Oleh karenanya, agar tetap amanah sebagai atasan dan profesional sebagai atasan, maka rasa "ewuh pakewuh" ini harus bisa dikebelakangkan atau bahkan kalau bisa dihilangkan.
Selama sistem hierarki organisasi kantor diatur secara jelas, meskipun bawahan itu adalah teman, tetangga, saudara, atau dulunya bekas senior, hingga senior secara usia, maka atasan jangan pernah ada rasa "Ewuh Pakewuh" kepada bawahannya.
Sehingga dalam hal ini, atasan harus bisa bertindak profesional sesuai sistem hierarki struktur organisasi yang berlaku di kantor.
Tentunya hal ini juga dalam rangka mengedukasi dan membiasakan serta menegaskan, bahwa biar bagaimanapun juga, kalau di kantor itu harus tetap profesional, harus tetap menjalankan sistem hierarki sesuai prosedur yang berlaku dalam struktur organisasi.
Mungkin, kalau di luaran kantor yang tidak ada kaitannya dengan lingkup pekerjaan, dalam rangka tetap menjalin silaturahmi, hubungan sistem hierarki antara atasan dan bawahan boleh-boleh saja di abaikan.
Ya, dalam hal ini, bisa kembali kepada hubungan pertemanan, keluarga, kerabat, hingga agak segan pada bekas senior dalam rangka saling menghargai sesama, tentu boleh-boleh saja berlaku.
Akan tetapi, yang perlu jadi catatan juga adalah, kalau urusan di luaran kantor itu masih ada hubungannya dengan lingkup pekerjaan, maka sistem hierarki antara atasan dan bawahan harus tetap berlaku, rasa "ewuh pakewuh" harus di kesampingkan.
Yang jelas, kalau sudah masuk dalam hubungan kerja di kantor, sistem hierarki antara atasan dan bawahan harus kembali diberlakukan sesuai prosedur struktur organisasi.
Jadi, dalam rangka tetap menjunjung tinggi profesionalitas di kantor dan mendukung kinerja manajemen kantor secara optimal, seorang atasan jangan pernah menyuburkan rasa "ewuh pakewuh" dalam diri.
Meskipun bawahan tersebut adalah teman, tetangga, saudara, kerabat, senior secara usia, atau dulunya senior kita, maka rasa "ewuh pakewuh" jangan dibiasakan ataupun jangan dibiarkan berlaku.
Oleh karenanya, atasan tidak perlu ragu menegaskan sistem hierarki ini, karena sudah jelas bagaimana aturannya dalam organisasi.