Ya, bagi saya yang baru agak bisa sedikit membaik dalam menulis, pencapaian mendapatkan rangking 29, verifikasi biru dan mencatatkan 53 artikel utama pada tahun 2020 di Kompasiana, merupakan pencapaian yang tidak biasa.
Bahkan pencapaian dan apresiasi ini adalah suatu kehormatan bagi saya, karena Kompasiana benar-benar menghargai bagaimana kinerja dan proses saya bertumbuh-kembang di Kompasiana.
Dan karenanya saya jadi semakin termotivasi dan tetap semangat dalam menulis, selalu tahu diri dan sadar diri, bagaimana menempatkan diri dalam menulis serta selalu berupaya untuk berdayaguna dan bermanfaat dalam menulis.
Karena sudah barang tentu, tidaklah mudah bagi saya yang awalnya sangat awam tentang dunia tulis-menulis dan memulai langkah menulis dari nol, tapi sedikit banyaknya ternyata saya mampu mencapai catatan mengesankan di tahun 2020 ini, hingga akhirnya saya mendapat apresiasi diganjar verifikasi biru oleh Kompasiana.
Oleh karenanya saya berjanji, akan selalu berupaya menjaga amanah ini dengan tetap menghadirkan tulisan yang layak, berguna dan bermanfaat.
Tahun 2020 ini juga, semakin banyak pengalaman berharga yang saya peroleh dari berpetualang di Kompasiana, seperti di antaranya adalah;
- Memperoleh makna bagaimana sejatinya kegigihan dalam menulis.
Tentu bukan perkara mudah bagi saya untuk konsisten dan gigih menulis, karena dinamika pekerjaan juga teriring bersamanya, sehingga perlu memanajemen waktu dalam rangka konsisten menulis.
Termasuk halnya semangat menulis, yang seiring perjalanan dinamikanya terkadang mood-nya sering turun-naik, namun demikian dalam dinamika perjalanan tersebut, ternyata saya menemukan satu proses yang sangat berharga yaitu kegigihan berupaya.
Bahkan dari kegigihan berupaya ini, sangat berasa sekali bagaimana berprosesnya tulisan saya, yang awalnya seringkali membuat artikel mengerikan, tapi sedikit demi sedikit, dengan segala daya upaya yang gigih, secara perlahan tulisan saya mulai sedikit agak membaik.
- Memperoleh makna bahwa bertumbuh-kembang dalam menulis itu perlu proses.
Ya, dalam berpetualang di Kompasiana selama tahun 2020 ini, penulis barulah secara mendalam menyadari, bahwa menulis dengan benar, menulis dengan baik, menulis yang layak dan berkualitas, menulis yang berguna dan bermanfaat perlu proses bertumbuh-kembang.
Perlu belajar dan terus belajar, perlu membaca dan terus membaca, perlu proses belajar dan membelajarkan diri yang sejati dalam mengesampingkan ego dan mengutamakan bijak dan jernih berpikir dalam menulis, sehingga apa yang dihasilkan dalam menulis bukanlah sekedar menulis tanpa ada isinya.
- Memperoleh makna bagaimana belajar dari lompatan hebat dan kesuksesan Kompasianers.
Lompatan hebat dan kesuksesan yang diraih oleh para Kompasianers yang berpengalaman dan berprestasi dalam menulis adalah pemacu bagi diri saya untuk menjadikannya sebagai inspirasi.
Jujur dalam hal ini, saya berhutang budi pada Kompasianers Opa Tjiptadinata Effendi, Ibu Anis Hidayatie, Bang Himam Miladi, Bang Khrisna Pabhicara dan satu anak muda milenial hebat yaitu Ozy V. Alandika.
Dari ke lima Kompasianers inilah saya banyak menyerap ilmu dari artikel yang mereka produksi, mereka banyak membelajarkan saya, bagaimana sih menulis yang bukan sekedarnya saja menulis itu.
Terkhusus Kompasianers Ozy V. Alandika, sependek pengamatan saya sejak Ozy lahir dipertengahan tahun 2019 silam, berdasar hasil produksi tulisannya, saya sudah menduga bahwa anak ini sangatlah potensial, dan ternyata terbukti tahun 2020 ini Ozy mrmang sangat luar biasa.
Prestasi menang samber THR, menang di berbagai Even Blog Competition dan meraih The Best Spesifik Interest di Kompasiana adalah bukti bagaimana kinerja dan kapasitas Ozy dalam menulis.
Sehingga tidaklah salah kalau saya memutuskan banyak mencuri ilmu dari cara dia menulis di Kompasiana dan bagaimana cara dia membius pembaca dengan tulisannya.
Semoga saja dari belajar ataupun membelajarkan diri ini, saya tetap bisa konsisten dan gigih dalam menulis yang berisi.
- Dari Kompasiana, menemukan jati diri dan jadi diri sendiri dalam menulis.
Terpenting bagi saya pada tahun 2020 ini adalah, saya telah menemukan jati diri saya dalam menulis dan saya juga telah menemukan bagaimana jadi diri sendiri dalam menulis.
Ya, menulis yang mengalir apa adanya, berdasarkan pemikiran dan hati nurani, peka dan mengaktualisasi diri berdasarkan lingkungan dan pengalaman, inilah yang saya temukan dalam tulisan saya.
Dan ternyata memang butuh waktu yang lama sejak saya lahir di Kompasiana 2016 yang silam, artinya butuh waktu sekitar 4 tahun lamanya saya berproses, sehingga akhirnya pada tahun 2020 ini, saya bisa menemukan diri sendiri dan jati diri saya dalam menulis.
***
Nah, inilah kiranya sedikit catatan capaian receh saya pada tahun 2020 ini, semoga saja bisa menjadi inspirasi bagi bersama dan khususnya bagi saya sendiri untuk lebih baik lagi dalam menulis.
Terima kasih Kompasiana dan Kompasianers sudah memberi banyak pembelajaran dan membelajarkan saya dalam menulis.
Demikianlah kiranya artikel ini, semoga kiranya dapat bermanfaat.
Salam hangat.
Sigit Eka Pribadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H