Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Di Balik Geger Manuver Politik AHY Vs Moeldoko

5 Februari 2021   21:15 Diperbarui: 5 Februari 2021   21:47 836
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kolase potret Agus Harimurti Yudhyono (kiri) dan Moeldoko (kanan). /Dok. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja dan Instagram @dr_moeldoko.

Berpolitik itu memang layaknya berperang, berbagai cara dan strategi akan dipraktikan demi satu tujuan utama, yaitu untuk menang dan berkuasa.

Yang jelas dalam hal ini, pasti tidak ada yang ingin kalah, sehingga berbagai cara dan strategi kotor pun sering sekali dihalalkan.

Dengan kata lain tidak ada yang haram kalau mau menang dan berkuasa, sehingga intrik dan manuver politik kotor pun sering sekali dipraktikan Parpol dan politisi untuk meraih simpati rakyat.

Terkadang manuver politik ini terlihat seperti politik muka dua dan munafik, Parpol bersikap mendukung suatu kebijakan, tapi sejatinya punya kepentingan tertentu, sehingga berbagai isu-isu dimunculkan untuk menjatuhkan lawan.

Salah satu cara untuk menang dalam politik adalah bermanuver, tapi kalau tidak matang dan hati-hati, manuver itu akan menjadi boomerang bagi Parpol maupun para politikusnya.

Sehingga bermanuver ini memang tidaklah sembarangan ataupun asal-asalan, perlu analisa yang sangat detail dan mendalam terkait suatu isu yang dimainkan, dan sepertinya inilah yang terjadi di antara AHY dan Moeldoko.

Tapi entahlah, semuanya memang baru sepertinya, hanya sekedar dugaan saja, bisa saja kenyataannya seperti itu, bisa juga bukan begitu, namanya juga politik, segalanya masih bisa saja dimungkinkan, kan menurut amanah konstitusi berpendapat itu boleh.

Jadi ya boleh-boleh saja penulis turut beropini dan menduga-duga terkait drama politik antara AHY dan Moeldoko ini, terkait bagaimana ke depannya kelanjutan drama politik ini, perjalanan waktu yang akan membuktikan.

Sigit Eka Pribadi.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun