Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Pantas Kebijakan Pandemi kok seperti Coba-coba, Ternyata Ini Sebabnya!

7 Februari 2021   19:04 Diperbarui: 7 Februari 2021   19:29 454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar via katadata.id

Sangat mengejutkan! Pemerintah melalui rapat yang dipimpin Menko Marves RI, Luhut Binsar Panjaitan, merilis secara resmi bahwa lebih dari 2 juta data hasil rekap kasus Covid-19, ternyata belum masuk atau terinput dalam data resmi pemerintah.

Astaga! Bagaimana ini bisa terjadi! Jadi kalau begitu selama ini data yang di rilis secara resmi terkait kasus covid-19 kepada publik dalam perharinya itu hanya "bullshit" banget dong!

Jadi selama ini pelaksanaan Tracing, Treatment dan Testing (3T) yang dijalankan itu enggak efektif dan jadi sebuah kepercumaan dong kalau data kasus Covid-19 segitu banyaknya tidak terinput.

Wah, parah banget ini! Bisa jadi positif rate kasus Covid-19 sebenarnya lebih tinggi dan rate tingkat kematian masyarakat akibat Covid-19 jauh lebih tinggi dari yang dirilis pemerintah dalam perharinya.

Jelas ini kesalahan yang fatal dan berbahaya banget, mengerikan dan parah banget, padahal data-data terkait kasus Covid-19 ini sangatlah penting banget.

Hal ini karena data-data kasus Covid-19 tersebut adalah sebagai dasar bagi pemerintah dalam rangka menelurkan kebijakan terkait pandemi Corona.

Sumber gambar via liputan6.com
Sumber gambar via liputan6.com

Pantas saja selama ini kebijakan pandemi Corona kok kesannya seperti coba-coba dan main main belaka, bahkan sampai-sampai jadi tidak dianggap oleh sebagian masyarakat.

Pantas saja kebijakan pandemi sering sekali tidak sinkron dan mencla-mencle, sehingga pelaksanaannya di lapangan antara pusat dan daerah jadi sering sekali saling bertabrakan.

Ternyata ada yang enggak jelas dan enggak beres terkait data kasus Covid-19, ternyata data yang dirilis dalam perharinya tersebut sama sekali tidak valid!

Bah! Bajingan banget kalau begini namanya, padahal sudah hampir 1 tahun pandemi Corona tapi dalam rekapitulasi data saja kok masih tidak becus, bagaimana sih ini?

Ya memang benar, pandemi Corona ini semua negara sedang berpacu mengatasinya, dan butuh waktu, tapi mereka serius banget, bahkan soal data kasus Covid-19 mereka enggak main-main, lha ini kok Indonesia kok malah main-main. Mau bunuh diri apa!

Wes jan picek tenan matane iki! Gregetan banget rasanya, di mana sih sense of crisis-nya kalau begini, ya jelas saja kok Indonesia jauh ketinggalan dari negara lainnya dalam penanganan pandemi Corona.

Terus bagaimana pandemi corona bisa dikendalikan kalau hal remeh-temeh soal data kasus Covid-19 saja enggak bener, apa memang selama ini memang sengaja dirahasiakan gitu, ya bagaimana masyarakat bisa selamat dari pandemi Corona kalau begini caranya.

Ini jelas tanggung jawab ada pada pemerintah dan pihak-pihak terkait pandemi corona, jangan main-main, jangan ongkang-ongkang kaki, saling lempar tanggung jawab, bahkan menganggap remeh temuan fakta soal lebih dari 2 juta data kasus Covid-19 yang belum terinput tersebut.

Temuan tersebut merupakan pekerjaan rumah yang harus segera dibereskan dan diperbaiki serta wajib dipertanggung jawabkan oleh pemerintah kepada masyarakat.

Sehingga pemerintah baik itu pusat dan daerah harus kompak, totalitas, dan serius dengan temuan adanya lebih dari 2 juta data kasus Covid-19 yang belum terinput tersebut.

Dan setelahnya sangat wajib di rilis resmi secara jujur, tidak usah ditutup-tutupi atau main rahasia-rahasian, harus terbuka kepada masyarakat luas, berapa sih sebenarnya kasus covid-19 ini di Indonesia.

Ini pun demi edukasi kepada masyarakat, bahwa data kasus Covid-19 sebenarnya adalah berapa harus dibuktikan, sehingga masyarakat semakin menyadari bahwa pandemi Corona ini benar-benar realita.

Kesehatan masyarakat terkait pandemi corona ini adalah hak dasar warganegara dan sangat berpengaruh signifikan pada kesehatan ekonomi negara.

Dengan kata lain pandemi corona terkendali, masyarakat sehat dan selamat, ekonomi Indonesia turut sehat dan selamat.

Jadi tinggal pilih mana, mau sehat dan selamat masyarakatnya dan ekonominya, atau pilih bunuh diri, kalau tidak mau bunuh diri terkait penanganan pandemi Corona ini, tolong serius dan perbaiki penangan pandemi Corona tersebut demi keselamatan bangsa dan negara yang kita cintai bersama ini.

Salam sehat!
Sigit Eka Pribadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun