Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Riben Mobil Sudah "Keriput", Segera Ganti!

10 Februari 2021   18:28 Diperbarui: 12 Februari 2021   21:24 984
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kondisi riben mobil penulis | Dokpri

Jangan biarkan berlama-lama bila riben mobil atau kaca film mobil Anda sudah keriput-keriput, mulai banyak menggelembung, menguning dan sudah tidak gelap lagi alias hampir bening mengusam karena usia pakai, maka segeralah ganti demi keselamatan bersama.

Sebab, bisa berbahaya kalau Anda terlalu memaksakannya dan tidak segera menggantinya, ini karena visibilitas ataupun jarak pandang Anda dalam mengemudi mobil akan terganggu, apalagi kalau Anda sedang mengemudi mobil pada malam hari dan cuaca sedang dalam kondisi hujan.

Seperti pengalaman penulis yang ingin penulis ceritakan berikut ini;

Ya, sekitar tahun 2013-an lah, penulis pasang pertama kali riben atau kaca film mobil ini, terus baru menggantinya sekitar awal februari 2021, yang artinya juga sudah sekitar 8 tahun penulis tidak pernah menggantinya.

Itu pun baru penulis ganti gegara ada sedikit accident, padahal sebenarnya sudah lama sih riben mobil kondisinya sudah kurang layak bagi jarak pandang penulis, yaitu sudah keriput-keriput dan banyak menggelembung, yang intinya sering bikin bias atau semacam fatamorgana bagi jarak pandang penulis saat mengemudi mobil.

Kondisi riben mobil penulis | Dokpri
Kondisi riben mobil penulis | Dokpri

Kondisi riben mobil penulis | Dokpri
Kondisi riben mobil penulis | Dokpri
Dalam hal ini penulis mengakui, bahwa penulis memang termasuk terlambat menggantinya, riben mobil sudah tidak layak lagi bagi visibilitas dalam mengemudi mobil tapi tetap saja nekad dipaksakan.

Memang sih, sebenarnya sudah ada niat dan kepikiran mau menggantinya, tapi yaitulah, belum ada dana cukup untuk itu, masih ketunda-tunda, karena masih banyak keperluan juga sih.

Jadi ya begitulah, nantilah bulan depan, ah nantilah bulan depanya lagi, dan ah pokoknya nantilah, akhirnya jadi kelamaan dan kejadian juga deh accident, syukur Alhamdulillah accident-nya enggak fatal.

Jadi begini, waktu itu pas lagi siang hari kejadiannya, rencananya sih penulis mau parkir agak mepet pagar tembok rumah seperti yang biasanya.

Nah, memurut perasaan dan penglihatan penulis sih, jarak moncong mobil di sisi kiri dengan dinding pagar tembok masih agak jauh, eh ternyata penulis salah perkiraan, dan akhirnya "brak", ternyata jarak dinding pagar tembok sudah deket banget.

Ya, setelahnya selesai parkir dan penulis cek, ternyata bagian depan mobil yaitu sebelah kiri bawah lecet dan beset-beset karena kegasrek dinding tembok dan dari kejadian ini juga lah akhirnya penulis urun rembug dengan istri.

Ilustrasi gambar Dokpri
Ilustrasi gambar Dokpri

Bahwa sebenarnya sudah sejak lama jarak pandang penulis dalam mengemudi mobil sudah agak kabur akibat sudah tidak layaknya kondisi riben mobil dan secara normalnya memang harus segera diganti, karena sangat berisiko bila tetap dipaksakan.

Akhirnya istri juga setuju, meskipun dananya harus hutang dulu lewat koperasi kantor, akhirnya riben mobil diganti, tapi ya sudahlah mau bagaimana lagi, lebih baik hutang dulu daripada berbahaya, lebih baik aman daripada berisiko.

Ya, setelah penulis cek dan ricek dengan menggali informasi tentang berapa lama batas usia pemakaian riben ini, ternyata usia normal pemakaiannya bisa dikatakan cukup lama, yaitu antara empat sampai lima tahun, bahkan bisa lebih, dengan catatan perawatannya baik.

Meskipun begitu, bila dalam masa standar usia pakai tersebut riben mobil sudah kelihatan mengganggu visibilitas pengemudi mobil, maka tetap disarankan untuk diganti karena sudah mulai berisiko.

Sebenarnya juga, perawatan pada riben mobil ini tidaklah rumit dan bisa dilakukan sendiri oleh para pemilik mobil, dapat dilakukan kapan saja, tergantung dari tingkat kekotoran.

Secara mudahnya, apabila pemilik mobil merasa kaca riben kotor, maka bisa menggunakan air hangat sebagai media pembersih riben yang kotor itu, dan dilap dengan kain halus berbahan microfiber.

Air hangat juga jauh lebih aman dibandingkan mengandalkan cairan-cairan pembersih khusus, karena cairan pembersih khusus tersebut justru sering sekali bersifat sangat keras.

Sedangkan berkaitan tingkat kegelapannya, maka riben juga harus mengikuti peraturan yang sudah ditetapkan seperti pada Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (UU LLAJ) dan PP Nomor 55 Tahun 2012.

Ilustrasi gambar via garasi.id
Ilustrasi gambar via garasi.id

Nah, begitulah sedikit pengalaman penulis terkait riben mobil ini, dan tentunya dari pengalaman tersebut penulis juga jadi bertambah wawasan.

Bahkan, dari yang sebelumnya penulis tidak telaten dan jarang-jarang membersihkan riben mobil, berubah jadi lebih rajin dan telaten merawat riben mobil, agar usia pakainya lebih awet.

Termasuk juga, dari yang sebelumnya membersihkan riben mobil pakai air biasa dan cairan pembersih, jadi mengetahui bagaimana teknik perawatan riben mobil yang ternyata tidak juga sembarangan asal membersihkan.

Jadi, kalau riben mobil Anda sudah dirasa tidak laik lagi bagi visibilitas Anda dalam mengemudi mobil, jangan ambil risiko, segeralah ganti, jangan ditunda-tunda.

Demikianlah artikel singkat berdasar pengalaman ini, semoga dapat bermanfaat.

Salam hangat.
Sigit Eka Pribadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun