Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Virus Corona Sudah "Ber-New Normal", PSBB Jangan Semakin "Menyemut"

27 Desember 2020   22:17 Diperbarui: 27 Desember 2020   22:42 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar Shutterstock/Via Kompas.com

Virus corona varian baru menebarkan ancaman yang sangat serius, seperti yang diberitakan juga, ternyata virus corona varian baru ini telah bermutasi jadi jauh lebih kuat dan ganas dari virus corona sebelumnya.

Dari proses mutasi yang terjadi tersebut, virus corona varian baru ini telah mampu beradaptasi ataupun menyesuaikan diri dengan lingkungan, daya tularnya lebih masif atau lebih cepat menularnya, serta sangat berbahaya bagi orang dengan penyakit bawaan atau komorbit.

Di beberapa negara sudah kedapatan virus corona varian baru ini, seperti di Inggris, Afrika selatan, Australia, Singapura dan mungkin beberapa negara lainnya.

Bahkan, virus corona varian baru yang dikatakan bermutasi dan berkembang biak atau berasal dari Inggris, telah menyebar ke beberapa negara di dunia.

Kalau sekiranya boleh diistilahkan, maka dengan kata lain, kondisi yang terjadi ini adalah kondisi di mana virus corona telah bisa ber-new normal, karena mampu melakukan adaptasi kebiasaan baru-nya sendiri di tengah adaptasi kebiasaan baru yang diterapkan oleh manusia.

Tentunya hal ini adalah jadi peringatan dan sinyal bahaya, karena virus corona-nya sudah bisa melakukan adaptasi dengan lingkungannya masing-masing, jadi jauh lebih tangguh dan kuat.

Lalu, dengan fakta adanya virus corona varian baru ini, bagaimana dengan Indonesia, apa tindakan pemerintah, bagaimana juga dengan PSBB-nya?

Ya, jelas dengan temuan fakta adanya virus corona varian baru ini, maka pemerintah Indonesia jangan sampai lengah, jangan kaya keledai dungu, jangan sampai jatuh di lubang yang sama dua kali, karena terlalu memandang remeh terhadap jenis virus corona varian baru ini.

Sebab rekam jejak digital sikap pemerintah saat meremehkan virus corona ini pada saat dulu sebelum masuk ke Indonesia masih terekam, tercatat dan tidak akan pernah terlupakan.

Ya, memang rekam jejak digital tersebut terkadang cukup kejam untuk diungkit kembali dan cukup jadi gambaran ironi buruknya komunikasi publik pemerintah, tapi tentunya bisa jadi pengalaman dan pelajaran berharga terkait eksisnya virus corona varian baru ini.

Untuk kali ini, terkait virus corona varian baru ini, jangan sampai diremehkan lagi, pemerintah harus waspada, jangan lamban dan terlambat mengantisipasi, serta harus sejak dini di cegah tangkal.

Bagaimana caranya tentu pemerintah dan pihak terkaitnya yang tahu, langkah ekstra ordinari apa yang harus ditempuh.

Seperti, memperketat jalur perlintasan keluar masuk orang misalnya, memperketat PSBB misalnya dan langkah cegah dini dan cegah tangkal lainnya yang dianggap penting dan perlu diterapkan.

Yang tidak boleh terlupa juga adalah soal PSBB, sebab seperti yang telah diketahui, dengan telah dilonggarkannya PSBB seperti jadi PSBB transisi ataupun kelonggaran PSBB yang sejenisnya.

Maka kalau tidak diawasi dan diperketat soal protokol kesehatan pandemi dan aturan PSBB ini, masyarakat akan terus berperilaku melanggarnya dan abai dengan seenak udelnya sendiri.

Sudah banyak bukti secara fakta di lapangan, sebagian masyarakat sudah banyak yang berperilaku "cuek bebek" terhadap pandemi corona, banyak yang tidak lagi waspada, berperilaku seolah-olah seperti tidak ada virus corona dan seolah-olah tidak ada lagi yang namanya PSBB, banyak yang berkerumun dengan seenak udel, ngotot dengan kengeyelannya mengabaikan protokol kesehatan.

Bahkan, banyak sebagian masyarakat yang menganggap kehidupan sudah jadi normal kembali seperti sedia kala, dan masih banyak yang menganggap virus corona itu tidak ada sama sekali, sehingga jadi semakin abai terhadap protokol kesehatan pandemi.

