Golife.id

Anda pernah enggak merasakan pikiran sawang sinawang seperti ini dalam bekerja, seperti misal;

"Loh kok temen saya itu kerja di sana cepet banget ya suksesnya, sebentar sudah punya rumah, sebentar sudah punya mobil, sebentar sudah bisa traveling ke luar negeri."

Lha ini aku kok begini-begini saja ya, biasa saja, kalah jauh banget sama teman aku itu, ah kayaknya aku harus pindah nih, kantor ini enggak menjanjikan, sepertinya aku harus pindah ke tempat itu juga, cobalah aku tanya Dia, bisa enggak ya kalau aku kerja disitu juga, masih ada lowongan enggak ya."

Atau dalam kehidupan kesehariannya lainnya misalnya, Anda selalu merasa kehidupan diri selalu kalah jauh dengan kehidupan orang lain.

Ya, penulis pun bukan tidak pernah mengalaminya, penulis sempat juga merasakan sawang sinawang ini, tapi penulis segera menyadarinya, sebab kalau kita sering sekali berlaku sawang sinawang ini, kita hanya akan menemukan ribuan alasan untuk mengatakan orang lain memiliki hidup lebih nyaman dibanding kita, tanpa kita pernah mengetahui seberapa sebenarnya proses yang mereka lakukan dalam mencapainya.

Bahkan kita jadi lupa bersyukur, tidak cermat melihat apa yang ada dalam diri kita, hingga seberapa ukuran kemampuan kita dalam menjalani keseharian hidup ini.

Tahukah Anda, kalau Anda berpikiran sawang sinawang seperti itu, maka ini merupakan pertanda kalau Anda adalah orang yang terlalu pesimistis!

Ya, kalau Anda berlaku seperti itu, maka artinya Anda tidak pernah menghargai jerih payah Anda sendiri, bahkan Anda tidak akan pernah bisa menghargai diri sendiri dan tidak melihat ke dalam diri untuk bersyukur.

Padahal sawang sinawang dalam pekerjaan, karir, ataupun kehidupan keseharian lainnya itu hanyalah merupakan ungkapan rasa yang timbul akibat ketidakberterimaan pikiran sesaat dalam memandang suatu realita.

Pikiran sesaat yang bisa membuat Anda semakin tersesat terhadap kebenaran obyektif dan berpikir logis, sehingga Anda jadi tidak realistis dalam menerima kenyataan.

Gambar istimewa via Marketing.co.id
Gambar istimewa via Marketing.co.id

Hasil sawang sinawang demikianlah yang pada akhirnya bisa berdampak tidak baik bagi kesehatan mental psikologis Anda, dan bahkan bisa berpotensi ataupun berdampak memicu sakit mental yang namanya Bipolar.

Secara sederhana Bipolar itu adalah kondisi perasaan atau mood yang sering naik turun dengan sangat ekstrem, di mana seseorang kadang merasakan bahagia dan bersemangat yang berlebihan, tapi kadang juga didera rasa sedih atau depresi yang sangat mendalam.

Amit-amit jabang bayi, ternyata depresi karena Bipolar ini bila tidak segera di atasi bisa mengakibatkan orang memutuskan untuk bunuh diri.

Seseorang akan melakukan bunuh diri ketika sudah tidak lagi memiliki harapan, sehingga memilih untuk menghentikannya dengan jalan pintas.

Ya, sawang sinawang memang sering sekali membuat kita hanya bisa menilai sesuatu hal maupun orang lain dari penampakan luarnya semata, padahal kita tidal tahu apa yang ada di dalamnya.

Sebab, terkait bahagia atau tidak dengan hidupnya, tak ada yang tahu kecuali yang bersangkutan sendiri dan tentunya Tuhan Yang Maha Esa.

Kita sering sekali mengedepankan pikiran sesaat ketika merasa orang lain dengan sangat mudah mendapatkan sesuatu yang mereka capai, padahal kenyataannya tidak begitu, belum tentu seperti apa yang ada dalam benak pikiran kita, sehingga karena kita gagal berpikir logis dan realistis akhirnya jadi stres dan depresi.

Nah, inilah yang jadi latar belakang alasannya, kenapa ternyata sawang sinawang itu bisa merusak mental kita, bahkan parah-parahnya dampaknya bisa bikin kita Bipolar.

Terkadang kita terlalu menganggap hidup orang lain lebih baik, padahal mungkin saja mereka lebih tidak baik ataupun justru kurang beruntung daripada kita dan kita tidak tahu.

Sawang sinawang itu sebenarnya hanyalah salah satu ujian sesaat yang sering membuat kita merasa jenuh dengan kehidupan kita.

Jadi, sebaiknya kita buang jauh-jauh perasaan sawang sinawang ini agar kita terhindar dari rasa jenuh dengan pikiran positif dan harapan-harapan positif dengan batasan yang realistis dan relevan saja.

Lebih baik me-redisign kembali tujuan ataupun goal kita masing-masing, sehingga kita tidak terjebak dari ilusi sesuatu yang tidak mungkin dicapai dan kehilangan arah akibat sawang sinawang ini.

Daripada kita kena Bipolar hingga depresi mendalam dan rusak mental kita karena sebab mencari beribu alasan yang menyebabkan kita sawang sinawang, lebih baik introspeksi dan merefleksi diri dengan melihat ke dalam diri sendiri dan banyak bersyukur untuk outrospeksi melihat ke luar dan belajar dari apa yang dilakukan oleh orang lain.

Demikianlah artikel singkat ini, bukan bermaksud mengajari, namun niat ikhlas untuk berbagi, dan semoga dapat bermanfaat.

Salam hangat.
Sigit Eka Pribadi.

Sila baca juga Jangan Benci Pekerjaan Hanya Karena Sawang Sinawang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun