Tapi ya tetap dengan catatan juga sih, yaitu tidak melanggar syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Kompasiana dan memang wajib dipatuhi.
Tapi untungnya juga, saya menemukan para punggawa-punggawa pengawal bahasa Indonesia di Kompasiana ini, seperti Pak Khrisna Pabhicara, Pak Biladi, dan lain-lainnya.
Seperti ketika saya mengikuti kelas gratis yang diadakan oleh Komunitas KPB yang menghadirkan penulis dan pengarang kondang, mumpuni yang tidak terampuni lagi kepiawaiannya yaitu Daeng Khrisna Pabhicara.
Sosok yang sebenarnya sudah sejak lama saya amati dan saya inteli ini, memang baik banget, tidak pelit ilmu dan rendah hati, tidak menyekat diri dengan bijak mau menempatkan diri sejajar dengan Kompasianers.
Sehingga, saya yang sering abai dalam mengemas artikel sesuai kaidah-kaidah bahasa Indonesia ini, sangat mendapat ilmu penting yang tentunya kedepan dapat saya kembangkan di ruang kesempatan lainnya, selain di Kompasiana.
Ya, itulah sisi menarik dan unik serta bermanfaatnya blog Kompasiana ini, banyak bertebaran ilmu dan manfaat yang didapat dari membaca artikel para Kompasianersnya.
Di Kompasiana ini, saya pun berusaha dengan sebaik-baiknya bertanggung jawab terhadap kemasan artikel yang saya buat dengan menekan dan menghilangkan sisi keegoisan saya dalam membuat artikel.
Sehingga ada tiga hal yang saya utamakan agar artikel yang saya kemas dapat menekan ataupun bisa menghilangkan ego saya dan artikel saya setidaknya dapat menarik untuk dibaca yaitu;
1. Mengedepankan Story telling.