Surat yang dilayangkan PT Eigerindo Multi Produk Industri (MPI) kepada YouTuber Dian Widiyanarko viral di media sosial, dan akhirnya membuat pihak Eiger disorot dan dikritik oleh khalayak publik karena dinilai kontroversi.
Secara jelasnya di sini : Layangkan surat keberatan, eiger jadi bulan-bulanan warganet
Ya, kalau disikapi dari kacamata bisnis ataupun sudut pandang dunia bisnis, maka apa yang telah dilakukan oleh eiger berkenaan juga dengan etika bisnis.
Etika bisnis yang baik tentunya akan membantu dalam mengembangkan nilai bisnis, Â namun tentunya perlu nilai dan norma etis dalam menjalin hubungan bisnis, membangun citra bisnis, membangun perilaku bisnis dan tata cara berbisnis lainnya.
Etika bisnis sendiri mesti melihat dengan cermat dari beberapa angel terkaitnya di antaranya seperti dari sudut pandang ekonomi misalnya, yaitu bagaimana sejatinya menghasilkan bisnis yang baik, dapat menghasilkan keuntungan tapi tanpa merugikan orang lain.
Lalu, dari sudut pandang hukum misalnya yaitu, bagaimana bisnis yang baik dan beretika itu tidak melanggar aturan-aturan hukum yang berlaku dan telah ditetapkan, dan dari sudut pandang moral misalnya, yaitu bagaimana bisnis yang baik tentunya sesuai dengan ukuran-ukuran integritas dan moralitas.
Bahkan etika bisnis amat perlu memiliki prinsip-prinsip etis sebagai dasar perilaku para pelaku bisnis dalam menjalankan bisnis yang beretika tersebut, seperti di antaranya prinsip kejujuran, keadilan dan integritas moral yang beretika.
Sikap etis untuk memperlakukan semua pihak dengan adil, berprinsip teguh untuk tidak merugikan orang lain dalam segala keputusan dan tindakan bisnis yang diambil dengan dilandasi kesadaran bahwa setiap orang harus dihormati harkat dan martabatnya.
Ya, artinya kalau melihat dari sisi kacamata etika bisnis, maka kontroversi perlakuan eiger kepada YouTuber Dian Widiyanarko dapat dikatakan melanggar etika bisnisnya sendiri.
Bahkan, kalau tidak ada upaya serius untuk mengevaluasinya ataupun memperbaikinya, akan berdampak signifikan pada citra bisnis eiger sendiri.
Sehingga akan berpengaruh pada kepercayaan klien pada produknya, berpengaruh pada sisi marketing dan bukan tidak mungkin juga ada upaya tuntutan hukum dari pihak yang merasa dirugikan atas kontroversi tersebut.
Di sinilah bagaimana nilai dan norma keetisan eiger dalam etika bisnis dipertaruhkan, yaitu untuk bisa berkomitmen mempertanggung Jawabkan secara moral dan berintegritas terkait kealpaannya tersebut.
Karena yang jelas dalam perkara kontroversi ini, reputasi citra bisnis eiger sedang dipertaruhkan, integritas moral bisnisnya sedang diuji, etika bisnisnya sedang jadi sorotan publik.
Jadi tinggal dari pihak eiger sendiri bagaimana bersikap terkait kontroversi yang sudah jadi ketelanjuran tersebut, apakah bisa mengambil sikap berbesar hati meminta maaf, dan merilisnya kepada khalayak publik.
Atau mungkin bisa memberi semacam kompensasi ataupun ganti rugi pada YouTuber Dian Widiyanarko, atau langkah lainnya yang lebih bijak yang berlandaskan nilai dan norma etika bisnis
Atau malah lebih bagus lagi kalau bisa memberdayakan YouTuber Dian Widiyanarko, yaitu dengan dirangkul secara resmi sebagai teman bisnis, sebagai mitra bisnis, sebagai influencer produknya, sebagai rekanan bisnis dan mungkin bisa lainnya yang sejenis.
Dalam hal ini YouTuber Dian Widiyanarko juga sebenarnya hanya beraspirasi, apalagi kalau dia memiliki produk eiger artinya dia juga klien eiger, dan boleh berpendapat terkait puas tidak puasnya mutu maupun kualitas produk eiger dan tentunya juga kebebasan beraspirasi adalah bagian ruang kebebasan berpendapat publik yang dijamin oleh konstitusi.Â
Yang jelas, harapannya ke depan, pihak eiger bisa menuntaskan kontroversinya tersebut dengan elegan, dengan lebih mengedepankan integritas moral bisnisnya dan secara umumnya lebih memgutamakan etika bisnisnya.
Dan tentunya soal etika bisnis ini, eiger pasti bukanlah sembarangan, bukanlah ecek-ecek, karena pasti sangat mengetahui tentang etika bisnis ini, semoga saja ada jalan yang terbaik, karena ini juga demi citra dan kepercayaan publik terhadap eiger.
Kontroversi yang terjadi ini semoga saja juga dapat menjadi catatan penting bagi sesama pelaku bisnis lainnya, sehingga harapannya tetap bijak dalam mengedepankan etika bisnisnya masing-masing.
Demikianlah artikel singkat ini, semoga dapat bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H