"Wah mas sigit jangan kebanyakan olahraga, nanti tambah kurus lo".
"Sampeyan kok kelihatannya kurus banget ya Pak Sigit, memang berat badannya berapa sih terakhir".
"Maaf Pak Sigit, Anda masih belum bisa memenuhi syarat untuk mendonorkan darah".
Ya, begitulah kiranya respon dan komentar yang kerap kali saya dengar dari orang yang ada disekitaran saya, yang menyoal tentang tampilan fisik saya yang terlihat telalu kurus atau tidak ideal karena dianggap terlalu kerempeng.
Memang, terkadang sih komentar yang datang pada saya menyoal tentang kurus kerempengnya tubuh saya ini seringkali membuat saya sakit hati juga sih.
Kadang sampai ngomel juga dalam hati, apa sih sebenarnya urusan mereka ini sebenarnya, kok terlalu ngurusin tampilan fisik saya sih, kok ngurusin kekerempengan saya sih.
Tapi, ya sudahlah, saya harus bijak memakluminya, mungkin maksud mereka tidaklah seperti itu, justru mungkin maksudnya baik untuk mengingatkan saya agar juga perhatian pada diri sendiri.
Sehingga saya menganggapnya dengan sisi positif saja, yaitu sebagai saran dan kritik yang membangun dan memotivasi diri saya untuk tetap semangat dalam rangka mengidealkan berat badan saya ini dan perhatian pada diri sendiri.
Mungkin juga saya yang harus instrospeksi diri terkait pola makan harian saya, dan memang harus saya akui juga, pola makan saya masih kerap kurang teratur dan bahkan sesekali pernah kelupaan makan kalau sudah asyik bekerja ataupun aktivitas lainnya.
Namun yang paling membuat saya sedih itu adalah, saya tidak pernah bisa lolos donor darah karena secara umumnya kondisi fisik dan kesehatan saya tidak memenuhi syarat untuk donor.
Padahal sudah sering saya berharap dan sudah niat banget agar bisa donor darah, bahkan saya yakinkan petugasnya bahwa saya dalam kondisi fit dan sehat, tapi apa hendak dikata saya harus ikhlas menerima kenyataannya bahwa saya masih belum bisa memenuhi syarat untuk mendonorkan darah saya.