Sehingga atasan harus mampu menempatkan diri di atas rasa "ewuh pakewuh" tersebut, agar kemampuan kepemimpinan seorang atasan tetap selalu konsisten, tangguh, mumpuni, kompeten, bernilai dan berkualitas pemimpin yang sejati.
Demikianlah kiranya artikel singkat ini, semoga kiranya dapat berguna dan bermanfaat.
Salam hangat.
Sigit Eka Pribadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H