Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Vaksin Covid-19, Asa "Herd Immunity" di Tengah Pandemi

16 Januari 2021   12:15 Diperbarui: 18 Januari 2021   04:25 835
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbagai cara untuk menekan laju penularan dan persebaran virus Corona (SarsCov2) terus dilakukan oleh negara-negara di dunia, tidak terkecuali juga dengan Indonesia.

Ya, seperti yang sudah diketahui, meskipun telah diterapan kebijakan PSBB hingga PPKM, tapi Indonesia justru termasuk negara yang masih belum berhasil menekan laju penularan dan persebaran virus corona.

Bahkan jumlah yang terkonfirmasi positif bukannya menurun, tapi terus melonjak secara drastis, tercatat rekor-rekor baru dalam perharinya, mulai dari 10.000 orang perhari, 11.000 orang perhari, dan mungkin bisa terus mencatatkan rekor baru dengan melonjak hingga 15 ribu perhari atau lebih.

Bahkan penulis sendiri juga akhirnya harus ikhlas menelan pil pahit, karena pada akhirnya terkonfirmasi positif corona.

Selengkapnya di sini OTG Positif Covid-19, Ternyata Begini Rasanya

Semakin melonjaknya kasus terkonfirmasi positif ini disebabkan juga karena, hampir sebagian besar masyarakat sudah sangat mengabaikan protokol kesehatan di tengah pandemi, sudah mulai lebih banyak masyarakat yang sudah tidak lagi perduli dan waspada bahaya virus corona.

Sejatinya, dengan semakin melonjaknya kasus positif corona ini, menjadi "warning" bagi masyarakat dan sebagai penegasan, bahwa virus corona itu benar-benar ada, bahwa pandemi ini benar-benar sedang melanda.

Ya, memang tidaklah semudah membalik telapak tangan untuk membangun kesadaran masyarakat dengan beratus juta watak dan karakter terkait pandemi corona di negara yang berpenduduk lebih dari 280 juta jiwa seperti Indonesia.

Apalagi para bangsat dan bedebah pengkhianat bangsa penyebar hoaks terus meneror secara masif, dengan serangan berita dan informasi hoaks mereka.

Yang jelas dalam kaitannya dengan pandemi corona ini, pemerintah memang harus benar-benar selalu hadir berada di tengah masyarakat, dengan secara optimal membangun kepercayaan masyarakat.

Seperti halnya dengan perkembangan termutakhir dengan sudah adanya vaksin covid-19, maka pemerintah harus terus mengawalnya, dengan terus secara masif dan persuasif menyosialisasikannya kepada seluruh masyarakat, agar masyarakat yakin dan percaya untuk divaksin.

Karena dari hasil survei yang dilakukan oleh Tim Komunikasi Publik Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) memberikan data, bahwa ada sekitar 27,6 persen masyarakat ragu untuk menerima vaksin karena beberapa alasan.

Artinya, masih ada masyarakat yang belum yakin dan percaya apa sebenarnya manfaat vaksin Covid-19 ini, untuk apa dan kenapa sebenarnya masyarakat harus divaksin Covid-19.

Oleh karenanya agar masyarakat tidak ragu, agar selalu yakin dan percaya serta mau divaksin Covid-19, maka pemerintah harus terus bergerak secara masif, menyosialisasikan secara persuasif terkait vaksin Covid-19 ini.

Boleh baca ulasan ini Pengalaman Menerima Vaksin Covid-19

Sejauh ini pemerintah Indonesia telah menetapkan enam vaksin Covid-19, yaitu Bio Farma, AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, Pfizer, dan Sinovac.

Ilustrasi gambar Vaksin Covid-19 | Dokumen gambar Kompas.com
Ilustrasi gambar Vaksin Covid-19 | Dokumen gambar Kompas.com

Yang jelas, dengan adanya vaksin Covid-19 ini, menjadi asa herd immunity, sekaligus juga menjadi asa bersama untuk mengakhiri pandemi yang tengah melanda ini.

Vaksin Covid-19 benar-benar sangat dibutuhkan, agar masyarakat semakin imun ataupun kebal akan ancaman virus corona ataupun dalam rangka membentuk herd immunity.