Kalaulah boleh diistilahkan lagi di sini, dengan temuan fakta virus corona varian baru ini, maka PSBB jangan "menyemut".

Maksudnya PSBB jangan "menyemut" disini adalah jangan juga semakin terbentuk stigma, bahwa ada PSBB dengan tidak ada PSBB sama saja, atau masyarakat sering dibiarkan berkerumun, dibiarkan melanggar protokol kesehatan pandemi.

Ilustrasi gambar via Sindonews.com
Ilustrasi gambar via Sindonews.com

Sebab apa, bisa dilihat sendiri faktanya, kondisi pandemi corona yang virus corona-nya saja masih bukan virus varian baru, masih belum bisa dikendalikan dan ditekan oleh pemerintah, kasus konfirmasi positif corona terus bertambah dan semakin melonjak, begitu juga kasus kematiannya.

Yang pasti, dengan fakta virus corona varian baru ini, maka kalau tidak segera diantisipasi dan bahkan tidak bisa diantisipasi dengan cerdas oleh pemerintah bisa semakin berbahaya.

Kalau akhirnya virus corona varian baru ini mampu menyusup ke Indonesia, bisa jadi bencana dan bahaya besar, karena bisa dibayangkan, kasus positif dan kematian karena corona ini pasti akan menjadi semakin meledak.

Begitu halnya juga terkait bagaimana komunikasi publik pemerintah, jangan lagi belepotan, plintat-plintut, multitafsir dan ambigu terkait virus corona varian baru ini, "tolong pintar-pintar sikit lah", jadi dalam hal ini, komunikasi publik pemerintah harus jelas, lugas dan tegas.

Lantas, bagaimana dengan vaksin corona yang telah dikoar-koarkan itu, efektif ataukah tidak, sudah teredukasi secara luaskah kepada masyarakat atau bagaimana?

Ya, tentu saja terkait edukasi adanya vaksin virus corona ini, pemerintah harus menerapkan edukasinya dan menjelaskannya secara masif kepada masyarakat.

Seperti misal, bagaimana khasiatnya, efektif atau tidaknya terhadap virus corona, bisa tidak menangkal virus corona, kenapa masyarakat harus divaksin dan sebagainya.

Sebab, secara fakta di lapangan, ternyata masih banyak masyarakat yang belum mengetahui bagaimana jelasnya tentang vaksin virus corona ini, oleh karena masyarakat harus tahu dan terus di edukasi soal vaksin virus corona ini.

Hal ini tentunya agar masyarakat dapat percaya sepenuhnya terhadap vaksin corona, dan mau di vaksin, sebab banyak beredar berita hoaks yang kurang ajar, biadab dan tidak dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya terkait vaksin corona ini.

Yang tidak boleh ketinggalan juga adalah, pemerintah harus bisa menjawab bila ada pertanyaan dari publik, dan mencari solusinya, andaikata virus corona varian baru tersebut terdeteksi masuk ke Indonesia, apakah vaksin corona yang ada tersebut dapat juga efektif terhadap virus corona varian baru tersebut atau apakah solusi pemerintah dalam menanganinya.

Terpenting adalah, amanah konstitusi telah menegaskan, negara harus melindungi dan menjamin keselamatan segenap jiwa raga dan seluruh tumpah darah warganegaranya, termasuk kaitannya dalam pandemi corona ini dan varian jenis barunya yang berbahaya.

Oleh karenanya, jangan sampai pemerintah lalai terhadap amanah konstitusi tersebut, amanah tersebut harus ditunaikan dan dijunjung tinggi dengan penuh rasa tanggung jawab.

Pun juga dengan masyarakat, sebagai warganegara yang baik, maka tentunya, terkait dengan pandemi corona ini, masyarakat juga jangan lengah, jangan abai terhadap protokol kesehatan pandemi corona dan harus bertanggung jawab juga pada keselamatan diri sendiri.

Karena tentunya perjuangan melawan pandemi corona ini kalau negara dan warganegaranya dapat sejalan dan seirama dalam berjuang bersama serta selalu mengedepankan chemistry bersama dalam sense of crisis, tentu bukanlah sesuatu yang mustahil pandemi corona ini dapat di atasi.

Salam hangat.
Sigit Eka Pribadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun