Mulai kehilangan sentuhan rasa romansa ataupun romantisme dalam bahtera rumah tangga, baik itu berkaitan dengan hubungan seksual dan kemesraan, terlalu peka dan terbawa perasaan atas perhatian dan kepedulian lawan jenis lainnya dalam pergaulan di lingkungan luar rumah tangga.
Mulai kehilangan sentuhan rasa romansa dalam bahtera rumah tangga ini maksudnya adalah, ada sesuatu yang mulai memudar atas komitmen kita dalam berumah tangga.
Atau romantisme kemesraan di rumah tangga kita mulai digerogoti oleh rasa "sawang sinawang" romantisme rasa semu atas pandangan kita terhadap dunia luar yang lebih romantis bila kita terlibat berada di dalamnya, padahal sebenarnya tidaklah seperti itu adanya.
Romantisme semu yang memicu nafsu birahi diluaran rumah tangga tersebut seperti, terlalu terbuainya pandangan dan pemikiran kita dengan paras kecantikan atau ketampanan orang lain selain pasangan sah kita dalan rumah tangga;
Kemudian juga terlalu terbawa romantisme semu yang tercipta atas terbuainya pandangan dan pemikiran kita di luar romantisme kehidupan rumah tangga dengan rasa nyaman yang tercipta didalamnya;
Di samping itu juga, terjadi adanya ruang kejenuhan, kejemuan dan kebosanan dari rutinitas yang itu-itu saja dalam kehidupan romansa berumah tangga, termasuk juga didalamnya adalah hubungan seksual.
Sehingga karenanya, logika berpikir dan kepekaan hati, serta perasaan kita jadi mudah terkecoh dan tergoda dengan adanya rasa romantisme lain yang lebih memberi perhatian lebih pada kita dengan menurutinya masuk ke dalam jeratan nafsu birahi diluaran kehidupan bahtera rumah tangga.
Inilah kiranya yang kalau tidak segera di atasi, bisa menyebabkan hancurnya bahtera rumah tangga, karena akhirnya salah satu di antaranya, baik itu si suami ataupun si istri ada yang selingkuh ataupun berkhianat.
Nah, agar kiranya tidak terjebak dan terjerat masuk di dalamnya, maka ada yang perlu disegarkan kembali dari ruang kejenuhan, kejemuan dan kebosanan dari rutinitas yang itu-itu saja dalam romansa kehidupan berumah tangga kita.
Jadi di sini, bagi yang sependapat dengan penulis, maka sebagai ruang saling berbagi saran, manfaat dan wawasan bersama, terkait hal ini, penulis mengatasinya dengan cara seperti, mereview kembali momentum perjalanan kisah-kasih bersama, mereview kembali bagaimana jatuh bangunnya saat berjuang bersama, mereview kembali suka dan duka yang pernah dialami bersama saat pra maupun pasca berumah tangga.