Herd immunity itu sendiri adalah merupakan kekebalan kelompok, kondisi dimana ketika sebagian besar orang dalam suatu kelompok telah memiliki kekebalan terhadap penyakit infeksi tertentu.

Sehingga herd immunity sangat penting bagi perlindungan secara tidak langsung dari suatu penyakit menular yang terwujud ketika sebuah populasi memiliki kekebalan.

Secara umumnya, vaksin akan merangsang pembentukan kekebalan tubuh secara spesifik terhadap bakteri/virus penyebab penyakit tertentu, sehingga ketika seseorang terpapar, maka orang tersebut akan bisa terhindar dari penularan ataupun sakit berat akibat penyakit tersebut.

Artinya di sini, jika semakin banyak masyarakat yang kebal terhadap virus corona, maka akan semakin sulit bagi virus tersebut untuk menyebar karena tidak banyak orang yang dapat terinfeksi.

Cara efektif yang dapat ditempuh untuk mendapatkan herd immunity atau kekebalan bersama ini adalah melalui vaksinasi maupun imunisasi.

Contoh gampangnya begini, ketika seseorang mendapatkan vaksin Covid-19, maka tubuhnya membentuk kekebalan terhadap virus corona.

Ketika ada virus corona memasuki tubuh orang tersebut, sistem imun tubuhnya telah siap melawan virus corona, sehingga virus tersebut akan mati, dengan begitu virus corona juga tidak bisa menyebar ke orang lain dan kesempatan virus corona untuk menular menjadi sangat kecil.

Jadi, kalau ke depannya, hampir seluruh masyarakat Indonesia sudah divaksin Covid-19 ini, maka kekebalan masyarakat terhadap virus Corona bisa terwujud.  

Secara otomatis, kondisi ini juga akan dapat memberikan perlindungan yang sangat berharga kepada orang yang belum mendapatkan vaksin Covid-19

Ya, memang dibutuhkan proses dan waktu untuk mencapai herd immunity ini, namun sejatinya, asa itu akan tetaplah ada, asalkan masyarakat tidak enggan di vaksin, yakin dan percaya terhadap vaksin Covid-19.

Apalagi sudah sangatlah jelas dan ditegaskan oleh pemerintah, bahwa vaksin Covid-19 adalah gratis, tidak jelimet, tanpa persyaratan apapun, termasuk juga tanpa persyaratan keanggotaan dan keaktifan di BPJS Kesehatan.

Pada tahap awal, memang vaksin Covid-19 ini baru akan diberikan kepada tenaga kesehatan dan petugas pelayanan publik, lalu secara bertahap akan diperluas kepada masyarakat seiring dengan ketersediaan vaksin Covid-19.

Vaksin dapat diberikan kepada masyarakat dengan rentang usia 18 hingga 89 tahun, namun vaksin akan diberikan dahulu kepada masyarakat dengan kondisi sehat dengan rentang usia 18-59 tahun.

Yang jelas, masyarakat tidak perlu khawatir, semua pasti kebagian divaksin, karena pemerintah juga sedang menyusun peta jalan atau roadmap terkait mekanisme pelaksanaan vaksin Covid-19.

Yang tidak boleh terlupa adalah, ketika masyarakat sudah divaksin Covid-19, bukan berarti pandemi corona langsung berakhir, protokol kesehatan di tengah pandemi harus tetap diterapkan secara disiplin.

Sehingga sampai nanti telah dinyatakan pandemi corona sudah berakhir, atau setidaknya sudah dinyatakan pandemi corona bisa ditekan dan dikendalikan, maka masyarakat harus tetap disiplin 3M, yaitu nemakai masker dengan benar, Menjaga jarak dan jauhi kerumunan, serta mencuci tangan pakai air mengalir dan sabun.

*****

Adanya vaksin Covid-19, adalah merupakan asa terwujudnya herd immunity di tengah pandemi, asa berakhirnya pandemi corona.

Oleh karenanya, mari kita semua seluruhnya siap divaksin, kita tumbuhkan kekebalan bersama dari serangan virus corona ini, berjuang bersama mengakhiri pandemi corona di NKRI yang kita cintai bersama ini.

Demikianlah artikel singkat ini, bukan bermaksud mengajari, hanya niat ikhlas untuk berbagai, semoga bermanfaat.

Sigit Eka Pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun