- Memperoleh makna bahwa bertumbuh-kembang dalam menulis itu perlu proses.
Ya, dalam berpetualang di Kompasiana selama tahun 2020 ini, penulis barulah secara mendalam menyadari, bahwa menulis dengan benar, menulis dengan baik, menulis yang layak dan berkualitas, menulis yang berguna dan bermanfaat perlu proses bertumbuh-kembang.
Perlu belajar dan terus belajar, perlu membaca dan terus membaca, perlu proses belajar dan membelajarkan diri yang sejati dalam mengesampingkan ego dan mengutamakan bijak dan jernih berpikir dalam menulis, sehingga apa yang dihasilkan dalam menulis bukanlah sekedar menulis tanpa ada isinya.
- Memperoleh makna bagaimana belajar dari lompatan hebat dan kesuksesan Kompasianers.
Lompatan hebat dan kesuksesan yang diraih oleh para Kompasianers yang berpengalaman dan berprestasi dalam menulis adalah pemacu bagi diri saya untuk menjadikannya sebagai inspirasi.
Jujur dalam hal ini, saya berhutang budi pada Kompasianers Opa Tjiptadinata Effendi, Ibu Anis Hidayatie, Bang Himam Miladi, Bang Khrisna Pabhicara dan satu anak muda milenial hebat yaitu Ozy V. Alandika.
Dari ke lima Kompasianers inilah saya banyak menyerap ilmu dari artikel yang mereka produksi, mereka banyak membelajarkan saya, bagaimana sih menulis yang bukan sekedarnya saja menulis itu.
Terkhusus Kompasianers Ozy V. Alandika, sependek pengamatan saya sejak Ozy lahir dipertengahan tahun 2019 silam, berdasar hasil produksi tulisannya, saya sudah menduga bahwa anak ini sangatlah potensial, dan ternyata terbukti tahun 2020 ini Ozy mrmang sangat luar biasa.
Prestasi menang samber THR, menang di berbagai Even Blog Competition dan meraih The Best Spesifik Interest di Kompasiana adalah bukti bagaimana kinerja dan kapasitas Ozy dalam menulis.
Sehingga tidaklah salah kalau saya memutuskan banyak mencuri ilmu dari cara dia menulis di Kompasiana dan bagaimana cara dia membius pembaca dengan tulisannya.
Semoga saja dari belajar ataupun membelajarkan diri ini, saya tetap bisa konsisten dan gigih dalam menulis yang berisi.