Dan hasilnya, cara-cara yang penulis upayakan tersebut ternyata berhasil menumbuh-kembangkan kembali rasa romansa ataupun romantisme dalam bahtera rumah tangga penulis.
Termasuk juga dalam berhubungan seksual, bagaimana memariasinya agar hubungan seksual selalu memberi kepuasan dan kebahagiaan bersama.
Seperti melakukan variasi posisi hubungan seksual misalnya, variasi dalam pemanasan, bercumbu dan variasi hubungan seksual lainnya.
Atau bisa juga sesekali mereview kembali suasana bulan madu kita dengan hanya berduaan saja di tempat romantis seperti misalnya di hotel, di pantai, di bukit berbunga dan lain sebagainya.
Tentunya banyak cara lainnya guna mengatasi puber kedua ini agar kita tidak kebablas jadi puber kedua yang menyesatkan.
Terlibat di dalamnya yang akhirnya bisa membuat kita terjebak dalam jeratan nafsu birahi yang bisa menyebabkan kita selingkuh dan akhirnya rumah tangga jadi berantakan.
Yang jelas, terkait puber kedua ini bila arahnya sudah mulai menjurus kepada "beti-beti" nafsu birahi di luar lingkup rumah tangga kita.
Maka, tinggal bagaimana upaya serius dari masing-masingnya saja, untuk menjaga dengan teguh komitmen dalam mengarungi bahtera rumah tangga kita.
Demikianlah kiranya artikel ini penulis tuangkan, bukan bermaksud untuk mengajari, tapi niat tulus untuk saling berbagi manfaat.
Salam hangat.
Sigit Eka Pribadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H